Namanya So Junghwan.
Murid kelas X yang baru saja masuk sekolah, secara normal tentu saja.
Junghwan anak bungsu dari tiga bersaudara, dan jadi kesayangan semua orang. Orang tuanya, kakak-kakaknya, tetangganya, bahkan ibu warung di ujung jalan komplek nya saja ikut masuk dalam barisan.
Memang se-istimewa apa sih Junghwan ini?
Junghwan itu apa ya? Terlalu polos? Ya pokoknya seperti itu. Ia akan percaya-percaya saja apa yang orang katakan, kecuali jika memang sebelumnya ia sudah tahu.
Junghwan juga suka menolong sih, makanya walau pun terkesan diam dan tak terlihat, tapi jika orang-orang ditanya siapa itu Junghwan pasti tau.
'Ohh junghwan yang itu, tau saya mah. Dia pernah bantuin saya dorong motor mogok di perempatan'
Saking seringnya ia membantu orang.
Junghwan tak segan membantu kakek-kakek pedagang untuk menurunkan lemari, membantu memegangi tangga bapak-bapak yang sedang mengambil sangkar burungnya diatap, bahkan badut di lampu merah pun ia tolong.
Katanya 'Bunda bilang kita harus saling membantu, gaboleh pilih pilih juga bantuinnya. Harus ikhlas.' -Junghwan teguh 2k20
Saat mulai memasukin menengah atas ia jadi cenderung ambis, ia bertekad ingin masuk rangking paralel. Kalau bisa tiga besar katanya.
Dan benar saja, saat mulai masuk kelas kalian akan menemukan Junghwan di pojok kelas barisan kiri sedang membaca buku. Atau yang paling santai, sedang meminum susu plan sembari mengobrol dengan teman-temannya.
Walau terkadang, kalian akan sering menemukannya di ruang club pecinta alam.
Ia ke kantin hanya sekedar membeli makanan ringan kemudian memakannya di dalam kelas, ia tak begitu suka suasana kantin yang ramai.
Junghwan pulang dan pergi ke sekolah menggunakan sepeda. Kata bundanya nggak boleh pake motor dulu.
Tapi terkadang orang tua nya akan menjemput jika ada waktu luang.
Seperti hari ini.
Orang tua nya bilang akan menjemputnya sebab sedang tak ada meeting dan urusan.
Sekarang Junghwan berada di kursi taman yang berhadapan dengan lobi utama, paling tidak ia bisa melihat jika orang tua nya sudah datang menjemput.
Junghwan suka suasana sepi, dan sekarang keadaan taman lumayan sepi. Yah, lebih baik dari pada menunggu di depan lobi utama atau berdiri disamping pos satpam. Panas.
Taman sekolahnya juga lumayan bagus. Disepanjang jalan ditanami pepohonan yang cukup rindang, serta berbagai macam apotek hidup juga bunga di pojok-pojok taman.
Junghwan menghirup nafas panjang, hari ini cukup berawan. Suasananya pun cukup teduh.
"Apa gua ke ruang club aja ya?" ucap Junghwan bermonolog.
Memantapkan diri, ia mulai berdiri melangkah bangun dari duduknya.
Ia mulai berjalan membalikkan tubuh, tepat di belakang taman terjejer ruangan ekstrakulikuler.
Kaki nya melangkah menuju ruang club pencinta alam yang berada di ujung dekat taman bunga.
Sesampainya di koridor ia melihat kanan kiri, "Kok sepi...." Gumam nya gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, Hello Wan! ; Junghwan
Teen FictionJika kamu adalah orang yang canggung dengan manusia bertittle 'perempuan' pasti akan jadi hal yang sulit ya, berdekatan dengannya? Bagaimana jika secara tiba-tiba So Junghwan dikerumuni dua perempuan aktif dan populer yang secara rutin mengajaknya b...