LEEONITTA||001

110 37 20
                                    

Awal...

Zona typo.

Vote and comen.

Happy reading♡


Sebelum baca,maaf ntar ada bahasa kasarnya ya...

_______________________________________________

Malam sabtu, biasa di habiskan para sejoli untuk perpacaran. Tapi tidak bagi gadis berkuncir ini. Bukannya malam minguan tapi dia harus berguling di kasur.

"Ya Tuhan. Bukannya saya jahat tapi tolong kabulkan doa saya Tuhan. Untuk menurunkan hujan yang lebat tuhan." Doa gadis itu.

DOK DOK DOK.

"WOI NITTA KELUAR LO. WOI KELUAR GA LO. KALO GA MAU KELUAN GUE DOBRAK NI PINTU."

"Brisik. Kenapa si?"

"Lo udah habisin bensin gue anjir. Gue sekarang mau keluar sama doi gue. Lah sekarang gimana gue bisa keluar ha?"

Bukannya merasa bersalah tapi Nitta malah cekikikan ga jelas.

"Ya udah jalan kaki aja."

"Jalan kaki gundulmu, buka ga pintunya."

"Mager bang."

"Buka atau gue dobrak?"

Dengan berat hati Nitta berjalan ke arah pintu dan membuka pintunya.

"Lo buat kemana aja mobil gue? Sampek habis tuh bensin."

Nitta mengaruk tengkuknya.
"Tadi gue buat keliling dulu."

"Ya, Tuhan Nitta. Kenapa lo buat keliling. Terus gue keluar pake apa sekarang? Motor gue lagi di bengkel. Dan mobil lo juga di bengkel."

"Ya, ya tinggal isi bensinnya." Jawab enteng Nitta.

"Ga cukup Nitt."

"Pake grobak. Grobak pak Saipul. Enak tuh pacaran paling antik se Dunia."

Tak

Natta menjitak kepalah Nitta.

"Kalo goblok tolong di kondisikan anjing."

Buk

Nitta membalas dengan memukul lengan Natta.

"Kalo kasar tolong di kondisikan babi."
Sehabis berkata kasar Nitta langsung memukul pelan mulutnya.

"Astaga, ya Tuhan Yesus. Ih gara-gara lo. Gue jadi toxic kan."

Melihat ekspresi adiknya. Natta malah tertawa kencang.

"Dah lah mending gue pake mobil mama." Ujar Natta yang langsung berjalan ke luar.

"BANGSAT. KENAPA GA DARI TADI LO PAKE MOBIL MAMA HE?" Teriak Nitta. Sedangkan Natta tidak puduli.

"Nitta. Janggan teriak-teriak tuh tembok samping kamu retak." Ucap mama Nitta yang baru tiba sudah di sambut suara gledek Nitta.

Spontan Nitta langsung menoleh ke tembok yang di sebut mamanya tadi. Dia meneliti tembok itu.

"Ma, kok ga ada ya?" Pertanyaan bodoh keluar begitu saja. Sedangkan Dini,mama Nitta hanya bisa menahan tawa melihat sifat bodoh anaknya.

"Udah di makan semut jadi retaknya hilang."

"Emang semut bisa jadi arsitek gitu?"

"Udah lah, mama mau ke papa dulu. Kamu di kamar aja nikmatin malming sama bantal gulingmu." Ujar Dini dan langsung berjalan cepat ke kamarnya.

Leeonitta2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang