Arka dan Raya yang mencoba untuk berbaikan❤
Tim mana, nih? Raya Putra atau Raya Arka?
•────────────•
Kamu terlalu naif untuk menjadi manusia.
•────────────•
Saat matanya terbuka, hari sudah mulai pagi. Kepalanya terasa berat. Matanya terasa panas. Menyadari ada sesuatu di keningnya, Arka mulai meraba. Dan dia menemukan sebuah kain yang bertengger di sana. Pintu kamar kemudian terbuka, Raya muncul bersama nampan yang berisikan bubur serta air mineral di sana.
Menyadari Arka akan mengambil duduk, Raya bergegas untuk membantunya. Ya, Arka baru sadar jika tubuhnya terasa lemas tal bertenaga. Apa semalam dirinya sakit?
"Kau banyak meminum alkohol semalam." Raya berbicara tanpa ekspresi. "Sungguh memalukan. Apa kau ingin merusak tubuhmu, hah?!" lanjutnya. Raya menoleh menatap Arka yang justru tersenyum ke arahnya.
"Terima kasih telah merawatku untuk semalam," ucap Arka, terdengar tulus tanpa lelucon seperti biasanya. "Maaf juga apabila aku merepotkanmu."
"Tidak masalah," balas Raya. Kemudian Raya mengambil bubur dan menyondorkannya kepada Arka.
Arka tidak menerimanya sama sekali. Membuat mata Raya memicing kesal dan berakhir melotot padanya.
"Hey! Makan!" pinta gadis itu dengan tandasnya.
"Aku tidak bertenaga. Tubuh, kaki, juga tanganku terasa sulit untuk digerakkan." Arka tampak menyedihkan untuk saat ini. "Kau pernah sakit juga, kan? Bagaimana rasanya? Sungguh menyiksa. Bagaimana mungkin aku bisa makan dengan tanganku sendiri."
Raya manggut-manggut. Gadis itu tersenyum meremehkan pada Arka. Rupanya dia memang tidak bisa ditipu dengan pengakuan Arka begitu saja.
"Kau pikir aku percaya dengan kebohonganmu?!" Raya memberi tatapan tajam. "Sekarang makanlah! Jika tidak, akan kupatahkan tanganmu."
"Kalau begitu patahkan saja." Tantang Arka tanpa ragu.
"Aish, menyebalkan!" Raya menghardik sikap Arka yang cukup kekanakkan. Lalu ia menyendokkan bubur dan mengarahkannya ke mulut Arka.
Arka menatap wajah Raya cukup lama tanpa membuka mulutnya sedikitpun. Dengan kesal, Raya mendorong sendok itu hingga membentur bibir Arka yang masih terkantup rapat. Barulah Arka mau membuka mulutnya dan menerima suapan dari Raya.
"Apa ini bubur buatanmu?" tanya Arka.
Raya berdeham, mengiyakan.
"Rasanya hambar." Arka berkomentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗘𝘃𝗲𝗿𝗹𝗮𝘀𝘁𝗶𝗻𝗴 𝗟𝗼𝘃𝗲 ✔
Romance𝐒𝐞𝐛𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝐩𝐚𝐫𝐭 𝐝𝐢𝐩𝐫𝐢𝐯𝐚𝐭, 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐮𝐥𝐮 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚. Untuk 17+ ke atas. Kehidupan Raya yang diharuskan untuk menerima perjodohan tanpa kehadiran cinta sangat membuatnya tertekan. Melepaskan Putra adalah ha...