Bab 28

2.8K 204 6
                                    

Avvv😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Avvv😍

Aku lagi pengen ngisi seminar, nih. Barangkali kalian ada yang mau jadiin aku pengisinya? Hehe.

Siap untuk part terakhir?

Bantu promosiin cerita ini yuk❤

•────────────•

Mulai sekarang, aku adalah milikmu. Dan kamu adalah milikku. Seharusnya tidak ada yang bisa memisahkan kita.

•────────────•

"Bukan itu," Arka mengernyit, "Maksudku jangan lakukan di sini. Di kamar saja," lanjut gadis itu dengan malu-malu.

Arka kembali menerjang Raya. Kembali mencium bibir gadis itu yang belum siap menyambutnya sama sekali. Dengan sekali entak, Arka langsung menggendong tubuh Raya dengan ciuman mereka yang masih menyatu. Ia membawa Raya ke dalam kamar. Bahkan saking tidak bisa menahan gairah yang bergejolak, pria itu tanpa sadar sudah membanting pintu dengan kasar. Ia merebahkan tubuh Raya di atas ranjang dan buru-buru mengunci pintu kamar.

Raya canggung. Gadis itu terlentang sembari memeluk tubuhnya.

"Kau gugup?" tanya Arka.

Raya meneguk saliva dan mengangguk.

"Jika kau belum siap, katakanlah," pinta Arka.

"Lakukanlah." Balasan Raya semakin tak disangka oleh Arka. Pria itu masih bisa menahan diri untuk saat ini. Tetapi jika sudah diperbolehkan, apa yang bisa ia perbuat selain menerimanya? Karena bagaimanapun, Arka tidak bisa berbohong kalau ia sangat menunggu momen spesial ini bersama Raya.

Malam pertama.

Raya menatap malu saat Arka naik ke atas tubuhnya. Mereka berdua saling beradu tatap cukup lama sebelum Raya merasakan bibirnya yang kembali dilumat oleh pria itu. Tangannya bahkan mulai merajalela.

Malam ini, mereka berdua menikmatinya. Mereka berdua pun bersyukur karena bisa melakukan ini semua atas dasar cinta.

***************************

Interior yang sedang ramai didatangi ini terkesan mewah dan cocok dengan beberapa dekorasi yang menghiasinya. Salah satu dekorasi menarik di gedung ini adalah taman dalam ruangan. Ada karpet merah yang dikhususkan pengantin beserta keluarga sebelum melintasi altar nantinya.

Kedua pengantin tersebut adalah Putra dan Clara. Tak disangka selama berjalannya waktu, Clara mulai merasakan perhatian Putra padanya. Pria itu selalu siap apabila dia membutuhkan segala macam bantuan. Selalu bersikap dingin apabila dia tak sengaja bercakap dengan lawan jenis yang merupakan teman kerjanya. Tetapi, wanita itu tak bisa mengharapkan lebih. Bisa saja Putra masih pada tahap belajar mencintainya.

𝗘𝘃𝗲𝗿𝗹𝗮𝘀𝘁𝗶𝗻𝗴 𝗟𝗼𝘃𝗲 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang