rentan waktu

1.1K 52 4
                                    

Waktu berjalan, aku masih bernapas.
Aku masih hidup.
Meski dalam rentang waktu itu, aku terus mengutukmu, mengucap sumpah serapah seribu kali, sepuluh ribu kali, berjuta kali dan lebih gila lagi.
Aku berharap salah satu dari kita melenyap dari bumi, terkubur; mati.
Aku berharap takkan ada sebuah kebetulan yang akan mempertemukan kita lagi.
Jangan ada takdir yang membawa langkahku menujumu.
Sedetikpun atau selangkahpun.
Aku enggan.

Bertahun-tahun berlalu, aku sudah mulai melupa,
Ah, bukan,
Aku sudah mulai menerima luka itu sebagai salah satu proses menuju pendewasaan.
Tiba-tiba kau datang mengirimkan sebuah maaf (hanya) melalui pesan singkat.
Dan aku dengan betapa bodoh nan gilanya mengiyakan saja tanpa mengingat kesalahan yang kau perbuat, dahulu.

Hei, lihatlah! aku masih aku yang mudah mengatakan "aku sudah memaafkanmu."
Sekali lagi, aku kembali menjadi lelaki yang lemah itu.

Kau takkan paham, tapi seperti itulah caraku menguatkan diri.

Kumpulan Sajak-Sajak PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang