Invalid Date

18 5 6
                                    

Author's POV

"Dia belum sadar ya" kata seorang pria dewasa menghampiri gadis tinggi yang sedang berdiri memandang alam nan luas.

"Hmm aku tidak tahu harus berbuat apa ayah" ucap gadis itu dengan suara yang rendah.

"Kau harus membangunkannya dengan cara apapun. Ayah takut dia sedang menghadapi sesuatu disana sendirian"

Keheningan terselip diantara ayah dan anak di depan teras rumah mereka.

"Apa ini saatnya untuk meminta bantuan dia?" usul Sojung, gadis tinggi yang berbicara dengan ayahnya.

"Ayah pun sejujurnya tidak menemukan cara lain lagi"

"Baiklah aku berangkat" ucap Sojung kemudian mulai berjalan keluar dari area rumahnya.

"Berhati-hatilah" teriak ayahnya mengingatkan untuk berhati-hati.

"Mereka tidak bisa menggangguku" balas Sojung kemudian sedikit berlari mengarah ke hutan.

***

"Disini kau rupanya"

"Wah wah aku kedatangan tamu" ucap seorang wanita yang terlihat cukup muda sedang memanen berry.

"Ini lebih cepat dari perkiraanku. Gadis itu membutuhkanmu"

"Hmm keberatankah jika aku ajak masuk untuk minum-minum dulu? Aku punya ramuan te-"

"Kita tidak punya waktu. Dia sudah disana selama 2 hari" potong Sojung cepat agar segera bergegas.

"Yah setidaknya berlaku sopanlah saat kau membutuhkan bantuan orang lain" ucap wanita tadi kemudian melewati Sojung masuk ke dalam rumah yang ada di belakang Sojung.

"Suzy ku mohon. Dia pasti mengalami sesuatu" gumam Sojung kemudian berlutut di tanah membelakangi pintu rumah wanita tadi.

Selang beberapa menit tidak ada jawaban dari Suzy, Sojung mulai menunduk dalam menahan air mata yang mulai meluap.

"Kau baik sekali menyebut namaku sambil berlutut begitu"

Kemudian SOjung mengangkat kepalanya dan menoleh ke belakang dan mendapati Suzy sudah berdiri 2 meter dari depan pintu rumahnya.

"Apa aku tidak salah ingat tadi ada seorang anak kecil yang bilang kalau kita sedang buru-buru?" goda Suzy kepada Sojung karena masih berdiam diri di tempatnya. Sojung kemudian tersadar dan berlari kecil menyusul langkahnya dengan Suzy.

"Kau baru berangkat dari rumah?"

"Jangan bahas itu"

"Kau sudah berangkat dari tadi?"

"Ada sedikit hambatan di jalan"

Flashback

Sojung sedang berjalan membelah hutan yang jaraknya 30 menit ditempuh dari rumahnya. Cukup jauh namun itu berarti dia sudah dekat dengan tujuannya. Sekilas Sojung tidak merasakan kejanggalan dalam perjalanannya. Namun begitu dia masuk lebih dalamke tengah hutan. Rasanya makin aneh. Dia merasa seperti ada yang mengikutinya. Ada yang melihatnya, entah darimana.

Masih mencoba fokus berjalan, tiba-tiba Sojung terjatuh karena tersandung akar dari pohon di dekatnya. Dia meringis sedikit karena kakinya tergores akar pohon yang kasar dan runcing. Dia kemudian bangkit mencoba berjalan sebisanya dan membiarkan darah dari kakinya meluncur dengan bebas.

Belum lama dia memaksa kakinya untuk berjalan dia merasa kakinya ditarik sesuatu. Ada yang menggenggam kakinya yang berdarah saat ini. Dia pun refleks menoleh dan melihat apa yang menahannya, dan mendapati kakinya terlilit akar pohon, matanya mengikuti kemana akar pohon itu berasal dan dia menemukan akar ini adalah yang membuat kakinya terluka tadi. Masih ada bekas darah di dekat pohon pemilik akar liar ini. Tapi tidak mungkin dia terlilit dengan sendirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Indeed StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang