Masih dengan wajah datarnya Albi mengatakan" heh yang ku katakan adalah fakta bukan bualan semata! Dan kau berani2nya mencoba menghasut ku disaat aku terkena masalah seperti ini. Ck...ck...ck menyedihkan sekali sebegitu sempurnakah aku sampai 2 digilai wanita seperti ini?" Pongah pria itu, bukanya tersinggung izi malah menyeringai lebar.
" Ohhh tuan Albi percaya diri sekali anda, sempurna?kau mengatakan dirimu sempurna? Ck...gelandangan mana yang dianggap sempurna oleh masyarakat?. Oh aku tau mungkin yang dimaksud adalah sempurna dengan segala penderitaan yakan?" Ujar izi.
" Tutup mulut mu bangsat! Kalau bukan karena masalah ini aku tak akan Sudi tinggal di tempat menjijikan ini!.kau tau itu? rasa2nya aku ingin muntah bila MELIHAT kau dan WAJAH mu itu!"Albi sangat marah mendengar perkataan dari gadis di depannya ini.
Baiklah bi jika kau merasa jijik dengan ku,akan ku buat kau lebih mengerti seperti apa menjijikan yang kau maksud itu.batinnya berujar sinis
"Hahah hey tuan"izi menatap Albi dengan sorot tajamnya dan tersenyum sinis " kau sungguh orang yang tak tau diri sekali rupanya ya. Aku kurang baik apa memberikan tempat tinggal yang layak untuk mu. Setidaknya hargai aku. Pria kesepian seperti dirimu ini memang benar2 memuakkan. Sudah cukup! Kau menghinaku,belum 24 jam kau tinggal disini tapi sikap burukmu terhadap tuan rumah melebihi batas tuan. " Ujar izi dengan menggeram.ia berdiri menatap Albi dengan wajah datar sedingin es.
" Silahkan angkat kaki sekarang juga dari apartemen ku bila kau merasa jijik berada disini dan jijik bila menatap wajahku,"tegasnya.
Sedangkan Albi tertegun belum pernah ada seorang pun yang berbicara dengan kasar dan nada bicaranya sesinis izi. Bahkan korban2nya tak berani mengumpat atau mencaci maki dirinya. Mereka hanya berani mengumpatnya dalam hati dan pergi dengan amarah yang terpendam.
Baru kali ini ada yang berani melawanku bahkan membentakku . Terlebih lagi mengusirku. Memang sih ini tempat tinggalnya. Tapi arkh....yasudah lah.
" Jangan berani mengusirku nona. Tanpa kau suruh aku akan pergi dari rumah menjijikanmu ini izi! " Ucap Albi. Pria itu beranjak meninggalkan izi di balkon kamarnya. Ia sesegera mungkin membereskan barang yang ia bawa.
Setelah selesai ia pergi begitu saja tanpa mengucapkan setidaknya kata terimakasih untuk izi karna telah menolongnya. Belum sampai di depan pintu apartemen tiba2 ada tangn melingkar di pinggangnya sontak Albi menghentikan langkahnya.ia mengerutkan dahi bingung.
" Mau kemana?Hem, kau mau pergi tanpa ucapan terima kasih padaku?karna telah menolongmu begitu? ." Tanya izi, tangan gadis itu masih memeluk Albi. Tapi dengan kasar dan tak berperasaan pria itu menyentaknya hingga izi terjatuh di lantai.
"Ssshhh" ringis izi. Albi sungguh orang yang tak tau diri bahkan sangat. Di beri air susu malah di balas air tuba begitulah Albi. Sudah di beri pertolongan malah dibalas kekerasan.
"Jangan pernah sentuh aku dengan tangan menjijikanmu itu. SIALAN!. Bukannya kau mengusirku.oh salah memang aku berniat pergi tanpa usiran darimu"ucap Albi. Izi berdiri walau pantat nya teramat nyeri karna sentakan Albi begitu keras hingga ia yang tak siap jatuh begitu saja.
" Biar ku beri pilihan yang sangat menarik untukmu bi, kau ucapkan kata terima kasih padaku atau kau dapatkan hukuman dariku?" Alis Albi nyaris menyatu sorot matanya jelas mengatakan ia tak suka dengan kata2 gadis gila satu ini.
"Omong kosong macam apa itu? Siapa kau berani memerintahku hah!? Kau bukanlah siapa2 hanya seorang pengganggu dalam kehidupanku" tegas Albi .
" Kau benar2 keras kepala rupanya. Baiklah jika seperti itu kauemilih opsi yang ke dua" izi bertepuk tangan sekali hal itu tentu membuat Albi bingung dan ia benar2 terkejut saat beberapa orang keluar dari sudut apart izi dengan berpakaian hitam2,dan menyeretnya begitu saja. Jelas dia berusaha memberontak,mengumpat dan lain halnya tapi nihil. Kekuatan mereka dengan jumlah tak sedikit tentu mengalahkan Albi.
"Lakukan sesuai pilihannya,mengerti!" Perintah izi pada salah satu bawahannya. Laki2 itu hanya mengangguk dan pergi setelah memberikan hormat pada atasannya.
"Lihat bi...You will definitely like my punishment. I hope you feel at home there." Izi semakin gencar dalam rencananya. Pria nakal itu sanagtlah keras kepala,kasar dan sangat pembangkang rupanya.
Jika kalian bertanya siapa orang2 tadi. Tentu mereka adalah bawahan gadis itu. The trap lion sebuah organisasi hacker ternama di negaranya bahkan organisasi yang ia pimpin itu lebih pesat dibandingkan perusahaan 2 bergengsi. Izi telah bergabung dengan organisasi tersebut sejak 12 tahun yang lalu. Awalnya ia hanya menjadi anggota biasa. Tapi setelah mengetahui kinerja izi yang sangat memuaskan captain The trap lion sebelumnya mengangkat gadis itu sebagai pemimpin baru disana. Semua anggota juga sangat menyetujui keputusan itu.
Suara tentuman musik menyapa Indra pendengaran Albi. Dan bau alkohol yang kuat meyakinkan asumsinya tentang tempat yang ia pijak sekarang. Ia tidak dapat melihat Sebab orang2 sialan itu menutup matanya dan mengikat tangan alabi dengan sangat kuat.
Untuk apa mereka membawaku ke clubing. Izi sialan! Kau benar2 membuat benteng permusuhan ku semakin kuat untuk mu!siapa kau hah! Untuk apa kau menyuruh orang2 itu membawaku kesini?! Apa kau ingin membuatku bercinta dengan jalang2 sialan disana?! Menjijikan! Bangsat kau izi!!. Batin Albi berteriak tak terima.
Salah satu bawahan izi membuka penutup mata Albi. Sontak Albi mengerjakan matanya. Suasana clubing terang temaram disini agak berbeda. entahlah ia belum mengerti dengn semua ini.
"Dimana, i....ni?" Monolognya. Kening Albi semakin mengkerut bingung. Bukankah ini clabing tempat jalang2 penggoda dan menjijikan bersarang tapi mengapa tidak ada satupun wanita disini melainkan laki2?.
" Hey kenapa kalian menyeret ku kesini?! Lepaskan aku sialan kalian! Bangsat!! Heyyyy!" Albi memberontak dengan bruntal. Ia tau tempat ini. Ini bukanlah clubing biasa. Ini clubing bagi orang-orang guy! Yah guy . Semua laki2 guy berada disini menggantikan wanita penggoda. Mereka akan lebih agresif dari wanita. Begitu mereka melihat laki2 datang ke tempat ini mereka langsung menggodanya Bahakan dengan cara yang lebih menyakitkan mata.
"Diam kau! Ini perintah dari captain . Hukuman darinya untuk orang tak tau diri dan terima kasih seperti dirimu. Bajingan sialan. Brengsek badebah!!" Bentak Alex, tangan kanan izi. Laki2 itu sangat membenci Albi karena kebajingan laki2 itu. Ia tau semua tentang Albi karna izi selalu memerintahkan mereka dan para tim lainnya untuk mengorek segala informasi dan mengawasi laki2 itu.
Ingin sekali Albi menonjok wajah mereka satu persatu. Ia merasa sanagat lemah tidak bisa melawan mereka dan tentunya penyebab semua ini terjadi gadis sialan itu izi.
Sialan kau izi. Aku membencimu ! Sangat membencimu. Caramu sungguh menjijikan bila ingin balas dendam padaku karna ku menolak dirimu bangsat!! Keparat kau! Jalang sialan!!.
-------
Cukup sampai disini dulu ya readerku tersayang. Panjang gk sih menurut kalian. Kalo menurut aku sih panjang.
Ok see you next part ☺️☺️. Jangan lupa tinggalin jejak buat para reader yang baik cara menghargai penulis😊😇😇😚
KAMU SEDANG MEMBACA
🌼THIS IS MY REASON 🌼(Hiatus)
Ficção Adolescentehidup adalah sebuah pilihan. seperti apa kita menjalaninya,melewati proses yang ada. Mengikuti takdir sesuai alurnya. inilah aku dengan segala alasanku. do not plagiarize my story!! PLAGIAT JAUH2 sorry readers kalo ceritanya kurang menarik atau mbos...