selalu begitu

6.6K 187 4
                                    

Entah mana yang harus aku selesaikan terlebih dahulu. Tentang perasaan dan kebimbangan yang mengganggu.

Perihal pertama.
Setelah tak ada lagi kita, aku masih saja sulit menerima bahwa kabarku tak lagi penting untukmu.
Bodohkah aku jika terkadang membuat status yang hanya bisa dilihat olehmu, dan berharap setelahnya kamu menghubungiku. Iya, aku sekonyol itu.

Tetapi nyatanya hanya sia-sia. Kamu melihatnya lalu mengabaikannya.
Dan aku masih saja sosok yang tak berani untuk lebih dulu menyapa.

Perihal kedua.
Bagaimana jika nanti kamu telah menemukan penggantiku? Seberapa siap aku berpura baik-baik saja? Seberapa kuat aku melihat kebersamaan kalian?
Egoku terlalu tinggi. Tak rela jika dengan yang lain, padahal kita tak ada status apa-apa lagi.

Aku hanya terlalu getir membayangkan segala hal yang pernah kita lakukan, kamu juga bersikap yang sama dengan yang lainnya.
Untukmu, aku tak lagi berharga, hanya masa lalu yang pernah ada.

Aku rindu, aku rindu, aku rindu.
Dan akan selalu begitu.

Kumpulan Sajak-Sajak PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang