"Dia adalah gadis yang dulu di jodohkan denganku."
..
Sehun mulai menatap malas Chanyeol yang sekarang dengan penuh percaya diri mengatakan Luhan pernah di jodohkan dengannya.
"Kau ini tidak merasa cukup dengan satu wanita ya?"
"Aku serius. Ayahku pernah membuatkan janji temu dengan gadis ini. Tapi, saat itu aku tidak bisa karena jadwal yang padat." Chanyeol mengatakannya dengan serius, matanya melotot.
"Yasudah, sekarang lupakan saja. Karena gadis itu sudah menjadi pacarku dan jangan coba-coba untuk merebutnya dariku." Ancam Sehun yang beranjak dari tempatnya.
.
.
Begitu sampai di rumah, Kris sudah menyambutnya. Terapi tahap pertama sepertinya membuahkan hasil. Katanya Luhan mulai menceritakan potongan ingatannya sedikit demi sedikit.
"Aku rasa dia telah melewati banyak hal yang buruk." Kata Kris.
Sehun pun mengiyakan. "Tentu saja. Kita bahkan melihat sendiri beberapa luka di tubuhnya dan dia juga sampai kekurangan gizi."
"Bukan. Selama beberapa waktu belakangan ini, sepertinya ia telah di aniaya oleh orang terdekatnya. Dia selalu mengatakan maaf dan terlihat kesakitan."
Sehun kembali khawatir. Mengulik masa lalu Luhan ia rasa seperti akan membuka luka lama yang gadis itu rasakan.
"Aku terpaksa menghentikannya karena tidak ingin menyakitinya. Sekarang pilihannya ada padamu. Kau ingin aku melanjutkan terapi ini atau tidak?"
.
.
"Kau mau makan?" Tanya Luhan. Gadis itu memergokinya yang kembali melamun. Sehun tidak bisa menampik kalau saat ini ia benar-benar merasa khawatir dengan latar belakang Luhan.
Di tatapnya gadis itu dengan mata yang berubah jadi sendu, tidak setajam elang seperti biasa.
"Luhan, apa mimpimu waktu itu mungkin ada hubungannya dengan kejadian yang pernah kau alami sebelumnya?" Terceplos begitu saja dan seketika Sehun menutup mulutnya. "Maaf, aku hanya sangat mengkhawatirkan keadaanmu."
"Aku rasa begitu. Sempat muncul beberapa bayangan wajah di kepalaku dan momen yang masih teracak." Luhan menjawabnya ragu. Ia tidak yakin dengan hal yang ia coba jelaskan pada Sehun. "Atau mungkin kau sudah mengetahui sesuatu tentang latar belakangku?"
Harusnya Sehun berpikir panjang ketika akan membahas soal ini. Tampaknya Luhan juga sudah mencurigainya. Tapi, tidak ada alasan lagi untuk membohongi gadis polos ini. Sehun jatuh pada rasa tidak teganya.
"Sebenarnya, saat itu aku di rampok oleh sekawanan penjahat. Setelah mereka mengambil beberapa barang berharga dariku, seorang petugas keamanan muncul dan mengancam dengan sudah memanggil polisi. Kejadiannya begitu cepat, mereka menodongkan senjata ke arahku dan saat ingin kabur, sepertinya mereka belum sempat memasukanmu kembali ke mobil."
Luhan tercengang mendengarnya. Berarti yang selama ini menghantuinya adalah kebenaran. Setiap kali tertidur, ia selalu ingat dengan kejadian saat beberapa orang menyiksanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All My Love Is For You
FanfictionSehun adalah seorang publik figur papan atas. Hidupnya di isi oleh gemerlap bintang di sana sini dan semua fasilitas VVIP dapat ia nikmati dengan mudah. Satu hari, Sehun di rampok oleh sekelompok penjahat di sebuah pom bensin pinggir kota yang sepi...