~THE SERIES FANTASY~
Sepulang sekolah Arvi berencana untuk pergi ke toko buku. Karena Gramedia menyediakan stok buku novel terbaru, dia berniat membeli novel berjudul " OSIS girl and Troublemaker" . Jadi dia pulang akhiran sekalian untuk membeli buku paket diKoperasi. Tadi dia sempat ditawari untuk pulang bersama Nindia karena gadis itu satu desa dengan Arvi hanya saja berbeda RT, tapi murid baru itu menolaknya dengan alasan sudah ada yang menjemputnya. Gadis dengan rambut hitam itu membuka lokernya dan mengambil buku bercover hitam dengan abjad Cina.
" Bagaimanapun aku harus ngerawat novel ini. Kata paman ini adalah novelnya yang ia tulis khusus untukku. Lagian ceritanya juga asik." Gumam Arvi sembari memasukkan buku itu kedalam tas hazel. Tak lupa untuk merapikan meja kelasnya, setelah itu Arvi berjalan keluar dengan langkah perlahan. Ia pandangi koridor yang sudah cukup sepi walaupun masih ada beberapa siswa yang bertugas piket dikelasnya masing-masing. Ia terus melangkah sembari menikmati udara sore dan matahari yang menghangat, mengingat matahari dia jadi ingin pergi ke Hawai. Tapi, paling tidak dia ingin ke Pantai Parangtritis, terakhir kalinya dia kesana saat dirinya kelas enam itu pun saat ada acara study tour. Dulu dia sangat konyol saat berada disana, yang paling konyol adalah saat dirinya takut karena tanah pasirnya seakan bergerak saat ombak kecil mengenai kakinya. Sampai-sampai dia memegangi tangan gurunya dengan erat karena takut terseret ombak itu. Mengingatnya membuat Arvi merasa sangat malu jika bertemu dengan guru itu, pasti ia akan mengungkit ketakutannya dengan ombak itu.
Dia berhenti tepat didepan pintu Koperasi dan segera membeli buku-buku yang dibutuhkan nya. Ia juga segera membayarnya dengan uang cash.
Arvi kembali melangkahkan kakinya menuju gerbang sembari menenteng tas plastik berwarna putih berisi buku-buku nya. Ia langsung berhadapan dengan sebuah mobil mengkilat yang tak lain adalah mobil hadiah dari papa nya.
" Selamat sore nona. Mau segera pulang?" Tanya pak supir yang mengetahui keberadaan nonanya.
" Enggak. Bapak anterin saya ketoko buku dulu ya, mau beli novel." Ujar Arvi meletakkan kantong plastik dikursi belakang, sedangkan dirinya duduk disamping pengemudi.
" Baik Nona. Tapi, setelah itu langsung pulang ya," jawab Pak supir sembari memutar kemudinya. Arvi hanya mengangguk sekali sembari mengecek handphone nya, selama disekolah tadi ia tak sempat membuka handphonenya karena terlalu sibuk dengan praktek IPA nya.
Dia menatap keluar jendela, ternyata jalan disana cukup macet karena sore adalah dimana semua orang pulang dari tempat mereka bekerja. Entah mereka yang memakai mobil, sepeda motor dan berjalan kaki. Matahari sore yang hangat menyinari kelelahan setiap orang yang sudah berusaha menghidupi keluarganya,kecuali kalau orang itu memang tidak memiliki otak.
Akhirnya dia sampai di toko Gramedia yang ada di sana. Tempatnya bersih dengan lantai mengkilat, suasana didalam sana juga sejuk membuat Arvi tersenyum senang. Ini lah yang paling ia sukai, tempat tenang, tapi banyak orang, sejuk,segar dan tentunya sangat cocok untuk membaca buku entah itu novel maupun sekedar buku sekolah. Arvi melangkahkan kakinya yang berbalut sepatu putih menuju rak-rak yang berjejer rapi berisi buku-buku yang sangat menggoda di matanya.
Gadis berbaju atasan putih dengan rok selutut berwarna biru mudanya berhenti tepat di novel bergenre remaja, dia mengambil tiga novel sekaligus,karena salah satunya ada squel nya. Ia kembali berjalan menuju novel dengan genre Fantasi. Disana keadaan cukup sepi karena tak banyak yang menyukai genre tersebut tapi juga tak kalah banyak dengan orang yang menyukainya termasuk Arvi tentunya.
Dia juga mengambil satu buku novel yang bergenre fantasi. Tapi gerakannya terhenti saat dirinya melihat seseorang yang ada diseberang buku, ia melihatnya melalui celah-celah buku yang ada disana. Dia sedikit terkejut karena ia melihat seseorang itu memakai syal biru yang sangat familiar baginya. Arvi mengambil novel itu dan akhirnya mereka bertatap muka beberapa saat, sebelum lelaki itu tersenyum tipis kearahnya. Dengan gerakan cepat dia berlari menuju tempat orang itu. Dan yeah, disana tak ada siapapun kecuali sebuah kursi kayu kosong tanpa ada yang mendudukinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream World FANTASY (MODE REVISI)
Fantasy[FANTASY-ACTION] Cerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang terobsesi dengan hal-hal berbau Cina Kuno. Khayalnya seperti Kerajaan Cina yang bercerita tentang seorang Putri Kerajaan. Nama gadis itu Claurissa Arvyna Jezlyn, biasanya dia dipa...