Meet Zero child 5

86 7 24
                                    

Zero terdiam matanya kembali berkaca-kaca,ia tanpa basa-basi langsung memeluk Tera yang langsung disambut baik oleh nya.

"Hiks pa-para Ultra itu,mereka hiks kakak mereka."tanpa perlu dilanjutkan Tera sudah tahu siapa pelakunya, anak-anak yang membully Zero pasti mereka.

Sepertinya anak-anak itu berkata pada kakak nya kalau Zero membully mereka,lalu kakak mereka marah dan balik menyerang Zero.

padahal kebenaran nya tidak seperti itu,mereka yang membully Zero lebih dulu ia tahu sejak melatih Zero ia tak pernah lagi melihat Zero kembali dalam keadaan penuh luka seperti saat pertama kali bertemu, membuat para pembully nya marah dan balik menyerang Zero dengan mengadu.

Sungguh lucu sekali,ingin rasanya Tera menghajar mereka detik itu juga.namun sekarang yang perlu ia prioritas kan adalah Zero. Ultra kecil itu sedang butuh tempat bersandar sekarang.

Tera lalu mengobati luka Zero menggunakan skill yang ia miliki,seketika itu juga semua luka di tubuh Zero sembuh walaupun sekarang ia masih gemetar diperlukan nya.

"Bagaimana kalau kita istirahat sekarang,hari sudah mulai larut kau harus tidur dan mengerjakan pr mu."Tera mengelus kepala Zero lembut sambil menatap langit.

Zero menatap Tera,ia masih sedikit menangis namun jauh lebih baik dibandingkan tadi."hiks ru-rumah ku disini."ia menunjuk bangunan rapuh.

"Rumah mu akan ku renovasi sedikit, sementara ini kita akan menginap disuatu tempat."Tera menggandeng tangan Zero tersenyum lembut pada Ultra cilik itu.

Zero mengusap air matanya."iya!" senyum cerah nya kembali. Zero percaya sepenuhnya pada Tera karena menurut ia semua yang dilakukan Tera itu pasti benar.

Mereka pun berjalan menuju salah satu penginapan,di dekat kota berniat menginap disana sampai renovasi rumah Zero selesai. Walaupun sempat diberikan tatapan penolakan oleh para pengunjung dan resepsionis namu itu bisa diatasi oleh Tera.

Mudah Tera hanya memberikan tatapan kematian pada para pengunjung dan sedikit menghipnotis resepsionis yang merupakan Ultrawoman itu,dengan kata-kata manisnya.

"HUWAA empuk nya!"Zero melompat ke atas kasur single bed Tera hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum.

"Kau mandi terlebih dulu Zero,setelah itu makan kerjakan PR mu dan tidur."Zero cemberut membuat Tera ingin mencubit pipi chubby nya itu.

"Nanti saja~."pinta Zero memeluk bantal lalu membenamkan wajahnya di bantal itu.

"Sekarang Ultraman Zero."Zero merengut namun ia tetap melakukan apa yang Tera katakan.

Sementara Tera memesan makanan lewat telepon penginapan,sambil menunggu Zero selesai mandi. Ia bisa mendengar tawa kegirangan Zero saat mandi disana, mungkin ia senang bisa bermain busa dan membuat kamar mandi banjir.

Tera juga memerintahkan servant nya untuk mengurus renovasi rumah Zero. Besok ia akan mengajak Zero jalan-jalan dan membeli keperluan Ultra cilik itu. mulai dari sekolah, peralatan mandi dan hal lain. Lagipula uang yang ia miliki unlimited jadi tidak masalah,Apapun untuk keluarganya.

Pintu penginapan nya diketuk. Seorang Ultrawoman membawa troli berisi makanan."ini pesanan anda."

"Terima kasih wahai bunga hati."Tera mengucapkan terima kasih sambil tersenyum manis, membuat Ultrawoman itu seketika menjerit memegang kedua pipinya dengan blush diwajah.

Sebenarnya apa yang Tera ucapkan ada benarnya,karena di name tag Ultrawoman itu bertuliskan Floert. Jadi Tera menyimpulkan itu gabungan dari kata Flower dan heart. Sayang sekali Ultrawoman itu menanggapi nya lain.

storia breveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang