Rec-003
Play. Pause. Stop.
PAPA!
Rec-003
Play. Pause. Stop.
"Hm?"
"Lo kenapa manggil gua papa sih?"
"Kata mama, Injun diculuh cali papa."
"Emang papa lo kemana?"
"Tapi kenapa gua? Kenapa lo milih gua? Kan orang di tempat itu banyak, Jun." ga ada jawaban.
"Jun, emang mama lo kemana?"
"Di lumah Injun."
"Terus kenapa lo gamau pulang? Lo ga kangen mama lo?"
"Mama bilang Injun gaboleh pulang kalo belum ketemu papa."
"Jun, mama lo jahat ga?"
"Mama baik cama Injun."
"Trus ini luka-luka lo dapet dari mana?"
"Kata mama Injun kalo nakay haluc dihukum."
"Lo nakal emang Jun? Umur lo berapa sih?"
"Injun baik, tapi mama bilang Injun nakay."
"Umur lo berapa?"
"Kata mama Injun empat tahun."
"Emang lo kalo nakalnya ngapain?"
"Injun pulang kelumah tapi ga cama papa, nanti mama malah Injun dihukum. Injun takut."
"Lah katanya mama lo baik?"
"Injun cayang cama mama tapi Injun takut kalo dihukum. Cakiiiiit jadi Injun gamau pulang."
"Jun, lo bener-bener gamau pulang?"
"Injun gamau dihukum cama mama.. hiks."
"Di hukum gimana?"
"Injun di pukul, telus di cakal cama mama, telus..."
"Terus?"
"Injun di talo citu."
"Biar gua jelasin. Renjun saat itu nunjuk kamar mandi."
"Lo dikurung?"
"Terus? Kenapa lo takut bath up?"
"Injun dikulung di ail, Injun gabica napac."
Rekaman berdurasi sekitar empat menit dua puluh detik itu pun cukup membuat seisi ruangan terdiam. Rekaman yang berisi percakapan Renjun dengan Jeno waktu itu. Jeno memang sengaja merekam karena tujuan utamanya adalah untuk mengorek informasi dari Renjun. Biasa insting anak hukum, kata Jeno.
"SEKARANG LO SEMUA PIKIR BAIK-BAIK! DIA DIKURUNG DI AIR DAN RENJUN SERING BILANG GA BISA NAPAS ARTINYA SAMA AJA DI LELEPIN DI AIR. YA GIMANA GA SINTING NI WANITA UDIK?! NIH YA NYONYA UDIK, LO ITU TOLOL APA GIMANA? UDAH MENDING DAPET ANAK DAN LO MALAH NYIKSA DIA? ITU OTAK LO TARO DI MANA SI? PANTAT? MIKIR WOI! KALO SEANDAINYA LO GA DAPET RENJUN SAAT NYULIK DIA DAN SEANDAINYA DULU AYAHNYA UDAH NEBUS BIAYA RUMAH SAKIT BERARTI LO BAKAL SENDIRIAN SAMPE SEKARANG. MIKIR GA SI LO? HIDUP LO BISA LEBIH MENDERITA!"
Jeno menoleh dan berjalan mendekat ke arah Luna dengan tatapan yang tidak dapat di deskripsikan. Antara marah, benci, kecewa, dan tatapan membunuh. Jaemin yang menyadari keanehan dari tatapan Jeno itu pun berlari dari belakang menuju Jeno untuk menahannya agar tidak melakukan hal-hal yang berbahaya yang dapat memperkeruh suasana.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA! Noren [Remake || END✔]
Fanfiction"Njun cayang papa!" "Gua juga sayang lo, Njun" - Lee Jeno [Remake dari cerita Jungsushii] #8 in NOREN Sep 2020