"nah ini dia apartmenku. Kamarmu ada di sebelah kanan dan aku sebelah kiri tenang dikamarmu sudah tersedia kamarmandi dan semua barang yang kau butuhkan" apartemen izi itu tergolong sederhana. Hanya terdapat 2 kamar ,dapur, dan ruang tamu.
Katanya dia kaya tapi tempatnya seperti ini cek dasar pembohong. Batin Albi mencibir
" Lebih baik kau cepat mandi akan ku siapkan makn malam sana!" Tanpa mengatakan apa-apa Albi pergi begitu saja. Begitu juga dengan izi dia akan membersihkan badannya sekedar berendam.
Ihh dia sangat senang karna rencananya berjalan sesuai keinginan gadis itu. Memang semua kejadian yang Albi alami adalah ulah izi. Ini cara ekstrim yang ia maksud untuk memperjuangkan pria itu.
" Apakah ia sudah mandi? Akhh akan ku mulai sekarang rencanaku selanjutnya. Memberikan sengatan listrik yang tak menyakitkan my be" sehabis mandi izi berniat ke kamar pria nakalnya. Saat ini ia hanya menggunakan kaos putih polos kebesaran dan black hotpants.
Tanpa mengetuk pintu izi masuk dengan santainya. Menelisir kamar Albi ia yakin pasti pria itu sedang mandi. Sembari menunggu Albi ia duduk santai di sofa yang mengarah langsung dengan pintu kamar mandi.
Cklek
Albi sungguh terkejut sejak kapan gadis itu berada di sana dan tengah menatapnya dengan seringaian kecil.
Mau apa dia?
Izi mengahampiri Albi yang masih terkejut ditempatnya. Uhh lihat dia sangat seksi hanya dengn memakai handuk dipinggangnya. Batin izi
Menatap ia dengan wajah datar dan tatapan tajam laki2 itu." Kau lama sekali padahal aku sudah menunggu lama" ujarnya. Tanganya terulur mengusap lembut pipi kanan Albi lalu turun ke ranjang pria itu dengan menyeringai kecil. Ohh lihatlah pria nakalnya yang haus akn kasih sayang dan belaian itu.
Rencana selanjutnya dimulai izi coming! Gadis itu mengecup rahang Albi membuat empunya terkejut bahkan sangat. Entah lah ia juga merasa aneh dengan dirinya yang sangat menikmati sentuhan gadis didepanya ini. Ohh shit! ada apa dengan ku ini? Aku menginginkan bibir itu, sentuhannya dan arkhhh
Izi tersenyum puas melihat Albi yang frustasi. Kita lihat bi apa kau kuat dengan sentuhanku atau tidak. Tak kuat ya? hah sudah ku duga. Batin izi
Izi tersenyum puas dengan rencana nya lihatlah sekarang pria nakal itu malah menciumnya dengan penuh gairah. Dilumatnya bibir izi dengan cepat dan ya sedikit kasar tapi Albi tak perduli ia sudah tak tahan lagi. Gadis itu benar2 mbuatnya merasakan gairah sesungguhnya.
Sebelum laki2 itu menggila izi segera menarik diri dari pria nakalnya.
" Ada apa? Mengapa kau mencium ku hah! Hey Albi ku sungguh nakal rupanya. Niatku hanya ingin menggodamu sedikit. kenapa malah kau sangat bergairah sekarang HM?" Izi menatap tepat diretina Albi dengan intens. Sedangkan Albi hanya diam dengan wajah datar nya. Ia merasa kesal dengan izi niatnya ingin balas dendam dengan gadis itu tapi . Tapi sangat berbahaya bila terus berada didekatnya karna ia akan langsung bergairah. Doubel shit!." Sedang apa kau disini hah! Keluar sana! Kau menggangguku" decaknya. Berjalan ke arah lemari untuk berganti pakaian. Dan menatap tajam izi yang masih setia menatapnya.
"Kalau memang aku mengganggumu seharusnya sejak tadi kau langsung mengusir ku bukany malah menciumku tuan"
" Cek terserah apa katamu, aku ingin berganti pakaian.pergi sana tak ada kerjaan sekali kau ya! Mengganggu waktu orang lain saja! Cepat keluar!" Izi masih bergeming di tempat. Ia tau itu hanya sekedar alibi nya agar terhindar dari pertanyaan gadis itu tadi. Tapi itu tak masalah perlahan tapi pasti akan izi tunjukan bahwa pria itu akan segera mencintainya dan membalas semua perjuangannya.
" Baiklah" dengan jahil izi mencuri kecupan ringan di pipi Albi dan langsung keluar tanpa menutup pintu.
Deg
Apa ini? Ada apa dengan jantungnya apa ada masalah dengan. Mengapa berdebar sangat cepat?. Tangan alabi menyentuh tepat dimana jantungnya berada.
" Ohh ada apa dengan ku? Dan sekarang jantungku bermasalah ? Lebih baik ku periksakan nanti kedokter saja" monolognya.
Setelah berganti pakaian Albi duduk di balkon kamarnya sekedar bersantai. Membuat rencana untuk mengambil perusahaan nya kembali.
" Sialan mereka! Berani sekali mengambil apa yang sudah menjadi hak ku!, Tapi akan ku jamin itu tak berlangsung lama bangsat!" Geramnya. Albi tak menyadari keberadaan izi yang mendengar geraman laki2 itu. Ia menyeringai. Ia tau siapa dibalik amarah Albi.
Kalian pasti tau? Yah dialah izi sendiri. Gadis itu pernah bilang bukan bila dengan cara halus tak bisa mendapatkan Albi lantas cara ekstrim lah yang ia ambil dan yah seperti ini caranya.
" Hai! Sedang apa di luar sini? Angin malam tak baik buat kesehatanmu bi" ucapnya. Sedangkan yang ditanya hanya menatap datar dan malas.
" Tak usah sok perduli. Lagian bukan urusan kau juga. Jadi diam dan tinggal kan aku sendiri" ketus pria itu.
Bukannya menurut izi malah menghampiri Albi dan duduk disamping pria itu dengan jarak kurang dari 5 cm. Albi terkejut bukan main sekaligus kesal. Ia lelah bila harus berdebat dengan gadis gila satu ini." ALBI AZKAR AZOF ,pria berumur 20 tahun yang katanya seorang bilioner muda sekarang malah beralih profesi menjadi gelandangan tapi untungnya ada seorang gadis yang berbaik hati membantu memberikan tempat tinggal. Gadis yang sama pula dibenci olehnya. Dengan alasan bahwa aku dan kaumku hanyalah penggila harta dan kekuasaan semata." Albi hanya diam
KAMU SEDANG MEMBACA
🌼THIS IS MY REASON 🌼(Hiatus)
Teen Fictionhidup adalah sebuah pilihan. seperti apa kita menjalaninya,melewati proses yang ada. Mengikuti takdir sesuai alurnya. inilah aku dengan segala alasanku. do not plagiarize my story!! PLAGIAT JAUH2 sorry readers kalo ceritanya kurang menarik atau mbos...