Setelah insiden susu kotak itu, Junghwan jadi agak was-was.
Bener-bener setiap pergi keluar kelas dia bakal tengok kanan, kiri, depan, belakang. Kalau didepannya ada perempuan dia bakal narik Taki maju kedepan. Intinya, Taki dan Zeyu yang disuruh maju.
Iya, Zeyu udah di ceritain sama Taki. Bayangin bagaimana semangatnya Taki saat lagi cerita dan hebohnya Zeyu pas tau. Junghwan cuma bagian tutup muka aja kalau sampai jadi pusat perhatian orang-orang.
Sampai sekarang, kalau Zeyu lagi jalan bareng sama Junghwan dia bakal manggilin cewek-cewek di dekat mereka.
Benar benar laknat.
Saat ini mereka sedang menuju kantin, biasanya Junghwan hanya menitip pada Taki dan menunggunya di kelas. Tapi tadi, Zeyu dengan kurang ajarnya menarik tangan Junghwan pergi. Taki pun ikut mendorong punggung Junghwan pelan.
"Kerja sama macam apa ini?!" ucap Junghwan saat tangannya ditarik kasar oleh Zeyu.
Sekarang posisi Junghwan diapit oleh Taki dan Zeyu, mereka sedang berada di koridor kelas 10 yang dekat dengan kantin.
Terkadang mereka tersenggol atau tak sengaja menyenggol orang. Lagian udah tau lagi jam istirahat, mereka jalannya berjejeran. Sudah pasti menghalangi orang jalan.
"Asli, lu berdua gausah mepet banget sama gua bisa gak?!" Junghwan berteriak kesal.
Taki menghelas nafas, sedang Zeyu menimpali, "Ya kan lu yang minta! Katanya jigiin gii diri ciwi ding, li birdii jilinnyi simping gii iji halah kampret." Umpat Zeyu kesal.
"Ya kan, nggak mepet-mepet juga!" Junghwan ikut membalasnya dengan sewot.
"Kan udah dibilang jalan kayak biasa aja, gak bakal bisa jalan kayak gini tuh." timpal Taki sembari memijat pelan pelipisnya.
"Yaudah, ayok dah cepet!" ucap Zeyu, kemudian jalan lebih dulu dan diikuti oleh Junghwan dan Taki dibelakangnya.
Disebrang sana senyum kecil mengembang.
Sesampainya di kantin, mereka segera memesan makan sembari mencari tempat duduk.
Hingga akhirnya makanan mereka sudah jadi. Tiga porsi mie ayam komplit dengan segelas es teh manis. Sedangkan, Junghwan sendiri malah membeli sekotak susu plan dingin.
"Susu mulu njir, gatakut jadi sapi lu ntar." Ucap Zeyu sembari mendudukan diri di meja pojok kantin.
"Mana ada jadi sapi." Taki ikut menjawab.
Junghwan hanya menggangguk saja, mulutnya sedang sibuk mengunyah. Posisi duduk mereka adalah Zeyu yang duduk di meja sebelah kanan bersama Taki, sedangkan Junghwan duduk sendiri di depan mereka.
Masih aman saat ini, mereka masih sibuk dengan makanan masing-masing.
Sampai suara nampan ditaruh diatas meja membuat atensi mereka teralihkan, "Gua duduk disini ya!" katanya riang.
Junghwan langsung tersedak, mencoba menelan makanannya dengan benar. Taki yang duduk di depan nya segera menyodorkan susu kotak Junghwan yang tinggal setengah. Sedangkan Zeyu menganga lebar saat tau siapa siswi yang datang secara tiba-tiba kemeja nya.
'Begimana bisa seorang Zoa disini??!" batinnya bertanya riuh.
Sedang sang siswi yang bernama Zoa itu malah ikut mengusap-usap punggung Junghwan, "Aduh gua ngagetin ya? Maaf deh maaf." Katanya menyesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Oh, Hello Wan! ; Junghwan
Teen FictionJika kamu adalah orang yang canggung dengan manusia bertittle 'perempuan' pasti akan jadi hal yang sulit ya, berdekatan dengannya? Bagaimana jika secara tiba-tiba So Junghwan dikerumuni dua perempuan aktif dan populer yang secara rutin mengajaknya b...