Bab 18

2.2K 211 14
                                    

Tembus 10 like dan 30 komentar aku double update hari ini.

--

Arka dan Raya, mencoba mencocokkan baju couple yang dibelinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arka dan Raya, mencoba mencocokkan baju couple yang dibelinya.❤

Btw kalian punya doi nggak?

Pernah beli baju couple?

Yoi bro! Kita sama!

Aku juga nggak pernah soalnya, hehe:(

•────────────•

Kapan hidup bisa bahagia tanpa rasa kecewa? Dunia seringkali memberi rotasi. Sehingga tanpa sadar, kita saling menyakiti silih berganti.

•────────────•

Tawa meremehkan terdengar dari bibir Raya. Gadis itu tidak henti-hentinya menertawakan baju couple pilihan Arka. Baju itu berbahan polos, berwarna putih dan memiliki gambar manusia biting dengan rambut seperti cacing. Arka menyengir canggung. Entah kenapa dia mempunyai keinginan untuk membeli barang samaan untuk Raya dan dirinya. Sehingga tanpa pikir panjang dia memilih baju seperti ini.

"Berhentilah tertawa! Jika tidak suka akan kubuang dengan senang hati," ujar Arka. Pria itu akan bangkit dari duduknya. Raya mencegah."

"Jangan marah!" pinta Raya yang masih sempat diselingi tawa. "Aku suka. Dan kau-lah yang tidak suka."

"Dari mana kau menyimpulkannya tanpa bukti?" Arka menatap Raya menyipit.

"Wajahmu," jawab Raya, cepat. "Kau pikir aku menertawakan selera konyolmu ini? Tentu saja tidak!"

"Jadi... dari tadi kau menertawakan wajahku?" tanya Arka sambil menujuk wajahnya sendiri dengan jari telunjuknya.

Raya mengangguk.

"Jadi kapan kita pakai baju ini?" tanya Raya, mengalihkan. Raya menarik paksa baju di genggaman Arka. Kemudian menempelkannya di tubuh Arka guna mengukurnya.

"Jangan khawatir! Kau tampan memakai baju apa pun," puji Raya yang menarik perhatian Arka hingga pria itu dibuat tersenyum.

"Hari ini aku lelah," lirih Arka.

Raya terkejut. Bukan karena perkataan Arka. Melainkan karena tangan Arka yang tiba-tiba memeluk pinggangnya dari samping. Jantung Raya semakin berdebar ketika Arka menyadarkan kepala di bahunya.

"Tidur," cicit Raya. Pergerakannya kaku.

Raya menahan napas ketika kepala Arka bergerak-gerak di bahunya mencari posisi nyaman.

𝗘𝘃𝗲𝗿𝗹𝗮𝘀𝘁𝗶𝗻𝗴 𝗟𝗼𝘃𝗲 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang