Alunan musik dari ponsel jinyoung yang memutarkan sebuah lagu dari penyanyi yang cukup terkenal younha. Jinyoung adalah seorang penikmat musik ballad berbanding terbalik dengan gon temannya sebenarnya, tapi itu tidak masalah baginya. Bahkan hampir ia mengetahui semua lagu ballad berkat jinyoung ia harus berterimakasih kepada jinyoung atau tidak ya. Lucu sekali.
"Mau makan dulu jin?"
"Tidak usah."
"Em oke." Gon memfokuskan matanya kembali ke jalanan.
"Apa yang seunghun rasakan saat pertama kali kalian melakukan sex?"
"Eh." Gon menoleh sekilas pada jinyoung ia sedikit kaget. Memang sih ia kadang bercerita kalau ia dan pasangannya sering melakukan sex pada jinyoung tapi tidak di sangka jinyoung akan tertarik dan menanyakannya secara tiba tiba, karena sudah lama sekali mereka tak membicarakan ini.
"Apa dia sedikit menghindar?" Sebenarnya gon penasaran kenapa bocah ini tiba tiba menanyakan hal itu tapi nanti sajalah bertanya.
"Hm ya begitulah bahkan ia tak menghubungi ku beberapa hari." Di akhir kalimatnya gon tertawa mengingat kejadian dulu.
"Benarkah? lalu?"
"Tumben sekali penasaran, biasanya saat aku cerita kamu hanya diam mendengarkan dan tak ada rasa ingin tau."
"Jawab saja."
"Haha oke oke. Mungkin dia merasa ragu juga shock karena itu pertama kali tapi setelah beberapa hari dia datang menemuiku lalu kami melakukan itu lagi." Gon menaik turunkan alisnya.
"Langsung melakukan sex lagi?"
"Tentu saja siapa yang tahan, disaat kami tidak bertemu dan berhubungan beberapa hari." Jinyoung menatap lurus ke jalanan mendengarkan penjelasan dan cerita gon yang membuatnya sedikit menghembuskan napas leganya.
"Kalian sesering itu melakukannya."
"Jika ada waktu dan tempat kenapa tidak."
Jinyoung mendesis kesal mendengar jawaban temannya itu yang sekarang malah tertawa.
~~~~~~~~~
"Apa kau sedang bahagia jinyoung?"
"Hem entahlah."
"Tapi kau sedikit berbeda. Apa kau bertemu dengan seseorang?" Wanita itu bertanya sambil menyeruput kopi di tangannya.
Lelaki bersurai grey itu juga mengambil kopinya dan menyesap rasanya sedikit sebelum mengembalikannya kembali ke atas meja.
"Bagaimana bisa tau?"
"Terlihat sekali."
"Apa itu bagus?"
"Itu bagus. Perasaan apa yang kau rasakan saat bersamanya?"
"Entahlah."
Manik legam itu menatap langit dari jendela kaca besar di sampingnya, daun dan ranting yang sedikit menghalangi pandangannya terasa teduh.
"Aku terus menerus ingin menyentuh dan melihatnya dan terasa sedikit sesak di dadaku, kadang aku merasa tubuhku terbakar di dekatnya."
"Kau menyukainya, juga merindukannya."
"Rindu? mana mungkin ada seperti itu."
"Itu yang sedang kau rasakan."
Wanita berambut sebahu berpakaian rapi dengan kemeja biru muda juga dan celana bahan putih itu menatap lekat jinyoung di sebrangnya, menaruh kopi miliknya lalu mengikuti arah pandang lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPER // Deepwink
Fiksi PenggemarSeorang penulis terkenal yang berkhayal tentang sebuah kebahagiaan, lalu ada yang datang merubah kertas putihnya, sosok dengan tinta emas... tanpa nama WARNING! Rated++ 🔞 bxb yaoi! Deepwink