Seperti biasa kami bangun di kos-kosan kami, kos-kosan ini mempunyai 4 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang belajar, 2 kamar mandi, 1 ruang makan + dapur, tempat nyuci baju nya ada 1, dibelakang kos-kosan ada taman bunga nya, di depan kos-kosan cuma ada tempat parkir motor dan mobil + teras kos-kosan, di dekat pagar ada pos satpam nya, selalu berjaga mulai dari jam 9 pagi sampai jam 3 malam, satpam nya selalu bergantian kok, jadi bukan cuma 1 orang aja.
1 kamar itu ada 2 penghuninya, jadi kos-kosan kami ada 8 orang yang ngehuni, 3 orang itu adalah aku, seli, dan ali, 5 orang nya teman se-universitas kami, salah satunya ada yang ngambil jurusan kedokteran, sama kayak aku dan seli, aku sekamar dengan seli, kamar nya cukup luas sih, jadi betah-betah aja. "Bangun sel, udah jam 5 pagi loh." Aku menggerak-gerakan bahu seli, seli membuka matanya. "Ada apa, ra? Ini sudah jam berapa?" Aku berjalan keluar dari kamar. "Bangun sel, ini sudah jam 5 pagi." Seli refleks berdiri dari ranjang nya, dan langsung buru-buru mengambil handuk, kami keluar dari kamar, kamar mandi sudah penuh, nasib kamar mandi cuma ada 2, harus antri tiap pagi hiks :'
Ali terlihat mengantri di depan salah satu pintu kamar mandi, dia menggerutu, dan terus-terusan berkata kalau cepat lah, lama amat di dalam kamar mandi nya, itu di dalam mandi atau nge-game? Aku jadi tertawa, kamar mandi nya 1 khusus perempuan, 1 nya lagi untuk laki-laki, di kos-kosan ini laki-laki nya ada 4, perempuan nya ada 4, persis saat aku baru saja mengantri di depan kamar mandi, pintu kamar mandi terbuka, di belakang seli ada teman kami yang sejurusan sedang mengantri, aku segera masuk ke dalam. "Cepetan lho, ra." Kata seli, aku mengangguk, aku segera menutup pintu kamar mandi, terus... ya mandi, setelah selesai aku keluar, dan berlari ke kamar, aku segera berganti baju, menyiapkan tas, aku berjaga-jaga, jadi aku membawa buku kehidupan dan buku kematian, takut ada yang mencuri nya, tepat saat aku selesai mengemasi dan siap berangkat, seli berlari ke dalam kamar, aku melihat ke arah jam, sudah pukul 6 pagi, aku berlari ke teras kos-kosan. "Eh, tungguin aku ra!" Seru seli, aku mengangguk. Aku segera memakai sepatu, berdiri di teras kos-kosan, menunggu seli, seli cekatan keluar dari kos-kosan, dan memakai sepatu dengan cepat, dia berlari menghampiri ku. "Ayo berangkat." Kata seli, aku dan seli berlari keluar dari pagar kos-kosan, belum ada satpam di dalam pos satpam, aku menutup pagar dengan pelan. Aku melihat kearah jam tangan ku. "Et dah buset! Sel sudah jam setengah 7 pagi! Kita harus cepat!" Seli melotot. "Pakai teleportasi mu saja, biar cepat!" Aku memegang lengan seli, sekejap kami sampai di depan kampus, sudah ramai sekali, semuanya berlarian ke kelas nya, aku menghela nafas pelan, belum masuk. "Cepat se-" kata-kataku terpotong karena ada yang muncul tiba-tiba di depan ku, seperti menggunakan teknik teleportasi.
"Ali!" Ali menoleh. "Eh, hai ra, seli." Aku hanya nyengir biasa. "Hai juga, ali." Jawab seli, aku segera menarik lengan seli, bilang kalau kita akan telat jika tidak segera masuk ke kelas, seli mengangguk, aku dan seli berlari ke lorong kampus, meninggalkan ali yang masih ada di gerbang kampus, di lorong kampus ramai sekali, seli berkali-kali terdorong orang-orang, aku sebaliknya, aku malah yang mendorong orang-orang di depan ku, kami sampai di kelas kami, aku segera masuk, tepat saat kami masuk di dalam kelas, bel kampus berbunyi nyaring, aku menghembuskan nafas lega, seli ngos-ngosan, kami segera duduk, kami sebangku. Dosen kami datang, menanyakan tugas kami yang kami kerjakan semalam, aku yang menumpuk tugas pertama, seli kedua, beberapa jam kemudian, kelas pertama kami selesai, waktunya istirahat, aku sudah lelah, seli apa lagi, dia malas berjalan, aku masih terduduk di bangku cukup lama.
"Ra." Aku menoleh. "Apa sel?" Seli melihat ke pintu kelas. "Ke kantin yuk." Aku mengangguk, lagi pula, tadi esok kami lupa sarapan, aku dan seli lapar, aku dan seli berjalan di lorong-lorong kampus dengan lesu, ali menghampiri kami. "Ra, seli, kalian terlihat lesu, apakah kalian tidak sarapan tadi esok?" Aku tidak merespon pertanyaan ali, berjalan melewati nya, seli hanya mengangguk, ali mengikuti kami sampai ke kantin kampus, ramai sekali, semuanya mungkin lupa sarapan, aku berjalan kesana-kemari, mencari makanan yang aku dan seli suka, kami membeli 2 mangkuk bakso, 2 es teh, dan duduk di bangku kantin, segera makan bakso, ali berdiri di pintu kantin, terus menatap kami berdua. "Ali kenapa sih sel, menatap kita terus menerus, kek robot saja, menakutkan." Seli menoleh kearah pintu kantin. "Entahlah, ra. Mungkin ali ingin bilang sesuatu ke kamu." Dahiku terlipat. "Bilang sesuatu ke aku? Bilang apa?" Seli menggeleng. "Mana aku tahu, ra." Aku balas menatap ali terus-menerus, ali juga, dia bahkan tidak berkedip, aku akhirnya berhenti menatap nya, sepertinya dia hanya menatap ku saja.