"Tidak apa apa jin."
"Ya aku tau."
"Aku sudah mengosongkan seluruh jadwalmu selama sebulan."
"Lagi pula bagaimana aku bisa bercerita di depan orang banyak."
"Iya aku tau makanya aku tadi langsung menolaknya."
"Aku tidak terlalu berlebihan kan?"
"Yaa.. Tidak apa apa karena itu demi kesehatanmu juga, mungkin beliau akan mengerti."
"Apa dia tau?"
"Bodoh tentu tidak."
"Hey lee byounggon!"
"Aku sedang tidak bekerja jadi kau adalah temanku."
Jinyoung berdecak di kursi belakang. Sekarang mereka berdua sedang berada di jalan menuju rumah baru jinyoung, tempatnya berlibur. Setelah mebghadiri acara makan malam formalnya.
Jalanan tampak sangat sepi tentu karena ini sudah pukul 11 malam. Dan di karenakan tempat tinggalnya sangat jauh dari perkotaan dan sedikit masuk kedalam pegunungan. Mungkin memakan waktu 3 sampai 4 jam an dari tengah kota.
Pukul 01.00
"Wah aku bahkan baru melihatnya sekali tampak bagus di malam hari." Mata gon tak henti memandangi bangunan di depannya.
Sedangkan sosok yang baru keluar dari pintu mobil itu juga ikut mengamati sejenak lalu memanggil gon untuk membantu membawa koper dan barang barangnya masuk.
Bukankah mirip seperti di dongeng."Wow."
"Bagaimana jin? puas?"
"Tentu, seperti yang aku inginkan." Koper yang mereka bawa di letakkan di tengah ruangan. Kemudian mereka berdua menelisik sudut ruangan, jinyoung mengusap beberapa barang antik yang ia pesan dulu sudah di tempatkan di tempat yang pas.
Suasana tempat ini, benar benar membawanya berimajinasi. Ia memandang luas di luar kaca besar yang menembus pemandangan luar, gelap.
Tapi menyenangkan.
"Jin apa kau tidak takut jika masih ada hewan buas?"
"Bukankah kau sudah mengeceknya."
"Benar, tapi siapa yang tau jauh di sana ada sesuatu yang mengintai kita."
"Seperti zombie? atau makhluk sakral?"
"Hei! jinyoung jangan seperti itu."
"Manajer apa yang penakut, bukan kau yang akan menjagaku tapi aku yang menjagamu kalau begini." Jinyoung tersenyum samar. Gon yang melihatnya ikut mengangkat sudut bibirnya. Melihat jinyoung yang tersenyum adalah hal langka dan dia bahagia bisa melihatnya meski hanya sekejap, senyum yang tidak ia buat buat.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPER // Deepwink
FanfictionSeorang penulis terkenal yang berkhayal tentang sebuah kebahagiaan, lalu ada yang datang merubah kertas putihnya, sosok dengan tinta emas... tanpa nama WARNING! Rated++ 🔞 bxb yaoi! Deepwink