"Hah? Nye-nyembunyiin apa? Rahasia gua kan rahasia umum, Jen."
"Renjun sehat kan?"
'Mampus....'
PAPA!
'Mampus....'
"Jaem?"
'Mampus lah, jangan bilang Jeno tau kalo Renjun lagi sakit?'
"Woi, lo denger gua ga sih? Hellowwwww, babe are you there? I'm right over here, but why can't you see me, oh no..." Mendengar suara Jeno yang tengah bernyanyi, Jaemin pun tersadar dari lamunan singkatnya.
"Ga usah nyanyi goblok kuping gua sakit."
"Yaelah galak amat sih baby."
"Bacot anjing, ngomong gitu sekali lagi... we're no longer friends."
"ETT, IYA IYA MAAP ELAH. Yaudah itu gimana si baby unyu gua? Sehat-sehat aja kan? Gua mau bikin kejutan besok pas ketemu."
"U-uh... sehat kok, Jen."
"Ok good, gua tutup ya kasian pengacara gua pulsanya nanti abis-eh tunggu. Pengacara kan kaya, jadi santai aja yuhuu~"
"Ehe-hehe... terserah lo aja." Jaemin tertawa canggung sedangkan Jeno terus saja berbicara tanpa tahu bahwa Jaemin sedari tadi berkeringat dingin.
"Eh tapi... gua ga ada topik bahasan. Udah deh segitu aja. Bye Jaem, dadaaaaah."
Klik.
Ok. Telpon dimatikan, Jaemin menghela napas lega. Sepertinya ia harus merawat Renjun sampai sembuh malam ini karena kemungkinan besok pagi, Jeno akan menjemput Renjun.
Ia meletakkan ponselnya di atas nakas kemudian melirik Renjun yang tengah tertidur dengan wajah memerah. Mengingat pesan bunda tentang paracetamol tadi, Jaemin mencari paracetamol tersebut di kotak obat dan menemukan beberapa strip paracetamol.
Jaemin kemudian mengambil segelas air dan membawanya ke kamar. Lalu, ia pun meletakkan gelas tersebut di samping ponselnya.
'Eh, tunggu dulu. Emang Injun bisa minum tablet?'
Jaemin menepuk dahi menyadari kebodohannya. Ia pun mengambil sweater yang ada di balik pintu dan mengenakannya lalu pergi ke apotek untuk membeli parasetamol anak. Ia berlari dari rumah sampai apotek terdekat dan membeli parasetamol cair untuk anak. Tidak sampai sepuluh menit, Jaemin sudah sampai di rumah kembali.
'Ok, Jaem. Tenang... sekarang berpikir lo harus ngapain. Hmm...OIYA BUBUR! GUA BELOM BIKIN BUBUR!-eh, beli! Eh maksudnya mana bisa gua bikin. Eh, langsung minumin obat aja deh.'
"Jun, bangun minum obat dulu." Jaemin dengan lembut menepuk pipi gembil Renjun, ia terbangun dan mengerjapkan matanya yang terasa perih. Jaemin menginstruksikan Renjun untuk meminum obat dan ia pun menurut saja karena ia merasa badannya menggigil dan lemas.
Setelah minum obat, Renjun kembali tertidur dan Jaemin mengambil baskom isi air untuk mengompres Renjun. Ia terus saja mengompres Renjun sampai akhirnya, ia tertidur di samping Renjun dengan tangan yang terlipat di pinggiran kasur dengan posisi badan yang terduduk di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA! Noren [Remake || END✔]
Hayran Kurgu"Njun cayang papa!" "Gua juga sayang lo, Njun" - Lee Jeno [Remake dari cerita Jungsushii] #8 in NOREN Sep 2020