Agar Tidak Diganggu

75 18 4
                                    

Serial BIMA – Agar Tidak Diganggu

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2020, 26 Agustus

Note: Info for typo(s) are LOVE 💕

-::-

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu,

anak-anak perempuanmu

dan isteri-isteri orang mukmin:

"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya

ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu

supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,

karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah

adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

[ QS. Al Ahzab : 59 ]

-::-

PAGI ini Ben datang dengan wajah ditekuk. Rautnya sendu dan senyumnya hanya terlihat tipis terhias. Bima yang menyambut kedatangannya dengan senyum lebar, mengernyitkan kening juga.

"Ada masalah di rumah atau gimana, yaa akhi?" tanya Bima akhirnya.

Keduanya duduk berhadapan di atas tikar yang terhampar di teras masjid. Ahad jam setengah sembilan kali ini cuaca terlihat cerah sejak sebelum Subuh hujan sudah berhenti. Langit kini terang benderang, sedangkan dedaunan mulai melenyapkan basah mereka sedikit demi sedikit.

"Gue shalat dulu ya, Bim," kata Ben seraya beranjak dari duduknya. Tangannya membuka jam yang melingkar di pergelangan tangannyaa sebelum kemudian kakinya melangkah menuju tempat berwudhu. Bima memutuskan untuk menunggu Ben selesai dengan shalat sunnahnya, sembari membaca Quran.

Sekitar lima belas menit kemudian, Ben kembali duduk di hadapan Bima. Ranselnya perlahan terbuka demi mengambil mushaf dari dalam sana. Bima merapikan meja kecil yang tadi ia gunakan untuk membaca Quran.

"Tilawah dulu, atau setoran dulu?" tanya Bima sebelum mereka bertaawudz.

"Bebas sih, Bim," jawab Ben. "Mana aja boleh."

"Ya udah kalau gitu tilawah dulu," ucap Bima sembari membuka lembaran-lembaran mushaf di tangannya.

Mereka membaca surat Al Fatihah dan surat Al Jumuah dari awal hingga selesai. Kemudian dilanjutkan dengan Ben yang setoran surat Al Kafirun dengan pelafalan yang lebih baik daripada sebelumnya.

"Ini dibaca terus kayaknya," kata Bima dengan raut senang. "Makin bagus hafalannya."

Ben hanya tertawa samar, tapi dalam hati bersyukur bahwa bacaannya tidak lagi belepotan seperti pekan lalu.

"Alhamdulillaah," suara Ben terdengar lagi. "Lo buru-buru ngga? Gue ada yang mau dibahas."

"Ngga, gue free sampe jelang Zuhur. Abis shalat harus balik ke rumah, diminta jagain Gatta," sahut Bima. "Ada masalah, Ben?"

[✓] BIMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang