part 10

145 19 0
                                    


Dua pelayan itu masih setia berjaga diluar kamar Rose.

"Hei, saya mendengar dia sedang menangis!"

Ucap salah seorang pelayan, yang menempelkan telinganya pada pintu.

"Apa? Coba saya dengar!"

Pelayan yang satunya ikut menempelkan telinganya.

"Benar! Jangan-jangan terjadi sesuatu?"

"Kita harus lapor ke tua muda Rain!"

"Iya benar. Kamu saja yang melapor. Sementara saya akan berjaga!"

"Baiklah."

Salah satu pelayan pergi ke kamar Rain yang bersebelahan dengan kamar Rose.

Tok..tok.. tok..

"Ada apa?" Tanya Rain dengan raut wajah masih mengantuk.

"M-maaf mengganggu tuan, ada masalah dengan nona Rose."

"Apa yang terjadi?".

"Nona Rose menangis tuan.." ucap pelayan itu dengan menundukan kepala.

Lalu Rain keluar dari kamarnya dan melihat satu pelayannya sedang menempelkan telinga pada pintu.

"Hemm,apa yang terjadi?" Tanya Rain.

"T-tuan.. kami juga tidak tahu."

Rain mencoba membuka pintu kamar Rose. Tapi pintu itu terkunci dari dalam.

"Ambilkan kunci cadangannya! Cepat!!"

"B-baik tuan." Pelayan itu pergi mengambil kunci cadangan.

"Ini tuan."

Rain langsung meraih kunci cadangan itu dan membuka pintu kamar Rose.

"Kalian tunggu diluar!"

"Baik tuan."

Benar saja, saat Rain masuk ke kamar Rose, tangisan itu menjadi nyata dan semakin terdengar jelas. Rain melihat Rose sedang menangis dipojokan kasur diatas lantai. Dia duduk dengan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"R-rose.. apa yang terjadi?" Rain mendekati Rose dan duduk disampingnya.

"RAIN.." Rose langsung memeluk Rain saat Rain menyentuh kepalanya.

"Kenapa kamu menangis?" Tanya Rain dengan membalas pelukan Rose.

Rose masih saja menangis, "a-aku t-takut.. hikss.. hikss.. "

"Ada aku  Rose. Semua akan baik-baik saja."

Rain mengelus-elus kepala Rose. Rose menjadi lebih tenang. Lalu Rain mengangkat Rose dan mereka duduk diatas kasur.

***

Rain menemani Rose. Dia mengelus-elus kepala Rose yang sedang berbaring ditempat tidur. Sehingga membuat Rose menjadi tenang.

"J-jangan tinggalkan aku  Rain.."

"Aku  bersamamu Rose." Jawab Rain.
Rose memegang erat lengan Rain.

"Bisakah kamu ceritakan apa yang terjadi?"

"Apa kamu baik-baik saja? Apa kamu terluka?" Tanya Rose.

"A-aku  baik-baik saja. Tidak ada yang terjadi padaku. Kamu kenapa?" Tanya Rain.

"Aku  pikir orang itu menyakitimu.. hikss.. hikss.." Rose mulai menangis lagi.

"Tenang Rose. Tidak ada siapa-siapa selain kita disini. Siapa orang yang kamu maksud?"

"T-tadi ada dua pelayan,m-mereka menanyaiku. A-aku takut kalau orang itu yang nyuruh mereka."

"Maksud kamu, orang yang nyuruh ngejar kamu waktu itu?"

"I-iya.. mereka membawaku persis ketempat seperti ini. Mereka menculik ku, mengikat tangan dan kaki ku pada sebuah tiang. Karena itu aku  mendapat masalah. O-orang itu udah nyakitin aku..  hikss.. hikss.."

"Sudahlah tenang.. aku  akan menjagamu.."

Ucap Rain dengan memeluk Rose yang tampak syok dengan kejadian buruk yang pernah menimpanya.

"Kamu jangan memikirkan hal itu lagi. Kamu aman bersamaku.. sekarang kamu istirahat ya.."

"Jangan pergi.." Rose menahan Rain beranjak dari tempat tidurnya.

"Kamu istirahat saja."

"Pelayan.." panggil Rain pada dua pelayan itu,tak lama setelah itu kedua pelayan itu muncul.

"Iya tuan.."

"H-hahh.. t-tuan?" Rose sedikit bingung.

"Mereka adalah pelayanku. Apa yang kamu maksud pelayan orang itu mereka?"

"Hm"

" Mereka akan melayanimu. Kamu jangan cemas lagi. Kamu sedang salah paham. Beritahukan mereka apa-apa yang kamu perlukan Rose."

"B-baik Rain.."

"Pelayan, layani nona ini dengan baik."

"Siap tuan."

"Oh ya Rose,besok aku  akan pergi ke pusat perusahaan bengkelku. Apa kamu akan ikut?"

"T-tentu saja. Kemanapun kamu pergi aku  akan ikut! Aku  ga mau sendirian!"

"Hm,baiklah.. pelayan ambilkan makanan untuknya,setelah itu biarkan dia beristirahat."

"Baik tuan.."

Lalu Rain pergi dari kamar Rose.

Another Love [🔚] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang