🏹Ch Three : 𝐓𝐨𝐮𝐜𝐡🏹

12K 1.6K 212
                                    

Semalaman Hyunsuk tak bisa tidur. Tentu saja ia tidak bisa tidur! Ugh. Jadi yang ia lakukan hanyalah berguling ke kanan dan kiri di atas kasurnya.

Hyunsuk menatap malas kearah alarm nya yang berbunyi nyaring dari 15 menit yang lalu. Pukul 7 pagi. Ia bangun dari tidurnya dan cepat-cepat mengambil ponsel lalu mendial suatu nomor.

"SUK! DARI MANA SAJA KAU!" Hyunsuk menjauhkan ponsel dari telinganya saat suara nyaring itu terdengar.

"Aih, brisik sekali, Mark! Aku hari ini tidak masuk, tolong absenku."

"HAH?! ADA APA DENGAN MU?! YAK KENAPA-"

"Selamat tinggal."

Dan, BIP.

Panggilam terputus. Hyunsuk melempar ponselnya ke sisi kasur sebelah kirinya dan kembali merebahkan badan.

Ia menyentuh pelan keningnya, panas.

"Ugh, pusing sekali..." bisiknya pelan tanpa sadar. Hyunsuk memiringkan badannya, mencari posisi nyaman lalu memejamkan matanya. Tanpa sadar masuk ke dalam lubang hitam yang menariknya menuju ketidaksadaran.

Unwanted Mate

"Choi Hyunsuk sialan! Kemarin ia sudah main kucing-kucingan denganku, seharian tidak bisa dihubungi lalu hari ini dia tidak masuk?! Anak kurang ajar!" Mark misuh-misuh sendiri sambil menyedot keluar isi dari dalam susu kotaknya. Sebenernya dia khawatir, tentu saja! Tapi sosok bernama Hyunsuk ini memang menjadi lebih tertutup.

Lucas tertawa menanggpi misuhan temannya. Ia sudah biasa mendengar ini. Lucas tidak terlalu khawatir kok, Hyunsuk sudah besar dan dia bisa mengatasi masalahnya sendiri. Lagipula Hyunsuk pasti akan cerita ke mereka, suatu saat nanti, mungkin.

"Anak tengil seperti dia bisa sakit? Halah, paling hanya alasan saja," canda Lucas jahat. Mark mengangguk setuju, tapi masih tersirat khawatir di matanya.

"Tetap saja.."

Lucas mengerti Mark khawatir dengan Hyunsuk, apalagi semenjak hari itu.

"Tenang saja.. aku yakin dia baik-baik saja," ucap Lucas lebih serius, membuat Mark menghela nafas dan mengangguk.

Mark dan Lucas kembali berbincang sambil melewati koridor.

Park Jihoon menuruni buku dari depan wajahnya. Penyamaran diri yang buruk, ia tahu itu.

Matanya melirik arah pergi Mark dan Lucas.

"Anak manja itu sakit? Ck, pasti hanya mencari perhatian saja." Jihoon memulai paginya dengan hinaan sayang.

Jihoon kembali terdiam di samping lokernya. Entah mengapa ia merasakan perasaan gelisah juga tak tenang. Dari semalam malahan. Dan saat ini rasanya badannya sedikit lemas? Rasanya seperti meriang. Tapi Jihoon yakin 100% kalo dia sehat sekarang.

"Yak, Jihoon! Kau melamun?!" Jihoon mendengus mendengar suara Jaehyuk, merusak gendang telinganya di pagi hari.

"Kau galau ya belum menemukan jodoh mu? HAHAHAHAHA! MAKANYA JANGAN SOMBONG!" lanjut Jaehyuk dengan pedas membuat perasaan Jihoon tertusuk.

"Sialan kau, Yoon Jaehyuk!" Jihoon bergerak untuk memiting kepala Jaehyuk. Jaehyuk langsung berusaha melepaskannya.

"AMPUN HYUNG!" Jihoon melepaskan Jaehyuk setelah Jaehyuk hampir kehilangan nafasnya.

"AKU BISA MATI!" balas Jaehyuk dramatik. Jihoon mendengus. Matanya menangkap sesosok pemuda yang sedang terlihat di ujung lorong.

Jihoon melirik sahabat ghaibnya yang masih mengomel. Sedetik kemudian ia menyunggingkan senyum evil nya.

𝗨𝗻𝘄𝗮𝗻𝘁𝗲𝗱 𝗠𝗮𝘁𝗲 |hoonsuk| ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang