Macaron

277 42 12
                                    

BENAR SAJA!

Baru hitungan langkah, Luhan terjatuh dan tak sadarkan diri di tangan Sehun.

"Luhan???"

.

.

Sehun panik dan sialnya, ketika heboh beranjak untuk menangkap tubuh Luhan yang ambruk, ia tak sengaja menyenggol nampan dengan teko di atasnya. Alhasil ia dan Luhan kebasahan karena air dari teko itu tumpah.

SIAL

TAPI

UNTUNG

TAPI...

YA SIAL

Ingat dengan pakaian Luhan yang berupa gaun tidur berwarna putih itu kan? Bagaimana penampakan kain putih satin tipis ketika terkena air? Nah, maka dari itu Sehun berusaha keras membuang jauh-jauh pikiran dewasanya.

"Aku harus membawanya ke kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku harus membawanya ke kamar."

Sehun tidak bisa membiarkan Luhan dengan pakaian basah. Tapi, ia juga tidak mungkin mengganti pakaian gadis itu. Karena kehabisan akal, ia pun menghubungi Kris.

.

.

Kris mengatakan Luhan pingsan karena mungkin efek dari sakit kepala dan obat yang ia suntikkan sebelum pamit pergi dari rumah Sehun. Harusnya gadis itu memang beristirahat dan tidak melakukan pekerjaan berat. Sayangnya Kris tidak bisa datang karena ada jadwal operasi di rumah sakit.

Kris juga lega ketika mendengar Sehun menangkap tubuh Luhan, sehingga tidak terjadi benturan lagi yang bisa memperparah kondisi gadis itu.

'Kau harus ganti pakaiannya, jangan sampai gadis itu demam!'

SEHUN INGIN SEKALI

TAPI

TIDAK MUNGKIN

IA AKAN DI JULUKI PRIA MESUM NANTINYA.

Ia meminta Kris mengirimkan Tao (sekretaris dokter yang juga seorang perawat), karena gadis itu yang pertama kali mengganti pakaian Luhan. Tapi, di tolak karena katanya akan sia-sia, mengingat perjalanan dari rumah sakit ke tempat Sehun lumayan jauh. Itu sama saja membiarkan pakaian basah kering dengan sendirinya di tubuh Luhan.

Demi alasan kemanusiaan, Sehun akhirnya menguasai pikirannya dengan niatan yang baik. Tidak ada orang lain disini selain dirinya dan Luhan yang terbaring tak sadarkan diri.

"Huft... sekarang lihat apakah aku akan sanggup mengendalikan diriku sendiri?"

.

.

Pagi hari, Sehun sudah mengawali harinya dengan jogging. Berlari menelusuri jalanan sepi dan masih bisa menghirup udara segar. Rutinitas yang kerap ia lakukan ketika sempat. Begitu kembali memasuki rumah, ia lalu terkejut saat Luhan kembali terlihat berjalan ke dapur.

All My Love Is For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang