Permission

244 39 9
                                    

"Bolehkah aku berciuman dengan gadis lain untuk keperluan shooting?"
.

.

Luhan terkejut ketika Sehun meminta izin untuk hal seperti itu. Ia jadi bingung karena memang sudah bagian dari pekerjaan bila pemuda itu harus beradegan mesra dengan lawan mainnya.

"Aku harus jawab apa?" Luhan berbalik tanya dengan polosnya. Sehun sampai bereaksi dengan menepuk jidatnya.

"Apa kau rela melihatku di cium gadis lain? Bahkan kita belum pernah melakukannya." Sehun mengatakannya dengan nada merengek.

"Aku belum pernah memikirkannya." Sahut Luhan lagi. "Terserah padamu. Aku akan mendukung apapun keputusanmu."

Sehun tersenyum mendengar jawaban Luhan. Ia memang sedang jatuh cinta pada gadis yang polos. "Baiklah, semua terserah padaku. Kau baik-baik di rumah ya. Tunggu aku pulang."

Sehun kembali ke set dengan wajah yang masam. Apalagi melihat wajah ceria Baekhyun yang semakin membuatnya kesal. Dialog menjijikkan juga menjadi salah satu masalah baginya.

"Action!"

~
"Katakan kalau kau mencintaiku!" Sehun menukikkan alisnya untuk menunjukkan emosi yang ceritanya sangat menginginkan gadis di hadapannya.

"Kau tau kalau aku memang mencintaimu. Tapi, aku tidak bisa meninggalkan Youngjae (tokoh yang di perankan Chanyeol)." Baekhyun menyahutnya sembari memberikan jurus andalan, yakni wajah memelas dan mata berkaca-kaca. "Kita memang tidak bisa bersama."

Sebenarnya Sehun harus mengakui kalau akting seorang Baekhyun cukup bagus. Luapan emosinya terkesan natural, bahkan air mata itu seakan mendukungnya.

"Kau tidak bisa meninggalkanku."

Pada saat inilah adegan tersial bagi Sehun, di tariknya tengkuk Baekhyun namun ia menyisakan jarak yang sangat sedikit. Di liriknya sang sutradara yang benar-benar mengharapkan ciuman dan Baekhyun yang semakin mendekatkan bibirnya. Maka ia memutuskan untuk menempelkan bibirnya pada sudut mulut itu.

"Cut!"

Para kru bertepuk tangan, termasuk si sutradara. "Kalian luar biasa!!!" Teriaknya.

Sehun menyunggingkan senyum jahatnya, sementara Baekhyun seperti orang yang baru saja kehilangan kesempatan.

"Aku tidak bisa membiarkan Chanyeol marah padaku. Jika benar-benar menciummu, bukan?" Bisik Sehun yang membuat Baekhyun menghentakkan kaki karena kesal.

.

.

Chanyeol menyambangi sebuah rumah tua yang ada di kawasan perbukitan. Suasananya sangat asri dengan banyak pepohonan di sepanjang jalan.

'Namanya Luhan, dia anak dari mendiang Tuan Xi. Salah satu dokter bedah kenamaan di Beijing. Karena beliau sudah wafat, maka gadis itu tinggal bersama ibu dan tiga saudara tirinya.'

Ia menyetir sendiri, butuh waktu sekitar dua jam dari bandara untuk sampai di kawasan ini. Tampak begitu niat, karena jika seorang Park Chanyeol sudah penasaran, maka tidak ada yang bisa menghentikannya untuk mencari tau.

All My Love Is For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang