Suami istri yang tengah berkencan❤.
•────────────•
Jika salahku tidak cukup hanya dengan kata 'maaf'. Maka aku persilahkan kamu untuk melukaiku sepuasnya.
•────────────•
"Ayoo!" Arka menarik lengan Raya yang masih terbaring ngantuk di ranjangnya.Raya mengintip kecil di sela matanya yang terpejam. Menurut untuk bangkit dari tidurnya, lantas gadis itu mendudukkan diri. Raya menggerakkan tubuh kakunya dan menggeliat. Hingga tanpa sengaja lengan kanannya berhasil memukl wajah Arka membuat dengkusan halus terdengar dari bibirnya.
"Maaf-maaf," ucap Raya, masih dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul. Raya menggaruk rambut kusutnya sambil menguap tanpa menghiraukan keberadaan Arka di sampingnya.
Arka diam sejenak. Kemudian menyibak selimut yang menutupi tubuh istrinya dan mulai menggendongnya dengan tertatih. Raya ingin berontak. Namun, tenaganya belum cukup untuk melawan sehingga mengharuskannya diam membiarkan Arka bersikap sesukanya. Arka menurutkan Raya di bathtup.
"Apa aku harus melanjutkan tidurku di sini?" gumam Raya sambil bersandar. Matanya mulai menutup kembali.
Arka berjongkok untuk mensejajarkan diri dengan tubuh Raya. Raya mengerang tertahan ketika Arka menarik kantung matanya agar terbuka.
"Cepatlah mandi! Atau kau ingin kumandikan?" Arka menyeringai ketika Raya membelalakkan mata. Sikap mesum lelaki itu mulai kumat sehingga Raya terpaksa harus mendorongnya keluar dan mandi sesuai perintah.
Arka yang tak terima diusir itu hanya bisa menendang angin. Arka-pun menjauh dari kamar mandi. Berniat mengganti pakaian polosnya. Dia membuka lemari yang menampilkan beberapa baju miliknya.
"AAAAAAAAAA!"
"Sialan! Apa itu?!" umpat Arka sambil tergesa meraih handuk dan menutupi tubuh bagian atasnya yang polos.
"KAU YANG SIALAN?! MENGAPA MEMBUKA BAJU DI SAAT YANG TIDAK TEPAT?!" balas Raya sambil menutup matanya dengan kedua tangan.
Arka menatap tubuhnya dan Raya secara bergantian. Senyum miring terpatri selepasnya. Berniat menggoda, pria itu lantas menarik tangan Raya hingga membuatnya memeluk tubuh polosnya.
"Arkaaa! Jangan gila!" maki Raya. Matanya masih terpejam. Tangannya tak henti memukul dada Arka. Arka mendekap Raya sehingga membuatnya sulit untuk melepaskan diri.
"Aku suamimu. Tidak berdosa jika kau melihat tubuhku," kata Arka. Tak henti-hentinya dia tersenyum geli.
"Iya, memang. Tapi berdosa jika kau melakukan pemaksaan kepada istri!" Raya kian meronta.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗘𝘃𝗲𝗿𝗹𝗮𝘀𝘁𝗶𝗻𝗴 𝗟𝗼𝘃𝗲 ✔
Romance𝐒𝐞𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝐝𝐢𝐩𝐫𝐢𝐯𝐚𝐭, 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚. Untuk 17+ ke atas. Kehidupan Raya yang diharuskan untuk menerima perjodohan tanpa kehadiran cinta sangat membuatnya tertekan. Melepaskan Putra adalah ha...