Hari ini, kelas Junghwan sedang ada jam kosong. Guru mata pelajaran yang seharusnya mengajar tengah ada urusan.
Bayangkan sericuh apa kelas jika tak ada guru. Seluruh penghuni kelas setuju untuk duduk lesehan dilantai belakang kelas.
Mereka membentuk lingkaran dan mulai mengobrol random.
"Gays gays, gue ada fakta mengejutkan." Zeyu berkata sembari melebarkan matanya heboh.
Yang lain hanya memutar matanya bosan, "Ngibul ah, gamau."
"Eit kali ini tidak roma." Zeyu berseru dramatis.
"Pada tau kak Win gak?" Zeyu mulai membuka percakapan.
"Kak Win yang mana?" jawab salah seorang teman sekelasnya.
"Idih lu mah kudet. Itu lohh, yang komplotannya kak Dohyon dkk." Seorang teman perempuan menjawab semangat.
"Widih kak Win ganteng anjirr." Yang satu lagi menjawab setelah menstalk instagaremnya.
"Aslian??" kaum perempuan auto menyerbu ponsel yang menampilkan akun instagaremnya Win.
Basis perempuan masih sibuk mengagumi ketampanan win, maka basis lelaki terpecah dengan telinga terbuka menunggu Zeyu melanjutkan ucapannya.
"Kak Win kenapa dah Yu?" Taki mulai bertanya.
Zeyu menepuk tangannya pelan, meminta perhatian kembali. Kemudian mereka kembali berkumpul.
"Nih ya, kemaren tuh gua kan baru selesai badminton ya. Terus sekolah udah sepiii banget, sekitar jam setengah enam sore an." Tutur Zeyu, mulai menceritakan.
"Lu ngapain pulang jam segitu, kuker banget." Yeseo menaikkan alisnya bingung.
Junghwan hanya diam memperhatikan sembari menyedot susu kotak plan ditangannya.
"Idih kepo ente." Seketika Yeseo ingin melempar Zeyu dengan kaca ditangannya.
"Terus, gua lewat kelas 11 Ips 1 yang dipojok itu tuhh-"
"Kelasnya kak Win kan itu?" Taki kembali menyela.
"Iyaa gua ngeliat kak Win didalem kelas bertiga gatau sama siapa terus-"
Ucapan Zeyu refleks berhenti ketika pintu kelas diketuk pelan.
Semua langsung menolehkan kepala mereka, sampai salah satu siswi maju membukakan pintu.
Setelah mengobrol singkat, akhirnya yang mengetuk pintu pun masuk ke dalam kelas.
Almamater dengan pin di dada sebelah kiri menyapa penglihatan penghuni kelas, itu penegak kedisiplinan.
Mereka yang kini sudah duduk di kursi masing-masing seketika ricuh.
Zeyu sudah heboh berteriak ada apa ada apa, sedang basis perempuan sudah sibuk menyembunyikan alat kecantikan masing-masing.
"Mampus razia, mana gua bawa liptint huhuhu." Gumaman pelan Yeseo cukup membuat Jungwan mengerti apa yang sedang terjadi.
"Halo selamat siang, hari ini kami akan melakukan pemeriksaan. Harap siswa-siswi, apabila membawa benda yang tidak diperbolehkan serta yang melanggar aturan silahkan maju kedepan." Setelah kata terakhir selesai diucapkan, sejumlah anggota kedisiplinan yang masuk mulai berkeliling menyebar.
Junghwan segera memeriksa tas dan barang-barang nya sendiri. Huft, cukup aman. Hanya ada buku pelajaran, perlengkapan sekolah, dan satu buah albu-
'Hah anjir mampus gua bawa album blekping nya si Uwo.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, Hello Wan! ; Junghwan
Teen FictionJika kamu adalah orang yang canggung dengan manusia bertittle 'perempuan' pasti akan jadi hal yang sulit ya, berdekatan dengannya? Bagaimana jika secara tiba-tiba So Junghwan dikerumuni dua perempuan aktif dan populer yang secara rutin mengajaknya b...