Riyan dan Rania kini tegah berdiri menyalimi para tamu yang datang untuk memberikan doa restu mereka.
Kaki Rania benar-benar pegal sedari tadi ia sudah berdiri untuk menyalimi para tamu yang entah kapan akan berakhir.
"Kalau capek duduk aja," ucap Riyan.
"Duduk gimana orang tamu sebanyak ini," jawab Nia.
"Emang kenapa toh mereka pasti ngerti kalau kamu cape," ujar Riyan tetap kekeh menyuruh Nia untuk duduk.
"Enggak ah, tar aja Nia bakalan tidur sepanjang hari," tolak Nia.
Ditengah perdebatan mereka teman-teman Rania datang.
"Nia..!" Panggil Silla, sahabat Rania sejak SMP.
"Nia pikir kamu nggak Dateng," ujar Nia dengan memeluk Silla.
"Nggak mungkin gue nggak Dateng sahabat gue nikah,"
"Kamu sendiri? Sania sama Mirza nggak ikut?" tanya Nia ketika melihat kedua temanya tidak datang bersama Silla.
"Eh anak konda, di tungguin juga ternyata Lo udah di sini," kata Sania saat dia sampai di hadapan Rania.
Pasalnya sedari tadi Sania dan Mirza menunggu Silla, mereka sudah sepakat untuk berjabat salam bersama, dan entah bagaimana Silla sudah sampai terlebih dahulu.
"Siapa suruh asik pacaran," ucap Silla.
"Siapa yang pacaran?" Tanya Nia kaget.
"Tanya aja sama yang bersangkutan," kata Silla lagi.
"Nia selamat ya, pokonya gue rikues ponakan yang banyak ya," kata Mirza mengalihkan pembicaraan.
Semburat merah nampak di pipi Nia,
"Apaan sih Mirza,"
"Pokonya sekali lagi selamat ya," ucap Sania agar ia segera pergi dari hadapan Rania, sebelum gadis itu mempertanyakan hal tadi lagi.
"Kita mau makan dulu, mumpung gratis," ucap Silla lalu segera beranjak.
A
Di ikuti oleh Sania dan Mirza."Kalian utang penjelasan ya sama Nia," ucap Nia sebelum mereka benar-benar pergi.
"Mampus," ucap Silla lalu ia tertawa.
***
"Akhirnya selesai juga," kata rania, sambil tiduran di tepi kasur yang tidak terdapat hantaran pernikahan dan kado dari teman-temanya.
Riyan menggeleng melihat kelakuan Rania.
"Mas mandi aja dulu, Nia akan bereskan ini dulu," kata Nia dengan mata terpejam dan menunjuk semua barang yang ada di tempat tidur.
Riyan tidak membalas perkataan Rania laki-laki itu berlalu menuju kamar mandi.
"Astaga, ini banyak banget, siapa sih yang simpan sini,udah tau Nia capek malah dibikin kerja lagi," gerutu Nia sambil memindahkan semua barang ke sudut kamar.
Ditengah kejengkelannya itu Riyan datang degan hanya menggunakan handuk untuk menutupi sebagian tubuhnya.
"KYAAAA......." teriak Nia lalu membalikan badan membelakangi Riyan.
Riyan yang kaget akibat teriakan Nia pun melihat ke kanan dan kiri ruangan siapa tau ada yang salah.
"Kamu kenapa?" Riyan bertanya ketika tidak mendapati ada yang salah dengan kamar ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
R.R Couple
פרוזהPernikahan tidak selancar air mengalir, tidak pula semulus jalan tol. Dalam pernikahan pasti ada hambatan dan rintangan, tinggal bagiman setiap pasangan menghadapinya. Begitu pula dengan Riyan dan Raniya, mulai dari pertengkarang kecil, hingga masal...