chapter 8

1K 76 13
                                    

[DISCLAIMER]

The story belongs to it's real author. I just remake it into NoRen version

Typo is bonus
Happy Reading~~


“Dia memang mengundurkan diri kemarin.” Lami yang kebetulan
bisa mengakses data karyawan membelalakkan mata tak percaya
dengan data yang ditemukannya di komputernya. Renjun barusan
menemuinya, dengan mata sembab meskipun tidak menangis lagi.
Dan dari cerita Renjun, hanya ada satu hal, Mark mencampakkan
Renjun setelah memberinya harapan, dan itu adalah satu hal paling
tak termaafkan yang pernah dilakukan laki-laki kepada seorang perempuan.
Renjun mengamati layar komputer Lami, dan melihat nama Mark di sana. Mengundurkan diri dari kantor kemarin, dan efektif per tanggal satu. Jadi itu maksudnya bahwa Mark tidak akan kembali? Bahwa lelaki itu meninggalkannya begitu saja, tanpa penjelasan?

“Kenapa dia melakukan ini kepadaku, Lami?” suara Renjun bergetar, membuat Lami mendengus karena sahabatnya dilukai.
“Karena dia lelaki bodoh dan pengecut.” Lami bergumam ketus,
“Jangan habiskan airmata dan hatimu untuk memikirkannya Renjun,
hanya akan membuatmu sakit.”
Renjun menghela napas panjang. Mudah memang untuk dikatakan,
tetapi bahkan sampai beberapa jam lalu, Renjun masih tersenyum
ketika mengenang kebersamaannya dengan Mark, dan sekarang dia
dihadapkan dengan kenyataan yang bisa dibilang amat sangat
menghancurkan hatinya. Renjun bahkan tidak henti-hentinya
bertanya-tanya kenapa Mark melakukan itu kepadanya...




®LoveReads

Lucas tampaknya akan menerima kedatangan tamu penting mereka,
Jung Jaehyun di ruangannya. Kabar itu berhembus karena sejak
pagi tadi di kantor terjadi kesibukan, banyak orang lalu lalang
menyiapkan segala sesuatunya.
Yah. Renjun masih teringat lelaki tua itu, yang membawa serentetan
pengawal pribadi berpakaian sama dengan wajah datar yang sama
seperti robot. Kontrak dengan Jaehyun adalah kontrak yang paling
sukses yang pernah dilakukan oleh cabang mereka, karena itulah
kehadiran Jaehyun di kantor ini untuk menemui Lucas sangatlah
penting.
Mr. Hendry, atasan langsung Renjun sendiri tampak begitu sibuk.
Renjun melihat tubuh gempal lelaki bule itu mondar-mandir di dalam
ruangannya, kadangkala sibuk menelepon seseorang, kadangkala
tampak mencari-cari berkas. Sampai kemudian, lelaki itu keluar dari
ruangannya,
“renjun?” Lelaki itu memanggil, membuat Renjun seketika berdiri,
“Ya Sir?” karena bos-nya orang bule, Renjun selalu memanggilnya
dengan „Sir‟ sebagai ganti dari kata „pak‟.
“Kemari sebentar.”
Sambil merapikan roknya, Renjun melangkah dan memasuki ruangan
Mr. Hendry. Lelaki itu sudah duduk di balik mejanya dan
mempersilahkan duduk ketika Renjun berdiri di ambang pintu.
“Duduklah.” Mr. Hendry masih tampak sibuk melihat berkas-
berkasnya, lalu ketika Renjun sudah duduk dia menautkan jemarinya
dan menopangkannya di dagunya,
“Kita kedatangan tamu penting hari
ini...”
Renjun menganggukkan kepalanya, menunggu kelanjutan dari
kalimat Mr.Hendry yang menggantung. Meskipun orang bule, Mr.
Hendry sangat fasih berbahasa Korea karena dia telah tinggal di Korea lebih dari sepuluh tahun lamanya.
“Dan kau dulu yang bertugas menemui Tuan Jung untuk Penandatanganan kontrak, jadi aku pikir aku akan membawamu menghadiri meeting penting nanti siang.”
Dia? Ikut ke meeting penting direksi?
“Baik Sir.” Renjun menganggukkan kepalanya gugup. Sementara itu
Mr. Hendry tampak puas,
“Oke kalau begitu, siapkan berkas-berkas yang berhubungan dengan Kontrak kerjasama kita dengan Tuan Jung, kita ke ruang meeting di Lantai atas nanti jam dua siang.”
Renjun sekali lagi mengangguk patuh, lalu berdiri dan berpamitan,
melangkah kembali keluar ruangan. Beberapa langkah sebelum
mencapai pintu, Mr. Hendry kembali memanggilnya, kali ini Suaranya terdengar ragu-ragu,
“Renjun?”
Renjun menolehkan kepalanya dan membalikkan tubuhnya,
“Ada apa Sir?”
Atasannya itu menatapnya ingin tahu, “Apakah kau mengenal Tuan Jung sebelumnya? Atau kau ada kenal dengannya?”
Renjun mengernyitkan keningnya, pertanyaan apa itu? Dia langsung
menggelengkan kepalanya, “Tidak Sir, saya belum pernah bertemu
dan mengenal Tuan Jung Jaehyun sama sekali sebelum penandatanganan
kontrak itu.”
Mr. Hendry mengerutkan keningnya, membuat Renjun bingung,
tetapi lalu lelaki itu mengibaskan tangannya,
“Oke kalau begitu, Pergilah.”
Dan Renjunpun melangkah pergi, meninggalkan ruangan lelaki itu.
Sepeninggal Renjun, Mr. Hendry masih merenung bertanya-tanya
dalam benaknya. Renjun tidak mengenal Tuan Jung sebelumnya
dan tampaknya memang tidak ada sesuatupun yang bisa membuat
mereka terkoneksi....tetapi masih diingatnya dengan jelas waktu itu,
Tuan Jaehyun jelas-jelas meminta secara spesifik bahwa Renjun Sendirianlah yang harus dikirimkan untuk penandatanganan kontrak di cafe itu...itu benar-benar permintaan yang sangat aneh, tetapi mereka
menurutinya karena perjanjian dengan Tuan Jung amat sangat
penting. Dan sekarang, melalui pesan khususnya, Tuan Jung
mengatakan menginginkan Renjun hadir di dalam meeting mereka
nanti...kenapa?
Mr. Hendry  merenung, berusaha memecahkan misteri itu, tetapi
tetap saja dia tidak menemukan jawabannya.

REMAKE//DATING WITH THE DARK //NOREN VERS.//GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang