part 7

167 19 1
                                    


Malam ini, Rose dan Rain bingung, mereka harus bagaimana. Rain memilih tidur di sofa. Walaupun sedikit tak nyaman.

Rose memperhatikan Rain dari atas kasurnya. Rose pikir Rain sepertinya tidak tidur nyenyak.

Kemudian Rose beranjak dari tempat tidurnya itu menghampiri Rain.

"R-rain.. a-apa kamu tidur?"

Tanya Rose dengan memandang wajah Rain dan menepuk pelan pundaknya.

"Ada apa Rose?"

Saat Rain membuka matanya, dia mendapati wajah Rose yang begitu dekat dengan wajahnya.

Kemudian mereka berdua menjadi salah tingkah. Begitupun Rose yang langsung berdiri dan agak menjauh dari Rain. Rose juga membelakangi Rain.

"M-mm begini Rain.. k-kita bisa berbagi tempat t-tidur bersama. A-aku melihat k-kamu sedikit tidak nyaman." Ucap Rose dengan kaku.

"A-apa? Kamu s-serius?"

"Hm."

Keduanya tidur bersebelahan. Baik Rose ataupun Rain,mereka tidak bisa memejamkan mata.

Mereka terlihat sangat kaku. Ini pertama kalinya bagi keduanya.

Selama Rose hidup dan masuk kedunia hiburan, Rose tidak pernah mengajak seorang pria kedalam apartemennya, apalagi mengajaknya berbagi tempat tidur.

Abang taxi nya aja belum pernah dia ajak ke dalam apartemennya ini. Tapi lain dengan Rain, Rose bahkan rela berbagi tempat tidur dengan pria yang baru dikenalnya itu.

"S-sebaiknya kamu cepat t-tidur." Ucap Rain.

"Mmm, K-kamu juga. S-selamat malam." Jawab Rose.

"Malam."

Lalu Rose tidur dengan membelakangi Rain dengan punggungnya. Begitupun dengan Rain.

Mereka berduapun perlahan memejamkan mata dan mulai tertidur.

***

Pagi telah tiba, alarm telah berbunyi..

Rose dan Rain perlahan membuka mata mereka. Mereka mendapati posisi dimana mereka saling memeluk.

Mata Rain begitu dekat dengan mata Rose. Hidung mereka hampir bersentuhan.

Mereka saling memandang, tangan Rain memeluk tubuh Rose. Begitupun dengan Rose.

"M-mm.. p-pagi.." ucap Rose dengan kaku.

"P-pagi.." jawab Rain.

Mereka spontan melepaskan pelukan itu dan kembali salah tingkah lagi.

Rain beranjak dari tempat tidur, dia pergi menuju kamar mandi. Sementara Rose masih bengong dengan kejadian tadi.

"Roseee... mimpi apa sih semalam? Tangan ini meluk Rain..??? omg... beruntungnya.. haaahhh.. kalau tau begini, gue ga mau bangun!!!! Ahhhhhhh!!! Siallll!! " gumam Rose gemas dalam hatinya.

Rose berguling- guling diatas kasurnya itu, dia seperti orang gila saja. Tergila-gila terhadap Rain, maksudnya.

"Rain.. kenapa ini mesti terjadi sih.. apa yang salah denganmu, saat dekat dengan gadis itu? Selalu saja salah tingkah!"

Gumam Rain dalam hatinya yang dari tadi memandangi diri sendiri pada cermin yang ada dikamar mandi.
Lalu Rain membasuh wajahnya dan kembali keruang kamar.

"S-sebaiknya kamu cepat bersiap. Kita akan ke tempatku dulu."

"B-baik Rain." Jawab Rose.

Kemudian Rose beranjak dari tempat tidurnya ke kamar mandi dan mulai bersiap untuk pergi.

Rain sudah siap pergi dari tadi.

Begitupun Rose, persiapannya hampir selesai.

"Ayo kita pergi." Ucap Rose dengan menyeret kopernya.

"Ayo.. biar aku bantu." Rain menawarkan bantuan untuk membawa koper milik Rose.

"B-baik." Ucap Rose.

Lalu Rain membawa kopernya. Mereka pergi meninggalkan apartemen menuju lift kemudian ke tempat parkir.

"B-bagaimana dengan koperku?" Tanya Rose.

Dia bingung saat tiba diparkiran, bagaimana motor milik Rain membawa dirinya dan kopernya itu.

"Kamu ga usah bingung. Kamu duduk saja dibelakang. Kopermu biar ku pegang dan ku simpan dibagian depan." Jawab Rain dengan santai.

"Ayo naik." Ucap Rain.

"Apa kamu ga ribet? Apa koperku membuatmu ga nyaman?."

"Santai aja."

"Baiklah."

Rose menaiki motar, Rain melajukan motornya dengan perlahan.

Another Love [🔚] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang