PROLOG°°TSF•••'

12 3 0
                                    

   ~THE SERIES FANTASY~

  Siang ini kota Wonosobo sangatlah panas. Mobil-mobil dijalan raya berdesak-desakan bersama polusi yang membuat Indra penciuman menjadi kurang bahkan tidak nyaman. Pedagang-pedagang kaki lima berjajar dipinggiran jalanan alun-alun, banyak orang yang berlalu lalang dengan tergesa karena keperluannya.

   Sebuah mobil berwarna putih mengkilat juga berada dijejeran antara mobil yang sedang berada dijalan raya. Didalamnya ada tiga orang gadis tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Yang paling menyorot adalah gadis dengan rambut sepinggul berwarna hitam legam sedang membaca sebuah novel sembari makan camilan. Yap dia adalah Claurissa Arvyna Jezlyn. Penampilannya cukup sederhana dengan celana training hitam,

  " Arvi? Kamu yakin enggak mau sekolah di Singapura bareng kita?" Tanya Queen,kakak dari Arvi yang masih sibuk dengan MV BTS nya. Gadis berumur 20 tahun itu sangat suka dengan member BTS , dia masih kuliah. Sedangkan gadis yang sibuk main game ikut-ikutan menyahut,

  " Iya Kak. Sekalian kita kan bisa liburan," ujar Arva, dia adalah adik Arvi mereka hanya beda dua tahun jadi nama mereka hampir mirip. Sekali lagi Arvi menggeleng dengan senyumnya, memang diantara ketiga bersaudara yang paling kalem itu hanya Arvi walau kadang juga bar-bar seperti kedua saudarinya itu.

  " Iya Vi, kan disana juga banyak cowok keren plus gans-gans. Iya nggk Va?" Queen berusaha memancing agar Arvi mau sekolah di Singapura bersama mereka. Arva hanya mengangguk.

  " Enggak kak. Sebenarnya aku mau ikut kalian tapi kalo ke Cina atau Korea. Lha ini Singapura??? Enggak minat, mending di Jogja aja bareng nenek," sahut Arvi membenarkan tata letak kacamatanya. Sedangkan lelaki yang sibuk menyetir hanya mendengarkan percakapan dari para putri Tuannya. Ia tak habis pikir dengan pemikiran putri kedua dari Nona Jez itu,

  " Iya deh yang suka hal-hal berbau Cina Kuno... Maklumin aja ya..." Ledek Queen yang terus tersenyum menatap wajah Gans seorang Jimin. Arvi mengedikkan bahu dengan acuh dan keadaan kembali hening tanpa percakapan. Arvi lantas membaca novelnya dengan cermat dan seksama.

                  
•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

   Disebuah dataran es terdapat sebuah kerajaan yang indah nan megah. Hawa dingin menusuk setiap tulang orang-orang yang menetap didesa kerajaan tersebut. Membuka pintu utama, ruang depan yang megah,indah, dan terkesan mewah itu banyak yang menjaganya. Siapa mereka? Yah, mereka adalah prajurit dari Kerajaan Ice. Semakin masuk maka kau akan merasakan semakin dingin, koridor yang indah ,dapur yang elegan,

   'SRING!!'

  'SRING!!'

  Wow, suara apakah itu? Dan dari mana asalnya?? Melangkahkan kaki menuju samping bangunan istana. Disana berdirilah seorang laki-laki berambut putih dibiarkan tergerai dengan headband dikepalanya, membuat kadar ketampanannya bertambah. Laki-laki berumur 21 tahun itu namanya Luhao Zhan, seorang pangeran dari kerajaan Ice. Luhao Zhan kini tengah berlatih pedang bersama Sang Ayahanda. Nafasnya sedikit terengah karena kelelahan, asap putih keluar dari bibir tipis berwarna merah muda itu.

  " Luhao? Kau sudah cukup baik bermain pedangnya. Lebih baik kau berlatihlah sendiri dulu. Ayah ada urusan kerajaan," ujar lelaki paruh baya yang sama-sama memiliki rambut putih. Tampan? Tidak dipungkiri meski sudah tua.

  " Baik, Ayah. Semoga pekerjaan mu cepat selesai," Luhao membungkuk kan badan berasamaan dengan berlalunya Yang Mulia Raja Nihua Zhan. Setelah merasa ayahnya sudah pergi, Luhao mengangkat tubuhnya dan menghela nafas sebentar sebelum dirinya memasukkan pedangnya kesarung dan berjalan menaiki kudanya entah pergi kemana.

 

  " Ayo Li Cia. Kau pasti bisa melakukannya. Lihat titik pusat sasaran bidik dengan benar dan..."

' SHUT!!'

  "Bagus sekali Li Cia. Kau sangat pandai menguasai seni panahan." Ujar seorang wanita berumur 25 tahunan dengan rambut hitam dan mata merah menyala. Dia adalah kakak dari Xi Li Cia, Xi Li Xiu. Mereka berdua adalah putri dari kerajaan White fire.

  " Ayolah kak. Ini belum seberapa, aku bahkan belum menguasai elemen api ku," keluh Li Cia dengan nada sedih, dia memiliki mata biru kemerahan. Wajahnya terlihat imut ,dengan hidung mancung. Li Xiu terkekeh pelan sambil mengacak rambut hitam bercampur merah darah milik adiknya.

  " Tak apa. Kau masih bisa belajar lagi. Sekarang kita istirahat saja. Kemungkinan Ayah dan ibu sudah menunggu," ujar Li Xiu untuk mengalihkan kesedihan adiknya yang berumur 17 tahun itu. Li Cia mengangguk dan mengekor kakaknya menuju istana. Li Cia termasuk gadis dalam kategori tidak cukup kuat, elemen apinya pun belum sempura terkuasai. Ia melangkah menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya,

  Tiba-tiba dia merasa ada yang menguntitnya masuk kamar. Gadis itu waspada mengambil ancang-ancang untuk menyerang dengan pedang andalannya. Namun, sesosok mengerikan justru membuatnya terkejut bukan main. Tidak ia tidak takut hanya saja...

  "TIDAAAAAAKKKK!!!"

  •°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

HAIII... APAKABAR KALIAN SEMUA??
INI CERITA EMANG TERINSPIRASI DARI CERITA ' ICE FANTASY ' TAPI ENGGAK JIPLAK. OH YA, DIATAS ITU ADALAH GAMBARAN DARI DENAH-DENAH PULAU FANTASI.

SEMOGA KALIAN SUKA YA...
UM UDAH DEH ITU AJA SELAMAT MEMBACA...

KALO MAU VOTE, DIPERSILAHKAN DENGAN SENANG HATI. TAPI, KALO ENGGAK MAU JUGA ENGGAK APA-APA.
YANG MAU AJA YA... AUTHOR INI ENGGAK BAKAL MAKSA KOK🤣🤣🤣 (READERS : KEPEDEAN LU THOR...)

HAPPY READING;)

SALAM HANGAT,
🍭 IdaAning 🍭

Dream World FANTASY (MODE REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang