Pesan

57 6 49
                                    

Tera berjalan menyusuri lorong space Garrison,jubah kehormatan yang diberikan oleh para gurunya membuat ia nampak sangat gagah dan berwibawa.tetapi siapa sangka bahwa sosok itu adalah seorang perempuan putri dari Ultraman Taro.entah sudah berapa kali ada Ultrawoman yang memandang takjub ke arah nya di sepanjang jalan.

Sekarang Tera punya satu tujuan,yaitu mengikuti rapat yang diadakan oleh Noa sang dewa Ultra,katanya ia merasakan ada energi jahat entah apa itu.jujur ia juga merasakan tapi energi itu akan berakhir jadi makanan untuk Dunkelheit.

Pintu otomatis terbuka,disana sudah ada Noa,Legend,Saga dan Raiga.ia langsung berdiri di samping Raiga menyimak apa yang akan dikatakan Noa selaku pemimpin rapat. sungguh ia bingung kenapa gurunya itu menyuruh nya ikut dalam rapat ini?, padahal rapat ini hanya untuk para Ultra legenda yang Overpower.

Ketika melihat Tera sudah datang,ia langsung memulai rapat.layar hologram menampilkan beberapa data dan kejadian ganjil belakangan ini,tentu data ini didapat dari Ultraman Hikari.mereka saling memberikan pendapat serta solusi dari masalah-masalah yang abnormal ini.

Di tengah rapat,gelang yang Tera pakai berbunyi membuat semua ultra yang ada di sana diam dan melihat ke arah nya.

Tera segera mematikan gelang nya itu,karena dari notifikasi nya itu dari nomer yang tidak dikenal."ekhem,maaf."

"Lain kali matikan notifikasi sebelum rapat Tera."tegur Noa,lalu kembali memulai rapat yang sempat tertunda karena nomer asing.

-

-

-

-
-

-

-

-

Rapat baru selesai dua jam kemudian,walau hanya dua jam itu cukup menguras energi terutama otak.Tera memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu walaupun ini sebenarnya sudah cukup sore.

Tera berjalan menuju salah satu kedai makan,ia memesan kopi hitam pahit tanpa ampas dan ekstra caffein,yah ia berencana untuk begadang lagi malam ini,di tambah Takoyaki.

Sambil menunggu makanan siap,ia kembali menyalakan gelang yang sekaligus alat komunikasi itu.yang langsung memunculkan ribuan notifikasi dari berbagai macam aplikasi,baru dimatikan sebentar notifikasi nya langsung penuh seperti nya ia tidak bisa berlibur dalam waktu dekat.

Setelah makanan jadi,Tera langsung membayar makanan yang ia pesan lalu beranjak pergi menuju sebuah tebing di pedalaman hutan.ia duduk bersandar disalah satu pohon lalu membuka satu-persatu notifikasi,ini pasti akan memakan waktu.

Dari sekian banyak notifikasi,ada satu notifikasi yang membuat ia amat sangat tertarik.sebuah pesan yang dikirim saat ia sedang rapat tadi,saat ia ingin membalas pesan itu tiba-tiba ada telefon dari sang ayah tentu ia langsung membalas nya.

"Iya ayah ada apa?."tanya Tera sambil minum kopi nya itu.

"Nak,kamu dimana?sekarang sudah malam."mendengar itu Tera langsung melihat jam.ia lupa waktu lagi,padahal rasanya baru beberapa menit ia disini.

"Iya ayah aku pulang sekarang."setelah mengatakan Tera langsung beranjak dari sana menuju jalan pulang, pikirannya masih tertuju pada satu notifikasi yang ingin ia balas.

Ia sampai di sebuah rumah,rumah yang cukup besar walaupun tidak sebesar rumah kakek dan nenek nya.tapi itu lebih dari cukup untuk dirinya yang seorang petualang dan lebih memilih tidur di alam bebas.

Tera buru-buru masuk kedalam kamar, membersihkan diri lalu mulai memasak makanan untuk makan malam.hei! Jangan kira dirinya tidak bisa memasak kalau hanya makanan seperti Turducken ia bisa membuat nya.

Selang beberapa menit makanan sudah siap,aroma lezat dari makanan yang ia buat Manarik perhatian sang kakak .bukti nya sekarang Taiga sudah ada di depan pintu dapur.

"Dek,sini ku bantu bawakan."Taiga mengambil dua piring makanan lalu membawanya ke meja makan.di meja makan Taro sudah duduk disana.

"Selamat makan!."seru mereka lalu mulai menyantap makanan,yang langsung habis dalam sekejap mata.bahkan Tera baru menghabiskan setengah dari isi piring nya.

Dan jujur Tera tidak bisa mempercayakan dapur pada ayah maupun kakak nya, walaupun Taiga sudah meminta ia untuk istirahat dan menyerahkan urusan mencuci piring pada dirinya.tetap ia tidak percaya pada sang kakak.

Akhirnya Tera yang mencuci piring, sekalian memeriksa bahan-bahan dapur yang perlu di beli juga kebutuhan lain tentunya,kalau bukan dia yang urus rumah ini bisa dipastikan hancur.

Setelah semua selesai ia naik ke dalam kamar,membalas notifikasi asing yang tak lama mendapat balasan.seulas senyum terukir di wajahnya,bukan senyum biasa tapi seringai,karena notifikasi yang ia dapatkan adalah sebuah undangan untuk mengikuti sebuah pertarungan.

"I coming,battle of game."






++++Finish++++

storia breveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang