Pematah

600 75 5
                                    

Pada akhirnya, aku memilih untuk sukarela melepasmu. Aku memilih untuk mengakhiri yang bahkan belum sempat aku mulai. Aku memilih berhenti untuk menggapaimu sebagai rumahku.

Aku akan mencintaimu dalam kata agar kisah tentangmu selalu tertata. Aku akan meracik berbagai sastra tentangmu agar kau abadi dalam setiap tulisanku.

Aku memang tak menjanjikan selamanya, tapi akan ku pastikan bahwa aku akan abadi dalam kenanganmu nantinya. Aku memang tak sebaik dirinya, tapi setidaknya aku bisa mencintaimu apa adanya.

Berat rasanya,
Ketika mencinta namun harus memaksa pergi, melupa dan mengakhiri segalanya.

Aku sangat amat pengecut untuk beranjak pergi, namun saat ini kau menghadiahkanku berbagai alasan agar aku pergi. Aku tahu bahwa rasamu untukku hanya kebohongan semata, maka dari itu aku tak mau menyiksa hatiku begitu lama.

Suatu saat nanti,
Jikalau kau dan aku dipertemukan kembali, aku akan mengingatmu sebagai si pematah hati.

Kumpulan Sajak-Sajak PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang