Eps 3

507 25 7
                                    

Aku mulai sering berbicara dengan rey, pergi ke sana-kemari dengan rey, orang-orang bilang kalau aku dan rey pacaran, padahal tidak, rey berasal dari keluarga kaya, seperti ali, namun dirinya tidak sombong, rey hanya orang biasa, dia tidak punya kekuatan, aku menjadikan dia teman baik ku, bukan kodomo teman baik ku lho ya. (malah endorse:v) setelah beberapa hari, ngambek dan sebal ku ke mereka bertiga hilang, aku mulai menyapa seli, menyapa ily, namun hanya ali yang tidak kusapa.

Dia terlihat agak aneh, aura di dalam dirinya selalu seram, dia selalu melotot seram jika bertemu rey, ali sepertinya sedang marah, setiap aku mau menyapa nya, aku jadi merinding, suatu hari, kejutan besar terjadi.

"Ra!" Panggil seli panik, aku yang lagi melamun di bangku ku langsung tersadar. "Ada apa sel?" Tanyaku cepat. "Ali!" Dahiku terlipat. "Ali?" Seli menepuk dahinya. "Iya, ali!" Aku masih terdiam di bangku ku. "Ali?" Aku manyun, seli langsung menarik lengan ku. "Ali! Rey!" Aku melotot. "Ali? Rey?" Seli sudah tidak sabar, dia menarik ku keluar dari kelas. "Mereka berantem, ra!" Aku terkejoed:v "berantem?" Tanyaku sambil ikut berlari di samping seli. "Iya, di pabrik yang sudah di tinggalkan itu, pabrik buku tulis!" Aku melotot. "Mereka berdua bolos kuliah? Kamu ikut-ikutan mereka bolos?" Seli menggeleng. "Aduh, ra. Jadi begini..." kata seli, kami sudah keluar dari kampus. "Tadi aku lagi berjalan ke gerbang kampus, kalung milik ku jatuh di gerbang, terus aku melihat ali dan rey berlari keluar kampus, muka mereka memar semua, aku panik, terus aku ngikutin mereka, sampai di pabrik buku tulis yang sudah ditinggalkan, mereka berantem!" Aku mengangguk, aneh sekali, mereka berdua berantem?

Sampai di pabrik... singkat saja pbt (pabrik buku tulis) aku dan seli mengintip lewat jendela pabrik, mereka berantem biasa, maksud ku... mereka berantem tidak pake kekuatan, mereka cuma pukul-pukulan, hantam-hantam an, jedot-jedotan:v jelas saja, karena rey tidak punya kekuatan, dan miss selena melarang kami memperlihatkan kekuatan. Aku dan seli melihat dengan cemas, mulut mereka berdua mengeluarkan darah segar. "Mereka kenapa bisa berantem?" Tanyaku, seli menggeleng. "Aku tidak tahu, ra." Aku menatap seli dengan cemas. "Kita lerai?" Tanya ku. "Tentu saja." Aku dan seli perlahan membuka pintu pabrik, sedikit, kami masih mengintip. "Aku lerai rey, kamu lerai ali." Aku mengangguk. "Satu... dua... tiga..." aku dan seli berlari ke dalam.

Ali dan rey masih pukul-pukulan, rey berhasil memukul ali, ali menghantam dinding pabrik dengan keras, ali berusaha bangkit, rey siap meninju ali lagi, tepat saat tangan rey akan menghantam ali, seli menghadang rey, aku mendorong ali ke sisi lain, tinju rey mengenai seli. "Sel—!" Aku berseru, namun berakhir tercekat, karena tubuh seli menghantam tubuh ku, kami berdua jatuh tersungkur ke lantai pabrik, rey melotot, dia sadar apa yang telah dia lakukan ke aku dan seli, ali menggeram, ali meninju rey, rey terbanting ke belakang, ali membantu aku dan seli berdiri. "Kamu tidak apa-apa, ra? Seli?" Seli mengangguk, muka nya memar, seluruh badannya juga memar,  sama seperti aku. "Maaf kan aku, ra, sel." Kata ali.

Aku terdiam, seli mengangguk lagi. Rey disana berusaha bangkit berdiri, namun tidak bisa, tubuh rey remuk, aku masih terdiam, seli dan ali membantu rey berdiri, tiba-tiba aku merasakan ada seseorang di belakang ku... "Raib." Aku terkejoed dan spontan meloncat ke belakang, ali dan seli langsung menatap ku, rey menunduk. "Siapa?!" Seruku, dia tertawa, asli aku tambah terkejoed, dia adalah... fala. "Astaga...." Kata seli pelan.

"Aku tidak ingin melukai kalian dengan ke—" entah kenapa, dengan berani, aku membekap mulut fala, fala melotot, aku takut kalau sampai rey tahu tentang dunia paralel dan kekuatan kami. "Aku akan pergi..." kata rey sambil berlari keluar pabrik, fala masih melotot. "Xajkqowj!" Aku hampir tertawa, aku melepas bekapan tanganku. "Dasar." Kata fala pelan. "R-ra! Lari!" Seru seli panik. "Aku tidak berniat melukai kalian." Aku terdiam, seli dan ali Juga. "Terus?" Tanya seli. "Aku hanya ingin minta tolong." Aku melotot lagi. "Minta tolong? Dimana tamus?" Fala tersenyum tipis. "Tamus ada di tempat persembunyian kami, aku minta tolong kalian bergabunglah ke team kami." Aku terkejoed, begitu juga ali dan seli, aku berjalan mundur, mendekati ali dan seli.

"Apa...?" Kata seli pelan, aku menelan ludah, apa maksud perkataan nya? Dia bilang apa tadi? Kenapa bisa? Sebenarnya ada apa? "Kami membutuhkan kalian bertiga." Aku melotot, maksud nya apa? "Yah, mungkin kalian berfikir bahwa kami itu jahat, kami merencanakan sesuatu, bla bla bla, tapi itu tidak berlaku sekarang." Aku terdiam. "Terus? Kenapa kalian minta tolong kami masuk ke team kalian?" Fala nyengir. "Kami ingin membangun Klan sendiri, kami cuma butuh tenaga buat membangun Klan kami."

"Klan sendiri?" Ali mulai tertarik. "Yah, Klan Mars." Seli dan aku masih tidak mengerti. "Setelah kalian selesai membantu kami membangun Klan Mars, kalian boleh keluar dari team kami." Apakah fala dan tamus membangun klan sendiri untuk merencanakan sesuatu?

"Tidak, kami hanya ingin hidup damai sendiri, di Klan Mars, sebelumnya, kalian harus membantu kami membebaskan si tanpa mahkota, kami janji tidak akan berbuat jahat dan hanya hidup tenang di Klan Mars." Aku menoleh ke ali, dia ragu-ragu namun tetap mengangguk, aku menoleh ke seli, dia terdiam, aku akhirnya ikut mengangguk. "Ra..." seli ragu-ragu. "Sudah tidak apa apa, sel." Seli juga mengangguk.

"Baiklah, temui aku di belakang kos-kosan kalian nanti malam, dah!" Fala mengayunkan tangan nya, tiba-tiba ada portal di depan nya, dia segera masuk, portal pun menghilang. "Sejak kapan dia bisa membuat portal...?" Tanya seli heran, aku menggeleng. Aku masih takut dan ragu-ragu tentang keputusan ku tadi. "Aku takut, ra. Bagaimana kalau mereka merencanakan sesuatu disana? Misalnya... kita datang kesana beneran, eh, kita malah diserang, dikurung sampai ribuan tahun, mungkin lebih buruk nya lagi, kita malah dibunuh, kan serem, ra." Aku terdiam, benar juga. "Mungkin kita kesana nya sama miss selena, atau ibumu, ra. Atau—" kata-kata seli terpotong karena tiba-riba rey masuk ke dalam pbt. "Aku tidak menyangka."

Aku spontan meloncat, seli melotot, ali terdiam. "Kalian punya kekuatan, kalian saja dari Klan yang berbeda." Aku terdiam, dia tahu ada Klan lain selain Klan Bumi? "Perkenalkan, aku rey, kalian pasti tahu namaku, aku dari Klan Proxima Centaury, nama asli ku adalah R5Y." Aku menelan ludah, seli terdiam, ali terlihat tertarik untuk mengunjungi Klan Proxima Centaury, Klan asal ST4R dan Q1NG. "Kalian pasti tahu, bakat Klan kami, coba aku hilangkan huruf e." Hbat, kkuatan nya sama bngt sprti bkat ST4R dan Q1NG. "Hbt." Kata sli, aku hampir trtawa, ntah knapa, kalau huruf .... dihilangkan, jadi lucu, trlihat huruf ... mngambang di atas kami. "Coba aku hilangkan huruf a." Huruf .... mngmbng di ts kmi lgi. "Baiklah, aku akan mengembalikan huruf a, dan huruf e." Akhirnya aku bisa berkata huruf e dan a, tadi itu jadi lucu sekali. "Hebat, apakah kamu mengenali ST4R dan Q1NG?" Tanyaku. "Mereka tetangga ku di Klan Proxima Centaury, mereka memberitahu ku tentang semua klan yang ada, aku tertarik dengan Klan Bumi, aku tahu tentang Fala, juga yang lain, aku mulai menempat di Klan Bumi saat aku masih kelas 2 sma, beberapa hari yang lalu, raib bertemu dengan ku di depan rumah Klan Bumi ku, aku dan raib menjadi akrab, dan dekat, namun ada yang cemburu diantara kedekatan kami..." kata R5Y sambil melihat kearah ali, ali hanya pura-pura mengamati atap pbt, dan pura-pura melihat buku tulis yang berserakan karena ulah nya dan ulah R5Y.

Seli tertawa, aku nyengir, sudah kuduga, tapi.... apa..? Ali cemburu? "Saat aku sedang membaca buku di perpustakaan kampus, ali mendatangi ku, dia langsung meninju muka ku, dan... yah." Aku nyengir lebar, seli tambah tertawa.

Aku memegang lengan seli, kami berteleportasi ke kampus, kami sudah cukup lama meninggalkan kampus, beberapa menit lagi kelas akan masuk, sampai di gerbang, seli melotot. "Loh? Kok kamu membawa aku kesini, ra?" Aku nyengir. "Beberapa menit lagi kelas kita akan masuk, sel." Seli bergegas berlari ke kelas, aku mengikuti nya, benar saja, setelah kami menunggu di bangku, dosen datang dengan iringan bel masuk, aku segera menyimak, beberapa menit yang lalu, kejutan besar terjadi, mulai dari rey dan ali yang berantem karena ali cemburu aku dekat dengan rey, dan fala yang meminta kami masuk ke team nya untuk membangun Klan Mars, juga membebaskan si tanpa mahkota, ketiga... rupanya rey adalah Rakyat Klan Proxima Centaury, nama aslinya adalah R5Y semua ini sulit untuk ku cerna, benar-benar membingungkan, di tambah lagi tugas dan skripsi kuliah, aku jadi pusing sekali.

(Ini cerita semakin hari semakin tambah gaje deh, mon maap ye*)

# Bersambung ke Eps 4 #

The Paralel's Universe 2 [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang