"Lee.""Hm"
"Gue tadi liat Nitta berangkat bareng Kris."
"Terus?"
"Nitta jadian sama Kris." Tepat setelah Reno mengatakan itu dia menghentikan aktifitasnya tadi.
"TAPI BOONG."
Tuk
"Aduh Le canda aelah serius amat lo." Aduhnya, kepala sudah ada benjolan kecil. Kampret Leeo, setelah mengatakaan tapi boong. Leeo segera melempar batu kecil pas kearah jidat Reno.
"Setau gue mereka emang deket. Sejak seminggu kemarin. Kalo mereka beneran jadi gimana ya bentuk anaknya. Si Nitta cakep, Kris cakep. Beh mantap nggak." Kata Zero yang ikut nimbrung.
"Gue mau nembak Nitta entar malem."
"WHAT? LO YANG BENER ANJIR, GARA - GARA NITTA DEKET KRIS LO MAU BUNUH DIA?"
"Yah enggak lah bego." Leeo bingung kenapa temannya ini sangat bego kuadrat. "Nembak dalam artian jadi pacar."
"Lee." Panggil Zero, Leeo menoleh dan menaikkan satu alisnya.
"Lo mau jadiin dia pacar?" Leeo mengangguk. Zero menghembuskan nafas beratnya. "Gue seneng lo mau berani ungkapin prasaan lo. Tapi lo yakin? Nitta sama lo itu seamin tapi nggak seiman." Lanjutnya.
"Zer gue yang sedih anjir,"
"Kenapa sedih lo?"
"Liat nasib Leeo."
____________________
Malam tiba, ternyata omongan Leeo tidak main - main, dia akan menjadikan Nitta pacarnya.
Leeo memandang pintu putih besar di depannya. Sesekali dia menghembuskan nafas beratnya. Gerogi? Jelas bro.
Dia menekan bel rumah tersebut, dan beberapa menit muncul lah gadis cantik dengan pakaian yang sangat cocok di tubuhnya.
"Ayo berangkat," ajaknya.
"Bentar gue mau pamit sama ortu lo."
"Ortu gue ke luar kota, dan abang gue molor. Gue udah ijin kok tadi."
"Ya udah ayok."
Leeo membukakan pintu mobilnya untuk Nitta. Sebelum masuk Nitta menyempat kan untuk berterima kasih.
"Mau kemana Lee?"
"Ikut aja."
Setelah menempuh perjalanan 15 menit, akhirnya mereka berdua sampai. Leeo turun terlebih dahulu dan membukakan pintu mobilnya.
Nitta takjub melihat tempat yang Leeo ajak. Tempat itu adalah taman. Di sana terlihat tidak terlalu ramai. Namun di sebelah kanan taman terdapat banyak sekali penjual makanan atau minuman. Nitta melihat Leeo dengan mata berbinar. Dan sesekali mengode untuk di belikan makanan
"Mau makan?" Tanya Leeo yang menyadari kode Nitta. Nitta mengangguk antusias, dia menarik tangan Leeo menuju ke penjual bakso urat kesukaannya.
Leeo memesan dua mangkok dan minuman juga. Setelah pesanan datang Nitta memakan baksonya dengan lahap. Dia tidak lupa menambah sambel untuk menambah cita rasa bakso itu.
Setelah beberapa saat menikmati makanan, dan selesai. Leeo mengajak Nitta untuk berkeliling taman.
"Nitt duduk dulu."
Hening. Tidak ada yang memulai percakapan. Leeo menarik nafas dalam - dalam. Dan
"Nitt, sorry kalo gue lancang tapi gue mau ungkapin ini."
Nitta menoleh ke arah Leeo. Dia menaikkan satu alisnya. Dan menunggu lanjutan ucapan Leeo tadi.
Leeo menatap mata coklat terang Nitta. Dia tersenyum sekilas.
"Gue mau kita pacaran, gue sadar kita beda. Tapi gue juga nggak mau mendem ini lagi Nitt. Gue suka sama lo, lo tau? Di saat lo deket sama kris seminggu ini, gue pengen marah. Gue cemburu. Tapi gue sadar kalo diri kok. Dan sekarang, gue mau lo jadi pacar gue." Leeo memegang tangan mungil Nitta dan berkata. "will you be mine."
Kaget. Jantung Nitta berdetak sangat kencang. Pipinya mulai memerah hawa yang tadinya dingin menjadi sangat panas.
"Lo mau jadi pacar gue? Milik gue? Milik Aleneo Kevyan?"
##
Aloo.
Byk typo? Maap kanGj? Oh tentu.
Jangan lupa vote komen.
Salam hangat pcr rl nanon🌚
KAMU SEDANG MEMBACA
Leeonitta2
Teen FictionPerbedaan bukan lah penghalang untuk dua hati bersatu. Dua insang yang di takdirkan bersatu oleh tuhan namun tak di restui oleh alam. "ke-kenapa Lee?" "maaf Nitt." "KENAPA LO TEGA SAMA GUE." bentak Nitta di barengi air mata mengalir. "maaf," ujar Le...