"Tuan Shin ingin kau memperkenalkan Luhan padanya."
"Apa?!"
.
.
Sehun terkejut ketika salah satu pimpinan di agensinya ingin kenal dengan sosok Luhan. Harusnya ia bisa mengira hal ini akan terjadi. Kecantikan Luhan telah menarik banyak perhatian orang.
"Dia bisa menjadi model dan aktris terkenal. Aku yakin itu." Jongdae memasang wajah sumringah.
Beda halnya dengan Sehun yang justru khawatir. Tujuan awalnya hanya untuk menghentikan gosip liat mengenai kedekatannya dengan Byun Baekhyun. Sosok Luhan yang cantik dan nyaris sempurna, membuatnya percaya diri. Tapi, sekarang bagaimana dengan misi penelurusan penjahat sialan itu?!
"Tidak bisa!" Tolak Sehun. "Luhan tidak akan muncul di media lagi. Seluruh dunia kan sudah tau kalau dia adalah pacarku. Jadi, aku tidak ingin membawanya terjun ke pekerjaan seumur hidup yang menggunakan topeng sepertiku."
Jongdae menghela napasnya. Penolakan ini seketika menghancurkan ekspetasinya yang berharap mendapat pujian dari Tuan Shin karena berhasil membawa calon idola wanita baru dengan fisik sempurna.
"Dia adalah gadis awam. Aku juga harus membantu untuk mengembalikan ingatannya yang hilang."
"Aku mengerti. Tapi, jika hal ini berhasil. Kau juga akan mendapat keuntungan besar. Sampai sekarang ini foto kau dan Luhan sudah terpampang dimana-mana. Video kebersamaan kalian di mall sudah di tonton jutaan kali oleh banyak orang. Apa kau akan menyia-nyiakan kesempatan ini?!"
"Pokoknya tidak! Luhan harus menjalani pengobatannya sampai sembuh total." Kata Sehun final.
.
.
Luhan menghampiri Sehun yang duduk sendirian di ruang tamu. Ia bahkan tidak tau kalau Jongdae sudah pergi. Suasana terasa aneh, sepertinya Sehun sedang tidak dalam mood yang baik.
"Kau mau aku buatkan minuman?" Tawar Luhan.
Sehun mengangkat wajahnya. "Minum es lemon di siang hari rasanya segar."
Luhan tertawa ketika melihat ekspresi Sehun setelah meminum es lemon buatannya. Wajahnya mengerut karena asam. Ekspresi beru lainnya yang setidaknya bisa ia nikmati selain tampan dan dingin.
"Kau tidak menambahkan gula?!" Tanya Sehun yang sewot karena merasa tersinggung akibat tawa lepas itu.
"Bukankah lebih baik tanpa gula?" Luhan mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Yasudah aku memandangimu saja. Biar es lemon ini terasa manis."
#DASARKERDUS!
Pipi itu kembali bersemu, Sehun merasa ia terlatih untuk menjadi pria dengan sejuta pesona. Kata-kata Jongdae tergiang di kepalanya. Ia tiba-tiba saja ingin mendengar pendapat Luhan langsung mengenai profesi sebagai idol.
"Menurutku itu adalah pekerjaan berat." Itulah kalimat pertama Luhan soal pekerjaan sebagai idol. "Orang itu harus bisa menjadi panutan banyak orang, pandai berbicara, bersikap, dan banyak hal yang harus kita jaga."
Sehun mengangguk setuju.
"Kau sangat hebat karena memiliki segalanya. Kau tampan, berbakat, pintar, dan baik hati."
Baru kali ini ia merasa mendengar sebuah pujian yang tulus. Semakin kesini, ia berpikir kalau pertemuannya dengan Luhan adalah sebuah mukjizat.
"Tapi, apa tidak masalah jika semua orang tau kau memiliki seorang pacar? Bagaimana dengan tanggapan para penggemarmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
All My Love Is For You
FanfictionSehun adalah seorang publik figur papan atas. Hidupnya di isi oleh gemerlap bintang di sana sini dan semua fasilitas VVIP dapat ia nikmati dengan mudah. Satu hari, Sehun di rampok oleh sekelompok penjahat di sebuah pom bensin pinggir kota yang sepi...