TSF°°PART TWO•••2-2'

3 2 0
                                    

~THE SERIES FANTASY~


"AAAAAAA....!!!"

    Arvi membuka matanya dengan nafas yang masih terengah-engah. Dia menyadari jika dia berada dilantai, dengan cepat ia menatap pakaiannya berharap semua itu hanya mimpi. Tapi, baju dan celananya sangat kotor, Arvi berjalan menuju cermin yang ada di almari betapa terkejutnya Arvi mendapati baju putih kotor oleh tanah begitu juga dengan kakinya dengan wajahnya dan rambutnya acak-acakan, ia hampir tak mengenali dirinya yang seperti orang gila.

  " Ja- jadi itu... Ny-nyata y-ya??" Lirihnya seraya mencari-cari luka cambuk dipahanya. Namun tak ada sama sekali, hanya saja dia merasa kaki kanannya sangat sakit.

   " Aduh... Kenapa aku bisa mendapatkan luka disini sih? Kalo mama tahu bisa berabe nih," Dia memandang jam didinding, ternyata jam 01:47 dini hari. Dia menatap kearah ranjang. Queen dan Arva tertidur dengan nyenyak disana. Arvi berpikir apakah keduanya tak simpati saat mendapati dirinya tertidur dilantai? Atau jangan-jangan dia menghilang tadi. Dengan langkah tertatih dia berjalan menuju kamar mandi.

  Disaat ia mengobati lukanya yang ada dipergelangan kakinya pun masih memikirkan lelaki dengan nama Erlen. Dia bingung apakah benar lelaki itu yang ditemuinya di mall? Atau hanya kebetulan? Dan, bagaimana bisa dirinya berada di lorong itu?

   " Ah... Yang benar saja!!! Mana mungkin... Tapi, bajuku benar-benar kotor." Gerutunya sembari memasukkan obat merah diloker meja belajarnya. Tanpa sengaja dia mendapati buku novel yang tadi sempat ia buka sebelum sampai di lorong itu. Buku novel dengan judul "Secret Kingdom " itu ia ambil dan mengamati setiap inci dari cover buku. Ia heran, seharusnya buku itu membuka tidak menutup. Karena terus memikirkan hal itu membuat dirinya mengantuk dan lelah karena ' perjalanan panjangnya ' .

   Tanpa disadari Arvi langsung tidur disamping Queen sembari memeluk buku novelnya.

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

  
   " Kak Arvi?! Kakak baru aja pulang? Semalam kakak kemana?!" Pertanyaan itu berhasil membuat Arvi tersentak kaget. Bukan karena suara Arva yang melengking melainkan pertanyaan konyol yang adiknya tanyakan.

   " Aku? Memangnya saat kalian masuk kamar kalian tidak melihatku? Semalam aku tertidur dimeja belajar dan tertidur setelah... Setelah..." Arvi menggantung kata-katanya membuat Arva mengernyit heran dengan tingkah kakaknya. Namun, akhirnya Arvi tidak perlu menjawab pertanyaan Arva karena suara Queen yang menyuruh mereka segera bersiap-siap. Baru saja dia bernafas dengan lega. Kini malah Queen yang penasaran.

   " Semalam kamu dari mana?" Tanya Queen dengan nada dinginnya. Membuat Arvi merinding, walaupun kakaknya itu bar-bar tapi kalau sudah marah pasti menyeramkan.

   " Ti-tidak. Aku tidak kemana-mana..." Jawaban Arvi tak sepenuhnya salah karena dia tidak kemana-mana selain ke lorong itu. Queen dan Arva menatap curiga membuat Arvi salah tingkah.

  " Kalau kak Arvi enggak cerita. Arva aduin aja sama mama. Biar tahu rasa," sinis Arva  mencoba mengancam kakaknya.

  " Coba saja sana kalau berani," cetus Arvi membuat Arva kesal sedangkan Queen hanya memandangi Arvi dengan tajam. Arva langsung berdiri dan hendak keluar sebelum sebuah tangan menghentikan langkahnya. Dia tersenyum penuh kemenangan karena berhasil membuat Arvi mengalah.

  " Nah, ayo cepat ceritakan..."

Arvi menatap wajah Queen yang datar dan beralih menatap wajah Arva yang penuh dengan semangat.

Dream World FANTASY (MODE REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang