#1

4.1K 471 34
                                    

Seorang pemuda dengan baju bangsawannya berlari ke arah hutan dengan tergesa gesa sampai tidak peduli dengan telapak kakinya yg mulai lecet karna duri dan bebatuan.

Alas kakinya ntah hilang kemana mungkin hanyut saat ia menyembrang sungai tadi.

Pandanganya sesekali melihat kebelakang memastikan tidak ada pengawal yg mengikutinya.

Langkahnya terhenti karna jalan di depannya buntu.

"Sial!" Gumamnya kesal.

Sangat geram karna di depannya adalah sebuah tebing tinggi yg mustahil ia panjat.

Dari kejauhan terlihat kebulan debu yg menandakan pengawal berkuda tengah menuju ke arahnya dan mereka semakin dekat dengan posisinya saat ini.

Ia berjalan mundur perlahan sambil memejamkan matanya.

Berdoa agar ia tidak di bawa kembali ke istana dan menikah dengan calon istrinya.

Ia baru berumur 18 tahun! Dan ia di paksa menikah dengan gadis yg sangat asing baginnya.

Ia mundur terus dengan gerakan perlahan dan sampai akhirnya tubuh itu menempel dengan dinding tebing yg penuh dengan tanaman menjalar.

Saat itu juga cahaya terang keluar dari dinding itu membuat pola seperti portal ke dimensi lain.

Seakan tak ada penghalang tubuhnya tidak tertahan tetapi menembus dinding tebing itu dengan mudah.

Bruhk!

Tubuhnya terjatuh dan itu membuat ia tersadar dan membuka matanya.

Bertapa terkejutnya ia ketika melihat keadaan di sekelilingnya.

Kaget karna tempat sekarang ia berada sedikit aneh? Mungkin.

Ia tak pernah melihat dinding yg di hiasi keramik bercorak dan lantai yg bukan dari kayu atau marmer seperti yg ada di istana.

Ini seperti dimensi lain yg sangat asing untuknya.

"Apakah aku sudah mati? Tapi kenapa aku tidak merasakan apapun?"

Pikirannya melenceng kemana kemana.

Ia bangkit dari duduknya lalu merapihkan bajunya yg sedikit berdebu.

"Eh?! Penutup kepalaku?! Aish! Pasti itu terjatuh! Dan oh! Pantas saja perih! Alas kaki ku hilang kemana?!"

Ia merasa paling bodoh sekarang.

Baju bangsawannya kotor dan penutup kepalanya hilang bahkan kaki indahnya lecet dan sedikit berdarah.

"Aku harus kembali ke sana!"

Ia mengetuk ngetuk tembok yg di hiasi keramik bercorak itu dengan sekuat tenaga berharap tembok ini melembek dan ia bisa menembusnya.

Tapi sial! Bukannya berhasil malah tanganya yg sakit.

"Kenapa hal ini terjadi kepadaku?! Aku ingin pulang! Ayolah tembok jadilah portal kembali agar aku bisa tidur siang!"

Dengan sekuat tenaga ia mendorong tembok itu. Namun naas sepertinya tembok itu tidak mau mengalah.

Ceklek~

Pandanganya tertuju ke arah ambang pintu.

Tersentak kaget karna ada seseorang di sana tanpa menggunakan atasan dengan handuk yg di sampirkan di bahu mulusnya.

Begitupun sebaliknya.

Pemuda itu hampir pingsan karna ada orang dengan berpakaian aneh yg sedang mematung dengan wajah bodohnya dan yg lebih aneh lagi dia ada di KAMAR MANDINYA?! APA?!

My Stupid Prince [Harukyu√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang