6✔️

10 4 2
                                    

"Keparat kalian! Bagaimana bisa ini terjadi hah! Bukan sehari atau dua hari kalian bekerja di sini tapi bertahun 2! Bangsat!." Ohhh ini hal tersial dalam hidupku. Bagaimana akh tidak mengamuk hah bila perusahaan yang aku kembangkan sendiri dengan segala usaha ku. Bahkan aku mati2 an membangunnya dari nol hingga menjadi perusahaan besar seperti ini lenyap begitu saja! LENYAP.

Aku juga heran siapa yang berani2 nya bermain dengan ku seperti ini. Aku tau di dunia bisnis sangat banyak persaingan. Tapi aku dan para bawahan ku selalu bisa mengalahkan mereka lantas bagaimana ini bisa terjadi.

"Arrkhh!! Keluar kalian sekarang juga! Ku pecat kalian semua sekarang juga!! Pergi! Arkhhhhh!" Kulihat semua karyawan ku pergi dengan tergesa-gesa arkhh. Tentulah siapa yang ingin melihat bos ketika mengamuk seperti ini tapi aku tak perduli.

Dalam sekejap aku menjadi gelandangan. Sekali lagi ku ucapkan GELANDANGAN . Perusahaan ALBI COMPENY perusahaan properti yang aku kelola sendiri sejak umur 17 sampai ku berumur 20 sangtlah suskses. Maka tak heran banyak orang yang ingin mengambil perusahaan kuini.

" Permisi tuan, kami minta anda segera angkat kaki dari perusahaan ini karna atasan kami akan segera menempati nya" kulihat tajam orang didepanku ini, pria paruh baya yang ku yakini sebagai asisten atasanya. Menatap ku dengan datar. Dengan langkah lebar ku hampiri pria itu dan mencengkram kuat jasnya. " Badebah kalian! Beraninya kau mengambil perusahaan ku! Siapa tuanmu katakan!. Aku ingin menemuinya sekarang!."

" Maaf tuan saya tidak bisa mengikuti perintahmu. Tuan saya sangatlah sibuk dan tak memiliki banyak waktu untuk mengurusi permintaan anda" ujarnya. Ingin sekali ku berikan pukulan mentah di wajahnya itu. Tapi ku rasa itu tak berguna dan hanya mencemari nama baikku saja. Jadi aku lebih memilih untuk pergi saja dari sana.

Rumah, apartemen,mobil semua hilang begitu saja. Otomatis aku tak ada biaya untuk kuliahku. Arkhhh sial! Sial! Sial! . Kini aku hanya seorang gelandangan di kota dan negara besar ini. Kulihat banyak orang yang menatap ku aneh tapi aku tak perduli. Mereka tak merasakan berada di posisiku!.

"Arkhhh...sial!sial! sial! Keparat kalian semua! Badebah! Lihat saja aku tak akan tinggal diam! Albi COMPENY adalah milikku. Dan segalanya hakku akan tetap menjadi milikku. aku tak akan semudah itu melepaskan hakku camkan itu sialan!" Teriakku marah. Semua yang berada di dekatku kutendang biarlah itu cara ku melampiaskan kemarahanku. Tak perduli bila itu fasilitas umum.

Tiba2 ada seseorang yang menarik tanganku ke gang sempit dan temaram. Keningku mengernyit bingung seperti kenal dengan tubuh dan tangan itu. Dugaan ku tak salah di gadis gila yang selalu mengejar ku walaupun perlakuan kasar yang dia dapatkan .

" Hay bi, ada apa kau berteriak di jalanan tadi apa kau ada masalah hah! Ayo katan" izi yah dialah gadis itu yang kini berada didepanku dan menatap ku. Aku mendengus kesal kenapa gadis itu tau keberadaan ku dan seolah-olah dia perduli padaku.

Heh sialan! Aku tak akan terpengaruh dengan sifatmu itu. Berpura-pura peduli kepadaku . Bermimpi lah!

"Bukan urusanmu sialan! Pergi kau JAUH2 DARIKU! dan HIDUP KU!" niatku ingin langsung pergi dari gadis itu tapi kuurungkan. Aku bingung ingin tinggal dimana sedangkan aku tak ada teman disini. Ingin minta bantuan dengan jalang2 itu shit tak akan pernah.

" Huh yasudah. Padahal aku ingin menawarkan bantuan padamu yang sedang kesusahan ini ya setidaknya untuk tempat tinggal. Tapi kau mengusirku. Terserahkau lah mau tinggal di emperan jalan kek di kolong jembatan kek aku tak perduli!" Baru saja izi membalikan badan ingin pergi. Langsung ku tarik bahunya.ku tatap dengan nyalang mata drak grey itu.

"Kau belum berbicara penawaran itu padaku bagaimana aku bisa tau hah! Baiklah aku terima" lebih baik tinggal dengan gadis gila ini dari pada jalang murahan itu. Pikirku.

" Tapi ini tidaklah gratis kau tau? Di dunia ini selalu ada timbal baliknya. Dan yah bisa di bilang kita bisa jadi teman simbiosis mutualisme"

Heh apakah dia tidak tau kalau aku sudah menjadi gelandangan sekarang ?dan dia menginginkan uang ?dasar semua wanita sama saja penggila harta.batinya berujar sinis.

"Kalau kau ingin uang aku tak punya. Kau lihat sendiri bukan sepeser rupiah pun aku tak punya keparat!" Mengapa wajahnya memerah seperti itu dan ada apa dengan matanya menatapku tajam dan dingin?.

" Jangan berkata seperti itu bi. Seolah2 akh ini wanita murahan yang penggila harta dan ketenaran. Perlu aku jelaskan berapa kali agar kau paham hah! Aku bukan wanita seperti itu!. Untuk apa aku meminta uangmu bahkan kekayaan yang kau miliki tidak seberapa dari ku dan sekarang kau seorang gelandangan mau memberiku uang dari mana? Hah!" What the hell! Sialan! Dia mengejekku! Baiklah aku gunakan kesempatan ini untuk balas dendam karna kau sudah mengejekku dan mengganggu ku selama ini.

" Sudahlah aku malas berdebat denganmu. Ayok kita pergi ini sudah hampir larut malam" yah akhirnya aku setuju dengan penawaranya kitapun pergi dengan mobil gadis gila itu tentunya.

🌼THIS IS MY REASON 🌼(Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang