Part 2

74 2 0
                                    

Kwang Min POV

When I see your face..
There's not a thing that I would change..
Cause you're amazing..
Just the way you are...
And when you smile..
The whole world stops and stares for a while..
'Cause,girl,you're amazing..
Just the way you are..~

Ah...lagu yg begitu indah sesuai dengan pagi ini yg begitu cerah

Aku berjalan santai memasuki lingkungan sekolah yg sepi dengan headphone masih menempel di kepalaku.

Oh iya,ngomong-ngomong tentang pagi ini.Aku ingat sesuatu.

"Ckckckck..."

Ingin rasanya aku tertawa terbahak-bahak,tapi aku tahan karena bahaya jika orang melihatku tertawa tanpa wujud sebabnya.Bisa ku bayangkan ekspresinya kakak ku saat tau-tau dia bangun kesiangan.Pasti sangat lucu sekali.

Ya,ini perbuatanku.Aku sengaja mengatur jam weekernya ke angka 7.00,saat aku mengambil pulpen milikku yg ketinggalan di kamarnya.

"Omo...."

aku membelalakkan mata ketika Jae Kyung Seon saeng nim berada di depanku dengan mata garangnya.Aku segera menanggalkan headphone ku.Dan benar saja,seperti untuk lolos dari hukuman berangkat terlambat memang sulit untukku.Ini semua gara-gara . . .,ah sudahlah.

"Yaa...! Bocah tengik !,sampai kapan aku harus melihat wajahmuu..!.Ayo ikut denganku..!!" kata guru olah ragaku itu sambil memutar bola matanya,bosan kemudian berjalan mendahuluiku.

"Aku juga sudah bosan melihatmu.Dengan wajahmu yg sudah mulai keriput ituu..dengan hukuman mu yg tak seberapa ituu !,aku sudah kebal..!" gerutuku dalam hati,sebal.

"Yaaa..ppali..!!!",bentaknya yg sudah lumayan jauh.

"Ne...!",segera ku percepat langkah kaki,menyusul beliau.

Ku intip jam tanganku yg sudah menunjukkan pukul 7.35.Baru terlambat 5 menit,tidak terlalu buruk.

"Kenapa kau selalu terlambat?"

" . . . "

"Tentunya kau sudah tau terlambat 5 saja adalah masalah besar..",omel Jae Kyung seon saeng nim sambil mondar-mandir bersama bilah rotan yg selalu ia bawa setiap pagi.Ya untuk menakut-nakuti anak-anak yg datang terlambat dan untuk tidak datang terlambat lagi,termasuk aku tapi bilah rotan itu sudah jadi pemandangan biasa bagiku,bahkan aku saja si tukang terlambat,tak pernah sekalipun disentuh oleh rotan itu.Seperti yg aku bilang,hanya untuk menakut-nakuti saja.Tapi bukan maksudku agar datang terlambat saja karena ada hukuman yg menunggumu.

"Sekarang kau lari keliling lapangan 50 kali..non stop..!"

"Bbo...??!"

Apa yg dia katakan?,keliling lapangan 50 kali?,aku salah dengarkan?.

Iya,iya..ini memang bukan pertama kalinya aku mendapat hukuman karena terlambat,tapi biasanya tak mengeluarkan tenaga seperti lari.

"Wae..?"

"Seon saeng-"

"Cepat lakukan..!"

aku berusaha membela diri agar terhindar dari hukuman itu tapi gagal.

Dengan wajah musam,ku letakkan tasku dipinggir lapangan.

She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang