Chapter 7 |Naykook|

533 60 13
                                    


Nayeon menatap lelaki yang tengah berbaring dihadapannya dengan sendu. Setelah pingsan tadi lelaki itu belum juga membuka matanya barang sedetik pun.

Nayeon pun tidak bisa meninggalkannya seorang diri. Gadis itu tidak akan bisa tenang jika meninggalkan pasiennya seorang diri apalagi tengah malam seperti ini.

Gadis itu meletakkan kembali kompresannya pada dahi Jungkook. Ia menghela nafasnya pelan, panasnya belum juga turun.

"Kenapa kau belum juga bangun?" Lirihnya mengelus pelan tangan Jungkook.

Sebagai seorang dokter ia merasa  gagal menjaga anggota grup ini, apalagi dengan maknae. Hubungan mereka pun entah kenapa terasa jauh.

Padahal kalian pun tau, Nayeon sangat mengidolakan Jungkook. Tapi sikap Jungkook padanya seakan akan pria itu tidak mau Nayeon ada disini.

"Eugh.."

Lengguhan pelan berhasil membuat lamunan Nayeon buyar seketika. Pandangannya kembali terfokus pada lelaki itu.

Jungkook membuka matanya sedikit lalu kembali menutupnya karena silau dengan cahaya. Ringisan pun keluar dari bibir mungilnya ketika pusing dikepalanya kembali meradang.

Jungkook menajamkan penglihatannya ketika melihat seseorang ada disebelah ranjangnya.

"Kau? Sedang apa kau disini? Pergi. Kau seharusnya tidak di sini." Usirnya dengan lemah namun terdengar tegas.

"Aku hanya merawatmu."

"Aku baik - baik saja. Lebih baik kau keluar dari kamarku."

Nayeon meremas ujung bajunya. Apa sebegitu bencinya dia padanya sampai sampai tak ingin dirawat olehnya. Sungguh ia sangat kesal.

"Aku dokter pribadimu saat ini. Jadi tolong jangan menolak perawatan dariku Tuan Jungkook yang terhormat." Ujarnya setiap kata.

Pria itu memijit pelan kepalanya, berusaha menghilangkan rasa sakit yang tak kunjung reda. "Pergi. Aku tidak membutuhkan mu." Usirnya lagi.

Nayeon berdiri dari tempat duduknya. Sungguh kesabarannya sudah melebihi batas. Ia menatap tajam Jungkook.

"Apa kamu tidak bisa menghargaiku sebagai dokter pribadimu sedikit saja? Apa salahku sampai - sampai kau membenciku seperti ini? Jika ada perkataan atau perbuatanku yang menyakitimu tanpa disengaja aku minta maaf. Tapi tolong jangan buat rasa bersalahku semakin besar padamu.

Aku merasa bersalah padamu karna kau sampai sakit dan aku tak tau itu. Jika kamu memang membenciku dan ingin aku mengundurkan diri dari sini setelah kau sembuh aku akan berbicara pada manajer kalian.

Tapi aku mohon padamu...untuk..untuk saat ini tolong jangan menolak perawatan dariku. Kau masih tanggung jawabku disini. "

Nayeon mengeluarkan semuanya. Sungguh ia tidak bisa menahannya lagi. Ia menghapus kasar air matanya yang meluncur dengan deras. Ah sial. Sekarang ia terlihat sangat cengeng.

Buru - buru gadis itu keluar dari kamar Jungkook tanpa melihat pria itu sedikit pun.

Jungkook pun sama. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya seperti tadi.

Apa iya kelewatan? Tapi bukan itu maksudnya. Ia hanya tidak ingin dokter itu bersusah payah merawatnya dan berakhir dengan sakit juga.

Apa caranya salah? Apa ia terlalu kasar?

Rasa bersalahnya pun sekarang muncul. Tunggu apa gadis itu sekarang pergi dari dorm?

Dengan pelan Jungkook pun turun dari ranjangnya. Ia meraih jaket dan memakainya dengan susah payah. Dengan berpegangan pada dinding kamar ia pun keluar kamar.

Jeon Jungkook (Naykook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang