part 28 (end)

180 7 0
                                    


Waktu itu, empat tahun yang lalu. Untuk pertama kalinya Ray benar-benar tertarik pada seorang wanita. Sayangnya, dia tidak tau siapa wanita itu. Wanita yang dia lihat di Diskotik miliknya waktu itu, dimana dia menjadi penari penghibur di Diskotiknya.

Ray terus memperhatikan wanita itu.
Bahkan saat dia pulangpun Ray mengikutinya. Tanpa diduga, hal yang tidak diinginkan terjadi. Wanita yang Ray suka diganggu oleh beberapa pemabuk berandalan.

"J-jangan mendekat!!!" Rose memohon. Dia terpojok disudut tembok dijalan kecil itu.

Para pemabuk itu semakin mendekatinya. Dengan sigap, tanpa berpikir panjang, Ray datang menolongnya.

"HEY! JANGAN GANGGU WANITA ITU!" Teriak Ray.

Dia menghampiri wanita itu. Dengan cepat Rose bersembunyi dibalik punggung Ray. Dia memegang erat jasnya itu, dia sangat ketakutan.

"Tenang, kamu aman. Cepat cari tempat persembunyian!" Perintah Ray.

Dengan keadaan cemas, Rose bersembunyi dibalik tembok rumah. Sementara Ray, dia bertarung habis-habisan.

Rose memperhatikan pria baik itu dari tadi dibalik tembok.

"Ya tuhan.. semoga pria itu berhasil dan selamat." Dengan segenap hatinya, Rose berdoa untuk pria itu. Pria yang sedang berjuang melindunginya.

Untung Ray jago bela diri. Para pemabuk itu lari. Ray akhirnya berhasil melindungi wanita itu.

Perlahan Rose keluar dari tempat persembunyiannya. Dia melihat wajah pria itu dilumuri dengan darah. Jadi, Rose tidak bisa melihat wajah pria itu dengan jelas.

Rose mendekat pada pria itu. Pria yang membantunya itu mengeluarkan handphonenya, seperti akan menghubungi seseorang saja.
Melihat keadaan pria itu membuat Rose luluh dan kasihan terhadapnya.

"T-terima kasih." Ucap Rose.

Sementara Ray hanya membalasnya dengan senyuman.

Beberapa menit setelah itu, dua mobil sport hitam datang ketempat kejadian. Dua orang supir keluar dari mobil itu. Mereka tampak terkejut.

"Tuan!!! Apa yang terjadi?" Tanya salah satu supirnya. Mereka menyapah tuannya itu untuk berdiri.

"Saya baik, pak Arman antarkan wanita ini pulang ketempatnya."

"Baik Tuan Ray."

"T-tuan Ray? T-terima kasih. Tapi, bagaimana dengan luka-lukamu? Aku  sangat khawatir!" Ucap Rose.

"Tidak masalah. Yang penting kamu aman. Siapa namamu?"

"S-saya Rose."

"Lebih baik kamu cepat pulang. Sudah terlalu larut malam ini."

"B-baiklah."

Pak Arman membukakan pintu mobil untuk Rose. Perlahan Rose masuk kedalam mobil itu sembari memandangi Ray, berharap bisa bertemu dengannya lagi. Pintu mobil ditutup kembali oleh pak Arman. Mobil sport yang Rose naiki melaju pergi.

***

"Kamu ingat sekarang?" Tanya Ray.

Mengingat kejadian itu membuat Rose meneteskan air mata.

"Hikkss.. hikkss.. R-ray.. hikss.." rengek Rose.

Ray mendekat dan memeluk Rose erat. Sementara Rain dan Divan tersenyum dan turut bahagia.

"Sejak saat itu kamu adalah milik ku dan akan menjadi milik ku!" Ucap Ray.

"Sejak saat itu juga, aku bertekad akan menemukanmu. Aku  selalu mencarimu di semua Diskotik yang aku  kunjungi. Kamu pahlawanku dan kamu cinta pertamaku. Dari sana, aku  berfikir ternyata tidak semua pria itu bajingan." Balas Rose.

Rain dan Divan mengulurkan tangannya pada Ray dan Rose.

"Selamat berbahagia untuk kalian." Ucap Rain dan Divan.

Rose tersenyum lega dan bahagia.

"Rose, abang juga mau ngakuin sesuatu sama kamu. Sebenernya, Ray yang nyuruh abang nemenin dan ngejagain kamu."

"J-jadi, ini juga rencana Ray." Desis Rose dengan bibir manyunnya.

"Maaf ya Rose." Ucap Divan.

"Tidak masalah." Ucap Rose dengan beranjak berdiri.

"Karena masalah kita sudah jelas dan terbukti. Jadi, kita pilih jalan bahagia masing-masing."

Ray berdiri tepat dibelakang Rose lalu memeluknya.

"Kamu akan menjadi milik ku! Jadilah milik ku. Aku  akan menikahimu." Ucap Ray.

Rose tersenyum manis. Rose melepaskan tangan Ray dari lingkaran perutnya.

"Setelah semua yang terjadi dan yang kamu lakukan. Baru sekarang kamu mengakui semuanya? Dan kamu baru mau melamarku?  Hah?!" Desis Rose.

"Biar terlambat asal terjadi diwaktu yang tepat." Balas Ray.

Akhirnya, Rose menerima Ray sebagai kekasihnya. Tak lupa, Rain dan Divan langgeng selalu bersama.

.

.

Tamat

***

Budayakan saran/komentar Setelah Selesai Membaca^^

Good bye ❤️

"Terima kasih kepada kalian yang sudah mampir baca diceritaku^^"

Another Love [🔚] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang