Papa!
"Jeno! Bangun udah pagi! Katanya ada ospek pertama kuliah?!"
Suara menggelegar khas seorang wanita terdengar merdu di pagi yang cerah ini.
"Hmm... 5 menit lagi, bun"
"Enak aja 5 menit lagi, bangun atau bunda ga kasih kamu uang bulanan?!"
"E-eh iya bun! Ini Jeno udah bangun kok hehe." Mendengar ancaman yang menurutnya sangat berbahaya tersebut Jeno segera bangun dari kasur tercintanya dengan wajah khas orang bangun tidur.
"Udah cepet siap-siap, bunda udah bikin sarapan tuh. Awas kalau kamu sampe tidur lagi ya, bener-bener ga bunda kasih uang bulanan, Titik!"
Bruk
Pintu ditutup, Jeno pun sibuk misuh-misuh ria.
"Ihs, pagi-pagi udah ngancem aja si bunda. Gua kan capek abis push rabk sama Jaemin."
Ceklek
"Kamu mau uang bulanan kamu beneran bunda potong ya? Cepet mandi! Gausah ngedumel!"
Bruk
Pintu tertutup. Well, Jeno akhirnya langsung mandi dan tidak berani mendumel karena telinga sang bunda yang luar biasa sangat sensitif.
.
.
Jeno sudah rapi. Ia turun dan langsung menuju ruang makan lalu duduk tepat di depan bundanya.
"Bun, nanti Jeno pulangnya ke rumah Jaemin dulu ya."
"Pulang malem lagi besok bunda ga mau bangunin. Mau ngapain sih?"
"Biasa lah bun, push rank." Sang bunda mengangguk tanpa mengerti apa yang Jeno bicarakan.
"Yaudah jangan pulang malem-malem ya bunda sendirian di rumah. Ayah kamh kan di luar kota, Jen."
"Iya-iya, yaudah Jeno berangkat ya, bun. Melikum"
"Heh, yang bener dong salamnya!" Jeno salim dan langsung pergi tanpa menghiraukan perkataan bundanya.
.
.
Jeno datang ke kampus dengan motor sportnya menjadi perbincangan mahasiswa lain. Tentu saja! Jeno yang notabenenya adalah freshman membawa motor sport yang mengeluarkan suara bising dari knalpot modifnya.
Sesampainya di parkiran, Jeno langsung mengirim pesan untuk Jaemin-teman seperjuangan semenjak sd
Jeno
Woi, lo dimana?
Sent.
Jaemin
Di blkg lo
.
Jeno berbalik dan benar aja ternyata Jaemin sudah ada disana menatap Jeno aneh.
"Kenapa?"
"Gila lo ya, hari pertama udah bawa si jackie (motor sport kesayangan Jeno) aja."
"Lah daripada gua jalan, ogah banget."
"Liat napa sekeliling lo lagi ngeliatin tuh." Jeno menoleh dan menenukan berbagai pasang mata menatap ke arahnya. Mulai dari tatapan terpesona, iri, marah, kesal, sampai datar.
"Bodo amat yang penting gua kuliah bayar cash ga ngutang." Jawab Jeno dengan tengilnya. Sedangkan Jaemin hanya mengangkat bahunya tidak peduli karena sudah terbiasa dengan sikap temannya yang memang seenaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA! Noren [Remake || END✔]
Fiksi Penggemar"Njun cayang papa!" "Gua juga sayang lo, Njun" - Lee Jeno [Remake dari cerita Jungsushii] #8 in NOREN Sep 2020