"SO JUNGHWAN!"
Junghwan tersentak dan refleks mengangkat kepalanya.
Dengan mata yang sayu khas orang bangun tidur ia menegapkan badannya, melirik panik orang didepan sana yang sudah berkacak pinggang.
"Ma-maaf bu..." Suaranya mengecil, Junghwan menundukkan kepalanya merasa bersalah.
Bu Bona yang tadi menegur Junghwan pun memijat pelipisnya pusing.
"Kenapa tidur dikelas? Kamu liat Ibu lagi nerangin kan? Kenapa malah tidur?" kata bu Bona menuntut jawaban, yang dibalas ucapan maaf dari Junghwan.
"Yasudah, sana kamu beresin perpus. Lain kali jangan diulangi!" ucap bu Bona sembari membuat gestur dengan tangannya.
Junghwan hanya pasrah, lekas keluar kelas agar tak lagi dimarahi.
Akhir-akhir ini ia jadi sering tertidur dikelas, entah saat jam pelajaran ataupun waktu istirahat. Mungkin karna waktu tidurnya yang terus menipis, karena dirinya lebih sering menonton mukbang sampai dini hari.
Kini ia merutuki, mukbang kan bisa ditonton nanti nanti.
Ia berjalan pelan dilorong arah perpustakaan, matanya berkeliling melihat lihat koridor yang sepi.
Hingga netra nya bertubrukan dengan orang di rootrof lantai tiga gedung sebrang, itu gedung kelas dua belas.
Yang disana mengedipkan sebelah matanya genit, kemudian mendadahkan dirinya sembari tersenyum aneh.
Junghwan bergidik, bang Doyoung nyeremin ah.
Junghwan langsung kabur menuju perpustakaan, sedang Doyoung disebrang sana menyemburkan tawanya dengan puas.
Kaki nya melangkah memasuki area perpustakaan, perlu kalian ketahui perpustakaan disini tidak seperti perpustakaan lain yang dingin dan nyaman.
Ini hanya ruang besar bekas ruang guru yang di alihfungsikan menjadi perpustakaan juga sebagai sarana sekaligus basecamp bagi club mading. Juga diperuntukan bagi siswa dan siswi yang ingin membaca juga mencari informasi serta lain sebagainya. Ya pokoknya, pintar pintar mereka mempergunakannya lah.
Apalagi perpustakaan bisa dibilang sebagian besar tanggung jawab dari club mading, jadi seringkali terjadi cek-cok antara club mading dan murid.
Junghwan mengetuk meja resepsionis perpustakaan yang kali ini sedang dijaga oleh Bu Yujin, guru lemah lembut baik hati yang pembawaannya menenangkan. Junghwan merapal syukur, karna bisa saja hukumannya dipercepat oleh Bu Yujin.
"Eh, Junghwan? Tumben kesini?" bu Yujin menyapa ramah.
Junghwan meringis kecil, "Iya bu, kena hukuman." balasnya pelan.
Bu Yujin mengangguk anggukan kepalannya, "Bu Bona kan? Yaudah, kamu ke rak sebelah sana aja. Disusun bukunya. Kalau bisa tolong sekalian buku yang didalem kardus di rak paling atas disusunin juga." Kata bu Yujin memberi arahan.
Junghwan mengangguk faham, "Baik, makasih bu." Kemudian melenggang pergi menuju rak yang berda di sebelah kiri bagian belakang perpustakaan.
Tangannya bergerak mengambil buku-buku yang tergeletak diatas meja tanpa ada penghuninya, kemudian segera menyusunnya di rak.
Ia masih sibuk membersih debu yang tebalnya bukan main. Memang, club mading markasnya disini, tapi bukan berarti mereka suka baca buku kan?
Dengan kaki panjang nya Junghwan mengambil box diatas rak, kemudian terbatuk kecil karna debunya menyebar kemana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, Hello Wan! ; Junghwan
Подростковая литератураJika kamu adalah orang yang canggung dengan manusia bertittle 'perempuan' pasti akan jadi hal yang sulit ya, berdekatan dengannya? Bagaimana jika secara tiba-tiba So Junghwan dikerumuni dua perempuan aktif dan populer yang secara rutin mengajaknya b...