Jeno pun dibawa pergi dari ruang sidang. Tetapi tidak seorang pun yang menyadari bahwa,
.
.
.
.
.
.
.
Jeno meneteskan air matanya.
PAPA!
Renjun
Day - 1 without Jeno
Pagi ini, Renjun tengah tertidur dengan pulas setelah kemarin mengalami hari yang panjang. Tepat setelah berpisah dengan Jeno, Renjun dibawa pulang ke rumah Jaemin yang tentunya disambut baik oleh Mommy-nya Jaemin. Bahkan ia sampai memasak begitu banyak makanan untuk Renjun.
Tapi saat sampai di rumah Jaemin, Renjun tidak se-excited biasanya. Ia menjadi sedikit diam dan tidak bernafsu makan. Mungkin lelah, Mommy Jaemin pun mengerti akan kondisi Renjun sekarang dan membiarkan Renjun untuk beristirahat. Meskipun hatinya sedikit kecewa karena Renjun tidak memakan makanan yang telah dibuatnya selagi masih hangat.
Tidak lama kemudian, Renjun pun bangun dan mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menyesuaikan intensitas cahaya pagi yang masuk menyapa tubuhnya. Ia mengerutkan dahinya ketika menyadari bahwa kamar ini begitu asing untuknya.
'Ini kamar siapa ya? Bukan kamar Injun di rumah, bukan kamar papa, bukan kamar papa di rumah oma juga.'
Ceklek,
Renjun menoleh kearah pintu terbuka yang menampilkan Jaemin dengan setelan piyama bermotif rumus fisika dan handuk kecil yang juga bermotif rumus fisika menggantung di lehernya. Biasa otak IPA kelakuan IPS. Bukannya rasis ya, tapi memang begitulah Jaemin yang sesungguhnya. Seorang bujang Canada-Sunda yang sedang mencari mojang nu geulis jeung pretty.
"Eh Injun udah bangun?" Jaemin menghampiri Renjun dan duduk di tepi kasur lalu tersenyum. Seketika ia ingat pesan Jeno waktu itu.
"Jen, gua takut ga bisa ngurus Renjun."
"Bisa, lo pasti bisa. Cuma lo doang yang gua percaya Jaem."
"Tapi gua ga pernah ngurus anak kecil, tau sendiri kan gua anak tunggal. Ga punya adek."
"Nih ya gua kasih tau. Bangun tidur si Renjun biasain buat sikat gigi."
"Jaem jangan lupa Renjun itu takut sama bath up jadi kalo bisa pakein penutup mata sampe depan wastafel baru sikat gigi terus nanti kalo udahan tutup lagi matanya sampe dia keluar kamar mandi."
"Pakein Renjun dingklik soalnya dia kan pendek jadi ga nyampe. Lo tau dingklik ga? Itu loh bangku kecil yang buat nyuci baju tradisional."
"Jaem, Renjun itu suka susu pisang tiap pagi gua ngasi dia susu pisang soalnya."
'Anjir ambigu banget, Jen.' Jaemin terkekeh sendiri.
"Lo kalo mau ngajak dia begadang juga gapapa, dia kuat kok. Dia kan sering nemenin gua ngerjain tugas ampe malem."
"Jaem, jangan lupa si Renjun ga bisa cebok sendiri. Tu anak waktu itu gua suruh cebok sendiri tapi tangannya ga nyampe buat ngambil sabun jadi sabunnya deketin dia aja supaya dia belajar cebok sendiri. Kalo lo mau nyebokin juga gapapa sih malah bagus. Persiapan jadi calon ayah dari mojang yang lo cari itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPA! Noren [Remake || END✔]
Fanfiction"Njun cayang papa!" "Gua juga sayang lo, Njun" - Lee Jeno [Remake dari cerita Jungsushii] #8 in NOREN Sep 2020