part 9

156 21 1
                                    


"Rose.. bangun.. kita udah sampe.." ucap Rain dengan menepuk-nepuk pipi Rose.

"H-haah? Udah sampe? Hwuaamm.. jam berapa ini?" Tanya Rose dengan keadaan mengantuk.

"Jam 5 subuh."

"Selama itu yaa kita dalam perjalanan.. aku  sangat lelah.. aku  ingin tidur.."

"Kamu itu.. aku  aja yang nyetir sepanjang jalan biasa aja.."

"Aku kan orangnya mabuk perjalanan. Sangat melelahkan, aku  juga pusing nih.. Ayoo kita kekamar.. aku  mau tidur lagi.."

"Oke.."

Rose keluar dari mobil dengan keadaan mengantuk. Rain pun keluar dari mobil.

Rose sudah beberapa kali hampir terjatuh karena ngantuk dan jalannya seperti orang mabuk berat saja. Rain membantu Rose dengan merangkul bahu Rose.

"Selamat datang tuan muda.."

Ucap salah seorang pelayannya saat Rain memasuki rumahnya itu yang seperti istana. Belum lagi pelayan lainnya yang ada dirumah itu.

"Tolong ambilkan barang kami dibagasi."

"Baik tuan Rain.."

Rain menopang tubuh Rose lalu menggendongnya seperti penganti baru saja.

Rain membawa Rose ke dalam kamar yang bersebelahan dengan kamarnya itu. Lalu Rain menidurkan Rose ke atas tempat tidur dengan perlahan.

Rain memandang Rose cukup lama. Dia melihat Rose tidur begitu nyenyak. Lalu Rain keluar dan membiarkan Rose beristirahat.

"Tuan ini barang-barangnya.." ucap salah seorang pelayan yang tadi disuruh mengambil barang dibagasi.

"Kamu letakan koper pink itu dikamar sini. Dan untuk koper hitam itu,letakan didalam kamarku."

"Baik tuan."

Kemudian pelayan yang satu meletakan koper pink dikamar Rose berada. Dan pelayan yang satunya lagi meletakan koper hitam dikamar Rain.

Rain menyuruh pelayan pria yang membawa koper pink memanggil dua pelayan wanita.

"Kalian berdua layani gadis yang berada dikamar ini. Layani dia dengan baik." Perintah Rain kepada dua pelayan wanitanya.

"Baik tuan." Jawab kedua pelayan itu.

Lalu Rain pergi menuju ke kamarnya dan beristirahat. Rain merebahkan tubuhnya diatas kasur berbalut sutra berwarna hitam. Dia masih saja berfikir tentang yang terjadi kepadanya beberapa hari kebelakang, saat dia bertemu dengan Rose.

Sebelumnya Rain tak begitu tertarik dengan wanita. Tapi berbeda saat bersama Rose. Rain selalu tersenyum saat bersamanya. Dia juga merasa nyaman saat bersama Rose.

Pada usianya yang menginjak 23 tahun, sudah wajar bagi Rain untuk merasakan jatuh cinta.

***

"Hemmmmmm... hwuammm.. nyenyak banget gue tidur.. hmmm.."

Rose merasa sangat nyaman selama tidur. Saat Rose membuka matanya, dia terkejut.

"Tempat apa ini? L-luar biasa.." Rose melihat sekeliling kamarnya itu dan berdecak kagum.

"I-ini hotel bintang lima apa kamar dalam istana? OMG!! Ini k-kasur.. bukan main..  kasur sutra? terlembut dan terempuk yang pernah gue temuin!! W-wahh belum lagi barang-barangnya .. super mahal dan bermerek!" Rose tampak syok gembira dengan yang dia alami.

Kemudian Rose menengok kanan kiri. Ternyata tidak ada siapa-siapa disini. Rose berdiri diatas kasur itu dan mulai melompat-lompat, sambil berteriak-teriak. Seakan semua rasa  lelahnya menghilang.

"Yeee.. yeee.. asyikk banget.. INI KASUR TERBAIK YANG PERNAH ADA!!" 

Tok.. tok...tok...

Rose menghentikan lompatannya itu, "aduhh.. s-siapa yang ngetok pintu? Aahhh pasti Rain!"

Rose beranjak dari kasurnya itu dan berjalan menuju pintu, "iya bentar Rain, aku  b-buka."

Sreett.. pintu kamar terbuka. Dan yang mengetuk pintu bukan Rain. Tapi ada dua pelayan wanita.

"H-hmm.. a-ada yang bisa s-saya bantu?" Tanya Rose.

"Tidak Nona. Hanya saja kami mendengar sedikit keributan didalam sana." Jawab pelayan wanita satu.

"Benar Nona. Kami pikir Nona kenapa-kenapa." Jawab lagi pelayan wanita dua.

"N-nona? S-saya Rose. Bukan Nona. Kalian salah orang mungkin!"

Rose bingung dengan yang dikatakan pelayan itu. Haduh Rose, kamu itu polos amat sih.. apa gimana,wkwk..

"Eh, kenapa dengan Nona ini?" Bincang kedua pelayan itu.

Rose langsung menutup pintunya lalu menguncinya kembali. Dia merasa aneh, Rose mulai curiga kalau dia sedang dijebak.

"OMG!!! RAIN???? Apa dia baik-baik aja? Jangan-jangan ini ulah pria sialan itu!! Setelah gue inget-inget, ni tempat sama kayak waktu itu? SIALAN!! RAIN... RAIN..  dia dimana?! Handphone.. handphone gue dimana lagi.."

Rose yang tadinya senang berubah menjadi panik. Dengan takut,cemas dan buru-buru dia mondar-mandir kesana-sini mencari handphonenya.

"Hah! Itu koper gue!" Rose mengacak-ngacak kopernya.

"HAH! INI HANDPHONE GUE! KETEMU JUGA LO!! CEPET ROSE.. LO HARUS HUBUNGIN RAIN!"

Rose langsung memainkan handphonenya, dia sibuk menghubungi Rain.

"Angkat dong Rain.. angkat.. gue mohon..!" Rose mulai menangis.

Rain tidak menjawab telfonnya. Rose semakin cemas saja. Dia menangis disudut kasur.

"Ini pasti jebakan pria sialan itu!" Gumam Rose dalam hati, dan tangisannya semakin menjadi-jadi.

Another Love [🔚] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang