Chapter 6 |Naykook|

628 64 21
                                    

Ayo ayo merapat sini
Maapkan typo berlebih yaa

Selamat membaca🐢

***

Jungkook memandang pemandangan diluar jendela. Malam ini ia dan member bts yang lain baru saja pulang latihan untuk persiapan konser mereka beberapa minggu lagi.

Suasana didalam mobil pun terasa hening karna hanya dirinya dan juga supir yang masih terjaga.

Pandangannya tertuju pada dokter baru disebelahnya. Beberapa hari ini juga dokter itu ikut kemana pun mereka pergi, walaupun ia tau dokter itu pasti bosan .

Nayeon terlihat kelelahan sampai - sampai ia tak sadar kepalanya mulai miring kesebelah kiri.
Buru - buru jungkook yang ada disebelah kanan gadis itu membawa kepala itu bersandar dibahunya.

Entahlah. Ia hanya tidak rela jika Nayeon menyandarkan kepalanya dibahu Hyungnya, Namjoon. Jungkook menatap lurus kedepan. Meskipun begitu pikirannya memikirkan bagaimana pertemuan tak terduga dengan gadis itu.

Bersyukur gadis itu tak mengenalinya , tapi tak dipungkiri bahwa sebagian dalam dirinya merasa patah karena Nayeon semudah itu melupakannya.

Namun ia sadar bahwa kenangan itu memang tak sepantasnya untuk dikenang. Bahkan jika bisa ia pun ingin melupakan semua kenangan kelam di masa lalunya.

Lelaki itu kembali memejamkan mata, berusaha untuk menenangkan hati dan juga fikirannya yang sedang kacau akhir - akhir ini.

Seorang anak lelaki berusia 7 tahun tengah menundukkan pandangannya dalam - dalam.

Ruangan yang ia tempati saat ini gelap , hanya ada pencahayaan sedikit dari luar jendela berdebu itu. Tangan dan kakinya diikat dengan kencang hingga menimbulkan bekas kemerahan disisinya.

"Eomma...Appa..." lirih anak itu.Anak itu mencoba menahan tangisnya.

Pandangannya bertemu dengan seorang wanita dewasa yang berada didepan pintu ruangan itu. Perawakan wanita itu saat jelas terlihat walaupun dengan pencahayaan yang minim.

Wajahnya yang dingin dengan bibir semerah darah dan rambut panjang yang tergerai sebahu.
Lagi - lagi ia mencoba menutup matanya rapat - rapat.

Wanita itu semakin mendekatinya dengan pandangan mata yang menusuk. Waktu seakan melambat dan suasana yang hening menjadi pelengkapnya.

Bunyi hak sepatu milik wanita itu semakin nyaring dan nyata ditelinganya. Tubuh anak itu semakin bergetar hebat , tangisnya pun keluar dengan kencangnya. Sungguh jika bisa, ia ingin lari dari tempat ini.

"ayo ikut denganku nak..." ujar wanita itu mencekiknya dengan perlahan.

Ia mencoba meronta - ronta melepaskan diri. Namun semuanya sia - sia. Nafasnya kembali tercekat, pasokan oksigen seakan tidak bisa ia hirup sedikit pun.

Hanya satu kata yang keluar dari bibir mungilnya.
"Tolong..."

Nafasnya semakin tersenggal. Matanya terbuka lebar -lebar. Jungkook menghela nafasnya pelan , mimpi itu datang lagi.

Mimpi yang selalu datang dan menghantuinya selama ini.
Pandangannya terfokus pada gadis yang masih terlelap dibahunya.

Untung saja gadis itu tidak sampai terbangun karenanya. Ia mengedarkan pandangannya, ternyata hanya mereka berdua didalam mobil.

Sepertinya mereka sengaja ditinggal berdua. Aish sungguh menyebalkan.

"Hey dokter jelek bangun cepat, bahuku sudah sangat pegal karenamu!!"

Jeon Jungkook (Naykook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang