Entah mengapa malam ini Rain begitu merindukan Rose..Dia berinisiatif datang ke kamar Rose. Rain melihat Rose tidur dengan nyenyak.
Jam menunjukan pukul 11 malam. Rain duduk disamping tempat tidur Rose, lalu mengelus-elus kepala Rose.
"Entahlah.. malam ini aku ingin bersamamu. Malam ini aku sangat merindukanmu." Ucap Rain dengan nada pelan.
Rose seperti tambah nyaman saja saat Rain mengelus kepalanya. Menyadari hal itu, Rain semakin memperlembut elusannya. Rain jadi terbawa suasana.
Perlahan dia mendekatkan wajahnya pada wajah Rose, dia memandangi wajah Rose dari dekat. Lalu Rain mencium kening Rose.
Usai mencium kening, tiba-tiba Rose terbangun. Rain otomatis kaget. Saat Rain bergegas beranjak dari tempat tidur Rose. Tangannya tertahan oleh seseuatu. Dan ternyata, Rose menahan tangan Rain dengan memegangnya dengan erat. Rain menjadi salah tingkah.
"R-rose.. k-kamu terbangun?" Tanya Rain dengan kaku.
"Sebenarnya, aku tidak tertidur. Aku tau apa yang kamu lakukan."
Rain menjadi sangat gugup. Kali ini dia ketahuan. Sebenarnya Rain sudah melakukan ini sebanyak empat kali dan sayangnya untuk yang ke lima kalinya, dia ketahuan dan terpojok.
"Lanjutkan saja. Sentuhanmu membuatku nyaman." Ucap Rose.
Rain membulatkan matanya. Dia terkejut dengan jawaban dari Rose.
"Apa berarti dia menerimaku?" Gumam Rain dalam hatinya.
Kemudian Rain kembali duduk disamping Rose. Kali ini Rain dalam keadaan kaku. Dia tak berani memandang Rose.
"Lihat aku Rain.." Rose memegang wajah Rain yang berpaling darinya.
"Tatap mata aku Rain.."
Dengan kaku, Rain menatap mata Rain.
"Kamu taukan, aku juga merasakan hal yang sama dengan mu Rain.."
Ucapan Rose seketika meluluhkan Rain. Suasana menjadi tentram. Perlahan Rose mendekatkan wajahnya pada wajah Rain.
Bibir mereka hampir bersentuhan. Rain memejamkan matanya. Dia dapat merasakan bibir Rose sudah menempel pada bibirnya. Rose mulai mengigit-gigit kecil disekitar bibir bawah Rain.
Rain yang belum pernah berpengalaman hanya pasrah dengan apa yang Rose lakukan. Walaupun Rain tak membalas ciuman yang Rose lakukan, tapi Rose tetap melanjutkannya hingga beberapa saat.
Bibir Rose menjadi liar. Kedua tangan Rose menggantung pada bahu Rain. Rose melakukan gerakan ciuman dengan sempurna. Secara bergantian Rose mengigit kecil-kecil pada bibir atas dan bawah milik Rain. Lidah Rose menyapu gigi putih Rain. Lidah mereka saling bertemu.
Rose mengemut lidah Rain seperti permen saja. Rose melakukan gerakan bibir itu secara berulang-ulang.
Setelah beberapa lama dan beberapa saat, Rose menarik bibirnya dari bibir Rain. Mata Rain menjadi terbuka."Bagaimana perasaanmu?" Tanya Rose.
"Bibirmu terasa hangat dan lembut. Maaf aku tak melakukan apapun. Aku belum pernah melakukan hal itu."
"Tak apa, aku akan mengajarimu."
Ucap Rose lalu memeluk Rain membawanya terjun tertidur diatas kasurnya.
***
Setelah kejadian malam itu, Rose dan Rain menjadi semakin dekat. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih saja. Bukan bos dan asisten lagi.
Rain menjadi lebih peduli dan perhatian kedapa Rose seperti biasanya. Begitupun dengan Rose.
Rose dan Rain seperti biasa berada dikantor."Rose, tolong berikan dokumen ini ke bagian keuangan." Suruh Rain.
"Baik Rain.."
"M-maaf aku menyuruhmu.."
"Tidak masalah.. kita bisa seperti biasa lagi.. kita harus bisa menempatkan posisi dimana kita berada. Seperti sekarang.. kamu bos dan aku asistenmu.." jawab Rose dengan manis.
"Terima kasih.. kamu memahamiku.." ucap Rain dengan senyumnya.
Rose mengambil dokumen itu dan pergi menuju ruang keuangan. Rain terus saja memandang Rose sampai dia keluar dan menutup pintu ruangannya.
Beepp... beeeppp...
Handphone Rain berdering... Rain melihat layar handphonenya dan melihat siapa yang menghubunginya.
"Kakak?"
"Hallo kak?"
"Hallo Rain. Apa kabarmu?"
"Baik. Bagaimana dengan kakak?"
"Cukup buruk."
"Apa yang terjadi pada kakak?"
"Beberapa waktu lalu kakak masuk rumah sakit."
"Kenapa kakak ga ngasih tau Rain?! Rain marah!"
"Kamu itu.. sama sekali tidak berubah.." ucap kakaknya dengan tertawa.
"Jelaskan apa yang terjadi!"
"Iya iya kakak jelasin.. beberapa waktu yang lalu kakak ngalamin kecelakaan.. kepala kakak berdarah,dan bekas jahitannya masih jelas sampai sekarang."
"Kakak!!! Kenapa baru sekarang ngasih taunya?!"
"Sudah kakak duga. Kamu pasti begini. Oh ya.. Kakak akan pulang ke Bandung minggu depan.."
"Oke kak.. Rain tunggu.."
Telfon terputus.
"Rain.. siapa yang menelfonmu?"
"Ehh, Rose.. sejak kapan kamu disini? Ini dari kak Ray."
"Baru saja... apa yang kalian bicarakan?"
"Rahasia.." jawab Rain dengan usil.
Lalu Rose menepuk pundak Rain,dan mereka tertawa bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love [🔚] ✔️
Romance#after21+ Budayakan Follow dulu ya ❤️ Bakalan difllback ko 🌻 Jangan risau dengan hal buruk yang terjadi kepadamu. Karena, bisa saja hal buruk itulah yang akan membawamu menuju hal baik. ____________________________ "Setelah semua yang terjadi d...