part 14

119 12 1
                                    


Pagi telah tiba..

Rose tetap tertidur diatas tubuh Rain.. tubuh mereka juga masih bersatu.

Alarm berbunyi menunjukan pukul 7 pagi. Rose dan Rain membuka mata mereka, mereka saling memandang dan tersenyum.

"A-apa aku berat?" Tanya Rose.

"Tidak." Ucap Rain dengan memeluk erat Rose.

Rose hendak beranjak dari posisinya itu. Namun Rain menahannya.

"Tetaplah seperti ini dulu, didalam sana ternyata sangat hangat." Ucap Rain.

"Bukankah kita harus bersiap ke kantor?" Tanya Rose.

"Hari ini adalah hari spesial. Kita akan libur dulu."

"Ada apa dengan hari ini?"

"Kamu jangan dulu mengetahuinya Rose. Sore ini kakak ku akan datang." Gumam Rain dalam hati.

"Mmm, h-hari ini aku  ingin bersamamu lebih lama." Jawab Rain, seketika mengalihkan perhatian Rose.

Rose pun tersipu malu. Wajahnya memerah.

"Sepagi ini dan kamu sudah menggodaku? Hah?" Tanya Rose.

Rain membalikan posisi tubuh Rose. Sekarang Rose dibawah tubuh Rain.

"R-rainn.." ucap Rose.

"Apa?.. kamu ingin aku  goda lagi?" Tanya Rain dengan usil.

Perlahan Rain menggerakan pinggulnya.

"Aa-aahhh.. R-rain..?" Rose mendesah.

"Biar aku yang mencobanya kali ini, apa yang sudah kamu ajarkan kepadaku malam tadi.." ucap Rain dengan tersenyum.

"K-kamu ini.. aarggh.. aahh.. aaargh.."

Rain melakukan gerakan ulang seperti yang Rose ajarkan. Awalnya Rain menggerakan pinggulnya perlahan. Lama-kelamaan, gerakan Rain menjadi lebih cepat.

"A-ayo kita keluarkan b-bersama.." ucap Rain dengan terenga-enga.

"Aa-aarggh.. "

Akhirnya satu ronde untuk pagi hari selesai.

Rain melepaskan King P nya. Dia terbaring disamping Rose. Mereka saling memandang.

"Terima kasih Rose. Karena kamu aku tak merasa sendiri lagi. Aku orang paling beruntung yang bertemu denganmu." Ucap Rain.

"Akulah wanita paling beruntung bisa bersamamu."

"Kita sudah menjadi keluarga. Bukankah begitu?" Tanya Rain.

"Tentu saja." Jawab Rose dengan tersenyum.

Rain beranjak dari tempat tidur Rose dengan telanjang. Untuk apa malu? Toh, Rose kan udah tau.

"Rose bersiaplah. Kita akan berbelanja. Aku  juga akan bersiap."

Ucap Rain sembari memakai pakaiannya yang semalam berserakan dilantai itu.

"Baiklah." Ucap Rose yang masih berada ditempat tidur.

Kemudian Rain pergi meninggalkan kamar Rose.

***

Rose dan Rain sudah selesai berbelanja.

"Rain.. hari ini kita berbelanja sebanyak ini? Seperti akan ada pesta saja!" Keluh Rose.

"Sudahlah.. kamu akan tau nanti."

Mereka keluar dari mobil dan masuk kedalam rumah. Seperti biasa, kedatangan mereka selalu disambut para pelayan.

"Ambilkan belanjaan kami dibagasi."
Perintah Rain.

Dengan sigap, beberapa pelayan menjalankan perintah.

Barang belanjaan disimpan di dapur. Rain menyuruh pelayannya yang biasa didapur untuk memasak hidangan spesial untuk sore ini.

Sementara Rose masih saja tidak mengerti dengan rencana Rain. Dia hanya mengikuti apa yang Rain bilang.

Para pelayan sibuk mempersiapkan penyambutan untuk kakak nya Rain. Rumah yang sudah seperti istana itu, dihiasi dengan sangat baik.

Para pelayan dapur sibuk dengan pekerjaannya. Ada yang memasak dan ada juga yang sibuk menyiapkan meja makan. Semua sibuk dengan tugasnya masing-masing.

"Rose, bersiaplah untuk sore ini." Ucap Rain.

"Kamu yakin aku  harus pakai baju ini?" Tanya Rose. 

Rose dan Rain kompak memakai pakaian serba hitam. (Warna kesukaan kakaknya Rain).

"Tentu."

Sementara itu, Rose dan Rain bersiap-siap.

Semua persiapan telah selesai, Rose dan Rain sudah siap. Mereka berdiri dibalik pintu rumah. Dari luar terdengar suara klakson mobil. Mendakan seseorang telah tiba.

"Rain.. siapa yang datang?" Bisik Rose.

Sementara Rain hanya tersenyum.
Pintu rumah perlahan terbuka, dan terlihatlah seorang pria dengan pakaian rapi dan berkacamata.
Para pelayan menyambutnya..

"Selamat datang Tuan Ray.."

Pria itu berjalan menghampiri dua orang yang berdiri sejajar dengannya, yaitu Rain dan Rose. Pria itu memeluk Rain.

"Selamat datang kak." Ucap Rain.

"K-kakak? OMG!!! Itu kakaknya Rain?!" Gumam Rose dalam hati.

Pria itu melepaskan pelukannya dan membuka kacamata hitamnya itu.

"K-kamu..??" Rose sangat terkejut.

Ternyata pria brengsek dan sialan itu kakaknya Rain?! OMG!

Pria itu tersenyum sinis dan berkata, "Hai." Dengan mengulurkan tangannya kepada Rose.

Dengan ragu perlahan Rose menjabat tangannya. "H-hai."

"Rose. Ini kakak ku Ray, yang pernah aku  ceritain sama kamu." Ucap Rain.

"O-oh i-iya.." jawab Rose dengan terbata-bata.

Sementara Ray terus saja memandang Rose dengan tatapan yang tajam.


Another Love [🔚] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang