Sixth : My Slice of life in KNY

3.1K 365 202
                                    

!!WARNING : TYPO BERTEBARAN!!

End of flashback

Normal pov★

"Kurasa ceritamu cukup sampai disana saja (y/n)(l/n)" kata urokodaki yang menghentikan ceritamu.

"..........Ya??" Katamu bingung.

"Jadi Begini....kalau dari ceritamu barusan, Bukankah seharusnya tanpa minta bantuanku pun kau juga sudah tau penyebabmu datang kemari kan."

"Ano.....ha'i??" (*(y/n) e.x.e stop working)

urokodaki menepuk jidatnya-- bukan.... topengnya karena dia bisa melihat dengan jelas ekspresi polos yang terpancar dari wajahmu.

connecting.......

1 detik

.

2 detik

.

3 detik

.

4 detik

.

5 detik

.

Akhirnya Semua kalimat urokodaki tercerna oleh otakmu.

TING!!

"A--AAahh!! B-bukan begitu urokodaki-san!! Aku juga baru ingat barusan kalau aku ini keturunan penyihir!! Sungguh!!"

"Hah..... yang benar saja! Kalau baru ingat bagaimana mungkin kau bisa bercerita selancar itu hah??"

"I-itu...." kau mulai memainkan ujung jarimu dengan (sok) polosnya.

"Aku.... tidak tau..Semua kalimat yang kuucapkan tadi keluar begitu saja.. Mulutku sperti memiliki pikiran sendiri dan bergerak dengan semaunya."

Urokodaki bisa merasakan kalau kau tidak sedang berbohong.

Kau memberi jeda sejenak dan menatap urokodaki yang menunggu lanjutan kalimatmu.

"Setelah aku bisa bertemu dengan sahabatku itu aku benar-benar di kenalkan arti hidup lagi olehnya. Dia mengajariku cara menikmati hidup dengan layak tanpa melupakan tujuan hidupku. Hingga....... aku melupakan--- tidak, bukan! Kenangan pahit itu seolah-olah telah terkunci di suatu ruang yang terlupakan di dalam otakku dan hanya sebagian saja yang kuingat dengan jelas. Dan.... kurasa kenangan yang terkunci itu terbuka lagi saat aku melihat tanjirou-kun karena dia mengingatkanku pada mendiang kakakku. Aku harus berterimakasih karena dengan begini aku bisa menemukan jalan keluar untuk masalah ini. Arigatou tanJIROU-KUN!!!"

Kau sedikit berteriak di akhir kalimat karena terkejut mendapati tanjirou yang menatapmu dengan ekspresi yang tidak bisa kau artikan sambil meneteskan airmata yang cukup banyak.

"Buset, gua bikin nangis anak orang dong." batinmu sambil bercucuran keringat dingin

"M-maaf (y/n)-san!!! Aku... aku tidak bermaksut untuk mengingatkanmu pada semua hal yang mengerikan itu!! Sungguh!! Aku hanya....... maaf..."

Saat ini, tanjirou benar-benar merasa bersalah. Saat kau bercerita tentang masalalumu, tanjirou ingat dengan keluarganya yang dibantai dengan sadis oleh iblis sehingga berempati dengan rasa sakit dan penderitaan yang kau rasakan.

Melihat reaksinya yang begitu, kau bingung mau bagaimana untuk meresponnya.

"A-ano.... tidak apa-apa tanjirou-kun... kan dengan begini aku bisa menemukan akar permasalahan bagaimana aku bisa sampai sini." Katamu yang kebingungan menenangkan tanjirou yang menangis.

(Y/N) DI KIMETSU NO YAIBA : YANG BENAR SAJA!! [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang