Sepulang dari kuliah, aku langsung buru-buru pulang kerumah, mao ambil baju Hitam-hitam ilo/Klan Bintang.
Aku mengetuk pintu rumah dengan cepat, yang membukakan adalah Ibu mata. "Tumben pulang kerumah, ra?" Aku mengangguk, buru-buru masuk ke kamar ku, mengambil baju hitam-Hitam Ilo/Klan Bintang, ibu mata mengikuti ku. "Ada apa, ra?" Aku menoleh. "Kami bergabung ke team fala dan tamus juga si tanpa mahkota, kami membantu mereka membangun Klan Mars, mereka janji akan hidup di sana dengan tenang, dan tidak akan berniat jahat selamanya, jadi kami membantu mereka." Ibu mata melotot. "Apa? Mustahil, kamu mempercayai mereka, ra? Mereka pasti berbohong, aku akan ikut dengan kalian, tidak ada tapi-tapian, tazk biar menunggu di rumah saat pulang." Kata ibu mata tegas, sudah kuduga, aku hanya mengangguk-angguk pelan.
Aku dan ibu mata meninggalkan surat untuk ayah tazk, kami segera melesat ke kos-kosan ku, hari sudah malam, jam 11 an lah, seli menunggu kami di teras, pak satpam tertidur, juga yang lain. "Selamat malam, tante..." sapa seli sambil melirik kearahku. "Selamat malam juga, seli, dimana ali?" Seli terdiam sebentar. "Di belakang bersama F-fala." Ibu mata mengangguk, dan segera berjalan ke belakang, kami mengikuti ibu mata.
"Selamat malam, fala." Fala terkejut. "Siapa..?" Ibu mata tersenyum kecut. "Mata." Fala terdiam, dia tahu semua cerita tentang ku dan ibuku, juga ayahku, karena tamus. "Mata, si putri bulan, juga sahabat selena, murid kesayangan tamus ya, kan?" Dahiku terlipat, ibu mata hanya diam, seli dan ali menatap ku. "Fala." Kataku memecah keheningan. "Ya." Fala seperti tahu maksud panggilanku, dia mengayunkan tangannya, portal terbuka di depan kami semua, fala terlihat lebih ramah dari yang terakhir kulihat, mungkin fala dan tamus tidak berbohong.
Tiba-tiba, plop! Ada suara gelembung pecah di belakang kami, aku terkejut, spontan berteriak. "Eh! ayam ayam! eh, ayam!!" Seli tertawa, ali tetap diam, walaupun terlihat dari mukanya, dia menahan tawa, aku nyengir, aku sekarang memang suka berteriak aneh kalau kaget, dahi fala terlipat, ibu mata tersenyum. "Seharusnya kalian memberitahu ku jika kalian ingin pergi menemui mereka semua."
Dialah, miss selena. "Miss selena?!" Seruku, miss selena menatapku, dia terlihat anggun dan tegas. "Kenapa miss bisa tahu kalau kami akan pergi ke... eh, pergi menemui...?" Tanya seli bingung, miss selena tersenyum tipis sekali. "Itu mudah bagi seorang pengintai, seli."
Fala terdiam, menunggu kami berbicara, diam-diam fala orang nya sabaran ya:v "Baiklah..." kata fala menyela dengan hati-hati, ali masuk lebih dulu, aku yang kedua, setelah itu ibu mata, seli, terakhir miss selena dan fala, semuanya gelap, beberapa detik kemudian, kami sampai di Klan Mars yang akan segera jadi itu.
Klan Mars masih dalam kontruksi, masih dibangun rumah-rumah warga, gedung tinggi dll, disini masih siang ternyata, sedangkan di bumi sudah larut malam, aku menelan ludah, Klan Mars indah juga.
"Selamat datang di Klan Mars!" Seru fala, miss selena bahkan tidak berkedip melihat semuanya. "Indah..." gumam seli. "Kalian bisa menemui Tamus di perpustakaan dekat dari sini, perpustakaan besar itu belum diberi nama, sementara itu, saat kalian tinggal disini, Klan Bumi waktunya akan terhenti." Aku terdiam. "Kalian akan membantu kami semua, sampai semuanya jadi, itu sekaligus kalian akan tinggal disini."Seli menatap ke portal yang masih terbuka. "Rasanya kek ada yang ketinggalan." Aku nyengir. "Hatimu, kan? Sel." Seli melotot. "Hati ku masih kubawa, ra. Kamu bilang nya kayak aku habis jual hati aja, itukan organ yang penting, ra." Aku hampir tertawa. "Maksudku, ily. Dia adalah bagian dari hatimu kan?" Godaku. "Maksud mu apa sih, ra?" Tanya seli pura-pura tidak tahu maksud perkataan ku.
"Kalian bisa mengelilingi Klan Mars, aku pergi dulu!" Fala terbang di atas kami, dan melesat cepat entah kemana. "Sekarang apa?" Seli menoleh kesana kemari, portal sudah tertutup. "Yah, kalau begini, aku mendingan membawa tazk saja tadi." Kata ibu mata, miss selena terdiam menatap gedung-gedung tinggi yang mewah megah dan hebat.
"Kata fala kemarin kita akan membebaskan si tanpa mahkota, kan?" Kata seli, aku mengangguk. "Mungkin nanti." Ali berjalan mendekati gedung-gedung tinggi, melihatnya dari atas sampai bawah, aku masih menatap orang-orang yang berjalan santai, mereka melihat ku, berbicara dengan bahasa yang tidak kupahami, mereka melambaikan tangan, aku hanya tersenyum. "Bahasa Klan Mars lebih aneh dari bahasa Klan Matahari." Kataku pelan.
Aku memikirkan sesuatu, kata fala tadi tamus ada di perpustakaan dekat dari sini kan? Setiap aku melihat si putih, aku jadi kangen dengan si hitam, walaupun si hitam adalah mata-mata tamus, dulu si hitam selalu menemani ku, mengajak ku bermain, seperti si putih, walaupun dia panutan tamus, walaupun juga dia hampir membunuh si putih, dia tetap lah kucing yang kukenal, kucing yang diberikan tamus saat aku ulang tahun dulu.
"Ali, seli." Panggil ku, miss selena dan ibu mata sudah berjalan meninggalkan kami, katanya mau lihat-lihat Klan Mars dulu. "Ada apa, ra?" Tanya seli dan ali hampir bersamaan. "Aku mau menemui tamus, kalian ikut?""Aku ikut tentu saja, ra." Kata seli, aku mengangguk, dia juga ikut. "Kita harus menemukan perpustakaan besar Klan Mars, kata fala perpustakaan itu dekat dari sin—" kata-kata ku terpotong karena kami mendengar suara gelembung pecah, plop!
Kami refleks melompat mundur, aku mengangkat tangan ku, seli juga, ali siap dengan tinju "bherhuang:v" nya. "Hallo gadis kecil."
(Siapa ya, yang muncul tiba-tiba di belakang ali, seli, dan raib? :>)
# Bersambung ke Eps 5 #